BANGUNAN DAN FASILITAS RUANG PRODUKSI

115 3 Produk makanan enteral a Makanan bebas dari cemaran fisik, kimia dan biologi. b Makanan enteral harus sesuai dengan kebutuhan gizi pasien. c Ada bank sampel untuk konfirmasi bila terjadi gangguan atau tuntutan konsumen. 4 Wadah makanan enteral a Wadah makanan enteral terbuat dari bahan yang tidak mudah bereaksi dengan produk. b Wadah mudah untuk disanitasi. c Volume wadah harus sesuai dengan volume makanan enteral untuk kebutuhan satu kali konsumsi. 5 Keterangan produksi Keterangan produksi dicantumkan pada wadah diperlukan untuk memudahkan distribusi. Keterangan produksi minimal terdiri dari keterangan jam produksi, jenis diet, nama pasien. 6 Jika dilakukan penyimpanan makanan enteral siap konsumsi, a Penyimpanan makanan enteral dilakukan di tempat yang bersih. b Penyimpanan makanan enteral harus sesuai dengan persyaratan suhu penyimpanan. c Lamanya penyimpanan harus menjamin makanan enteral tetap dalam keadaan aman untuk dikonsumsi. VII. MANAJEMEN PENGAWASAN Kegiatan pengawasan terhadap seluruh tahap proses produksi dan pengendaliannya diperlukan untuk menjamin diterapkannya proses dan pengendalian yang sudah ditentukan. a Penanggung jawab minimal harus mempunyai pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan praktek higiene dan sanitasi pangan serta proses produksi pangan yang ditanganinya. b Kegiatan pengawasan hendaknya dilakukan secara rutin.

VIII. PENGENDALIAN HAMA

Hama tikus, serangga dan lain-lain merupakan pembawa cemaran biologis yang dapat menurunkan mutu dan keamanan pangan. Kegiatan pengendalian hama dilakukan untuk mengurangi kemungkinan masuknya hama ke ruang produksi yang akan mencemari pangan. 116 1. Pencegahan masuknya hama a. Lubang-lubang dan selokan yang memungkinkan masuknya hama harus selalu dalam keadaan tertutup. b. Bahan pangan tidak boleh tercecer karena dapat mengundang masuknya hama. 2. Pemberantasan hama a. Hama harus diberantas dengan cara yang tidak mempengaruh mutu dan keamanan pangan. b. Pemberantasan hama dapat dilakukan secara fisik seperti perangkap tikus atau secara kimia seperti racun tikus. c. Perlakuan dengan bahan kimia harus dilakukan dengan pertimbangan tidak mencemari pangan.

3. Penyimpanan bahan pemberantas hama. Bahan pemberantas hama seperti pemberantas serangga,

tikus, kecoa, bakteri dan bahan berbahaya lainnya harus disimpan dalam ruangan terpisah dan harus selalu diawasi penggunaannya . IX. HIGIENE KARYAWAN Higiene karyawan meliputi kebersihan, kesehatan dan perilaku sehat, diperlukan untuk menjamin tidak terjadi kontaminasi silang dari karyawan terhadap produk. 1 Kebersihan karyawan a Karyawan harus selalu menjaga kebersihan badannya. b Pakaian dan perlengkapannya celemek, penutup kepala hanya dipakai untuk bekerja. c Karyawan harus menutup luka dan perban. d Karyawan harus selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum memulai kegiatan mengolah pangan, sesudah menangani bahan mentah atau bahanalat yang kotor dan sesudah ke luar dari toiletjamban. e Tidak terjadi kontak langsung antara anggota tubuh dengan makanan 2 Kesehatan karyawan a Karyawan memiliki sertifikat higiene sanitasi makanan. b Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter.