4.4.2 Aspek Keuangan
Analisis keuangan dilakukan untuk melihat apakah usaha yang dijalankan layak atau tidak dengan melihat kriteria-kriteria investasi yaitu PBP, NPV, IRR
dan BC ratio. Dari analisis keuangan diperoleh informasi tentang kelayakan usaha pengolahan pindang ikan sesuai dengan skala usaha. Apabila layak, maka
dapat menjadi salah satu motivasi untuk mengembangkan usaha dan menjadi inspirasi bagi para calon wirausahawan baru untuk membuka usaha sejenis,
sehingga berdampak pada pengurangan pengangguran. Masing-masing skala usaha mempunyai karakteristik berbeda-beda,
khususnya dilihat dari omset, modal usaha, jumlah bahan baku yang digunakan dan jumlah produksi, sehingga dalam analisis keuangan ini dilakukan pemisahan
berdasarkan skala usaha, yaitu mikro, kecil dan menengah.
a. Skala Mikro
Analisis kelayakan usaha pengolahan pindang ikan skala mikro ditujukan pada unit usaha yang hasil penjualan tahunan di bawah 300 juta rupiah.
Pengambilan contoh unit usaha skala mikro diambil dengan metode purposive sampling
agar mendapatkan informasi dan data yang lengkap. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, untuk memproduksi ikan pindang 50 kg per hari
diperlukan investasi awal Rp13.740.300,00 dengan pengeluaran terbanyak untuk pembelian tanah dan bangunan Rp12.000.000,00. Secara lengkap kebutuhan
biaya untuk investasi awal disajikan pada Tabel 7. Berdasarkan perhitungan rugilaba selama 1 satu tahun didapatkan
keuntungan Rp15.179.940,00 dan jika pajak penghasilan diperhitungkan 15, maka keuntungan bersih Rp12.902.949,00. Perhitungan rugilaba ini sudah
memperhitungkan gaji pemilik usaha dan satu orang tenaga kerja yang masing- masing mendapatkan gaji Rp1.300.000,00 per bulan. Untuk memproduksi per kg
pindang ikan diperlukan biaya Rp14.657,00 namun jika biaya tetap tidak diperhitungkan maka biaya produksi per kg sebesar Rp12.570,00.
Tabel 7. Investasi awal untuk pengolahan pindang ikan skala mikro
Berdasarkan hasil perhitungan analisis keuangan usaha pengolahan pindang ikan skala mikro di Kabupaten Bogor didapatkan sebagai berikut :
a. PBP
Berdasarkan hasil analisa PBP diperoleh nilai 1,06 tahun, artinya investasi yang dikeluarkan, yaitu Rp13.740.300,00 akan kembali dalam 1
satu tahun, 24 dua puluh empat bulan. Dengan umur ekonomi 5 lima tahun, maka usaha pengolahan pindang ikan skala mikro ini layak
dikembangkan, karena masih dibawah umur ekonominya.
b. NPV
NPV merupakan nilai sekarang dari sejumlah uang dimasa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga tertentu. Apabila NPV bernilai
positif maka usaha pengolahan pindang ikan skala mikro layak untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan discount factor 14
diperoleh nilai NPV sebesar Rp30.556.569,00. Hal ini menunjukan bahwa proyek akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp30.556.569,00 selama
periode proyek, yaitu 5 lima tahun.
c. IRR
Suatu proyek yang layak dilaksanakan jika mempunyai nilai IRR yang lebih besar dari discount rate. Nilai IRR merupakan nilai tingkat bunga,
No Jenis Biaya
Satuan Jumlah Harga
Satuan Rp Nilai Rp
Umur Ekonomis
tahun Penyusutan
Rp 1
Tanah dan Bangunan Lahan dan Bangunan
m
2
12 1,000,000
12,000,000 5
2,400,000 2
Mesin dan Peralatan Pompa Air
Unit 1
350,000 350,000
5 70,000
Badeng Unit
4 250,000
1,000,000 2
500,000 Bak Plastik
Unit 3
30,000 90,000
1 90,000
Kompor Unit
3 100,000
300,000 1
300,000 Tabung gas
Unit 4
75 300
5 60
Jumlah Biaya Investasi 13,740,300
3,360,060
dimana nilai NPV nya sama dengan nol. Berdasarkan hasil perhitungan IRR pada unit pengolahan pindang skala mikro didapatkan nilai IRR sebesar
90,13 sehingga
usaha ini
layak untuk
dikembangkan karena
menguntungkan.
Tabel 8. Biaya variabel untuk pengolahan pindang ikan skala mikro
d. BC Ratio
BC Ratio merupakan perbandingan nilai sekarang dengan faktor diskonto tertentu antara arus pendapatan dengan arus pembiayaan proyek.
Rasio manfaat biaya ini memberikan sinyal sampai seberapa besar setiap 1 satu rupiah yang diinvestasikan mampu memberikan manfaat. Berdasarkan
hasil perhitungan Net BC Ratio pada unit pengolahan pindang skala mikro, saat ini didapatkan nilai 3,22. Artinya usaha ini layak untuk dikembangkan,
karena biaya yang dikeluarkan untuk membiayai proyek memberikan manfaat yang lebih besar.
No Jenis Biaya
Satuan Jumlah 1
tahun Harga
Satuan Rp Nilai Rp
1 Bahan Baku Utama
Ikan SegarBeku kg
18,000 11,000
198,000,000 2 Bahan Tambahan
Garam kg
2,700 2,000
5,400,000 Kunyit
kg 360
7,500 2,700,000
Daun Salam kg
180 4,000
720,000 Sereh
kg 180
5,000 900,000
Royco bungkus
1,440 500
720,000 Lengkuas
kg 180
5,000 900,000
3 Biaya Lainnya Gas
bulan 48
15,000 720,000
Pengemas Plastik hari
360 15,000
5,400,000 Transportasi
hari 360
20,000 7,200,000
Komunikasi bulan
12 150,000
1,800,000 Pajak tempat jualan
hari 360
5,000 1,800,000
Jumlah Biaya Variabel 226,260,000
Bagi para pemula yang memiliki keterbatasan biaya yang berminat untuk membuka usaha pengolahan pindang ikan skala mikro, bisa dilakukan di rumah
tanpa harus membeli tanah dan bangunan tersendiri, sehingga sangat menghemat biaya awal untuk memulai usaha. Yang diperlukan hanyalah Badeng tempat
merebus ikan, bahan baku ikan, bahan tambahan yang meliputi garam dan bumbu-bumbu lainnya dan bahan bakar berupa gas, atau kayu bakar. Dengan
investasi awal Rp1.740.300,00 dan modal kerja Rp620.000,00 sudah bisa memulai usaha, bahkan apabila modal tidak ada sama sekali pembelian bahan
baku ikan bisa dibayar kemudian dalam tempo 1 satu hari setelah ikan hasil olahan dipasarkan, walaupun harganya biasanya sedikit lebih mahal bila
dibandingkan bayar dengan uang cash. Bagi mereka yang tidak mau repot, masih ada alternatif untuk bisa kerja yaitu dengan menjadi anggota dari pengolah skala
kecil atau menengah untuk memasarkan ikan di pasar.
b. Skala Kecil