Aspek Kajian METODE KAJIAN

SWOT dan 4 penetapan prioritas strategi dengan analisis AHP. Menurut Budiharsono 2001 tahapan metode gabungan antara SWOT dan AHP adalah : 1. Analisis SWOT dilakukan dengan cara mengdentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi dalam penyusunan kebijakan. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. 2. Setelah melakukan analisis SWOT, selanjutnya melakukan analisis AHP dengan tahapan sebagai berikut : merinci permasalahan ke dalam komponen-komponennya, kemudian mengatur bagian dari komponen- komponen tersebut kedalam bentuk hierarki. Hirarki yang paling atas diturunkan ke dalam beberapa unsur set lainnya, sehingga terdapat unsur- unsur yang spesifik atau unsur yang dapat dikendalikan dan dicapai dalam situasi konflik Saaty, 1993

3.4 Aspek Kajian

Aspek yang dikaji adalah kelayakan usaha dan strategi pengembangan usaha pengolahan pindang ikan skala mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Untuk pengembangan usaha pengolahan ikan pindang analisis keuangan sangat diperlukan. Jika usahanya secara keuangan layak, maka perlu dilakukan pengembangan usaha. Dalam pengembangan usaha selain faktor internal juga diperlukan faktor eksternal yang berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, perkiraan permintaan konsumen, perkiraan jenis ikan pindang yang diinginkan oleh konsumen dan perkiraan konsumsi ikan per kapita di wilayah Kabupaten Bogor. Analisis SWOT diperlukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dan merumuskan strategi pengembangan usaha dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada. Untuk menetapkan prioritas strategik pengembangan unit pengolahan pindang ikan dilakukan analisis AHP. Dengan metode AHP diharapkan mendapatkan alternatif strategi yang sesuai untuk pengembangan usaha pengolahan pindang ikan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah penyangga Ibu Kota Republik Indonesia yaitu Daerah Kedudukan Istimewa Jakarta dan secara geografis terletak pada posisi 6 19’ - 6 47’ Lintang Selatan dan 106 1’ - 107 103’ Bujur Timur. Luas wilayahnya 2.301,95 Km 2 , yang berbatasan dengan beberapa KabupatenKota, yaitu : Di Utara : Kota Depok Di Barat : Kabupaten Lebak. Di Barat Daya : Kabupaten Tangerang. Di Timur : Kabupaten Purwakarta. Di Timur Laut : Kabupaten Bekasi. Di Selatan : Kabupaten Sukabumi. Di Tenggara : Kabupaten Cianjur. Kabupaten Bogor memiliki 40 Kecamatan, 428 DesaKelurahan, 3.781 RW dan 15.044 RT. Dari jumlah tersebut 234 desa mempunyai ketinggian sekitar kurang dari 500 m di atas permukaan laut dpl, 144 Desa diantara 500-700 m dpl dan sisanya 49 desa sekitar lebih dari 700 m dpl BPS Kabupaten Bogor, 2012 Kabupaten Bogor dibagi dalam perwilayahan pembangunan yang merupakan dasar penyusunan agenda pembangunan dan rencana strategik Renstra setiap bidang dan program pembangunan dalam rangka penyeimbangan pembangunan antar wilayah. Dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah dan perkembangan ekonomi wilayah, pola interaksi internal dan eksternal yang didukung oleh jaringan infrastruktur pelayanan baik lokal, maupun regional serta kebijakan pengembangan dan penyebaran penduduk secara seimbang sesuai dengan daya dukung lingkungan, maka wilayah Kabupaten Bogor dibagi menjadi 3 tiga wilayah pembangunan, yaitu wilayah pembangunan Barat, Tengah dan Timur. Pembangunan wilayah Barat meliputi 13 tiga belas Kecamatan, yaitu Kecamatan Jasinga, Parung Panjang, Tenjo, Cigudeg, Sukajaya, Nanggung,