PERALATAN PRODUKSI FASILITAS SANITASI

117 c Tidak mengidap penyakit menular seperti tipus, kolera, TBC, hepatitis, dll atau pembawa kuman. d Setiap karyawan harus memiliki buku pemeriksaan kesehatan yang berlaku. e Tidak diperoleh adanya carrier pembawa kuman patogen dibuktikan dengan hasil usap dubur rectal swab. 3 Kebiasaan karyawan Karyawan tidak boleh bekerja sambil mengunyah, makan dan minum, merokok, menyisir rambut dekat makanan, tidak boleh meludah, tidak boleh bersin atau batuk ke arah pangan, tidak boleh mengenakan perhiasan seperti giwang, cincin, gelang, kalung, arloji dan peniti. X. PENYALURAN MAKANAN Penyaluran makanan enteral adalah proses memindahkan makanan enteral dari tempat proses ke ruang rawat inap harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kontaminasi silang. a Menggunakan tempat khusus penyaluran makanan enteral yang selalu dalam keadaan higienis. b Suhu makanan enteral selama penyaluran harus diatas 65 o C atau dibawah 5 o c Jangan biarkan makanan berada pada suhu kisaran 5 – 65 C. C selama lebih dari 4 empat jam.

XI. PELATIHAN KARYAWAN

Penanggung jawab unit penyedia dan penjamah makanan enteral harus mempunyai pengetahuan dasar mengenai prinsip-prinsip dan praktek higiene dan sanitasi pangan serta proses pengolahan makanan enteral agar dapat memproduksi pangan yang bermutu dan aman. a. Penanggung jawab harus sudah pernah mengikuti kursus higiene sanitasi makanan bagi pengusahapemilikpenanggung jawab jasaboga. b Penjamah makanan harus sudah mengikuti kursus sanitasi makanan bagi penjamah makanan. c Penanggung jawab tersebut harus menerapkan serta mengajarkan pengetahuan dan ketrampilannya kepada karyawan lain. 118

XII. PEMBERIAN MAKANAN ENTERAL KEPADA PASIEN

Pemberian makanan enteral kepada pasien harus selalu berdasarkan Standard Operational Procedure SOP yang benar agar pasien merasa nyaman dan aman. a Standard Operational Procedure SOP disusun dengan mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan pasien pada saat mengkonsumsi. b. Petugas yang bertanggungjawab memberikan makanan enteral kepada pasien harus menjaga higiene sesuai dengan yang ditentukan.

XIII. PENCATATAN DAN DOKUMENTASI

Pencatatan dan dokumentasi yang baik diperlukan untuk memudahkan penelusuran masalah yang berkaitan dengan proses produksi. a. Pencatatan dan dokumentasi dilakukan pada bahan baku, jenis dan tanggal produksi serta peruntukkan produk. b. Catatan dan dokumen harus disimpan paling tidak selama satu tahun. Keterangan : : Keterangan ada pada draf 1 dan dihilangkan pada draf 2. : Keterangan yang ditambahkan pada draf 2.