Perkembangan Pertanian GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

46

5.3. Karakteristik Responden

5.3.1. Karakteristik Responden Petani Jumlah petani yang menjadi responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang responden. Tabel 5 berikut ini memberikan informasi deskripsi statistik karakteristik responden petani di lokasi penelitian. Tabel 5 Karakteristik petani responden di Kabupaten Lombok Timur tahun 2012 No Karakteristik Responden Kisaran Rata-Rata 1. Umur tahun 25 – 60 44,60 2. Lama Pendidikan tahun 6 – 17 8,47 3. Pengalaman berusahatani jagung tahun 3 – 33 17,30 4. Jumlah tanggungan keluarga orang 1 – 8 3,63 5. Pekerjaan orang a. Tani b. Tani + Ternak c. Tani + Niaga Bisnis 1 - 30 1 - 30 1 – 30 36,67 53,33 10,00 6. Jarak rumah ke lahan km 0,01 - 1,5 0,43 7. Luas pengolahan lahan ha 0,24 - 3,00 0,65 Sumber : data diolah Berdasarkan Tabel 5 diatas, menjelaskan bahwa tingkat pendidikan responden yaitu sebanyak 43,33 persen hanya bersekolah sampai tingkat sekolah dasar SD, sedangkan sisanya 56,67 persen sudah menamatkan SD dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMP hingga perguruan tinggi. Tingginya tingkat pendidikan dari petani responden berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan penerapan ilmu usahatani petani semakin baik. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata pendidikan petani responden sebesar 8,47 tahun yang berarti tingkat penyerapan informasi usahatani jagung oleh petani responden baik, walaupun masih rata-rata pada tingkat pendidikan SMP. Umumnya petani responden pada musim tanam yang sama juga melaksanakan kegiatan lainnya selain berusahatani jagung, hal ini dimaksudkan selain untuk mendapatkan pendapatan tambahan, petani mencoba memanfaatkan waktu luang di sela-sela kegiatan bertani jagung. Petani responden rata-rata sebanyak 36,67 orang petani, bekerja murni bertani sebagai pekerjaan utamanya. 47 Sedangkan rata-rata sebanyak 53,33 orang petani responden memiliki pekerjaan lain selain bertani, yaitu mengurus ternak sapi, dan sisanya rata-rata 10 orang bekerja sampingan yaitu membuka kiosdagang, serta berprofesi sebagai kontraktor di saat-saat tertentu. Pengalaman responden dalam berusahatani jagung rata-rata adalah 17 tahun lebih. Usia responden 80 persen didominasi oleh usia produktif yang berada pada kisaran 15 - 54 tahun. Sisanya sebesar 20 persen sudah tergolong lanjut usia, yaitu berumur 55 tahun ke atas. Responden rata-rata sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan rata-rata sebanyak 4 orang. Status kepemilikan lahan 96,67 persen lahan petani adalah milik sendiri dan 3,33 persen sisanya adalah memiliki lahan tambahan yang di sewa untuk mengembangkan usahatani jagung, dengan rata-rata pengelolaan sebesar 0,65 ha dan jarak rata-rata dari rumah ke lahannya sejauh 429 meter. Hasil panen jagung oleh petani responden dilakukan sebanyak satu hingga tiga kali panen dalam satu tahun. Namun yang banyak dilakukan oleh petani adalah dua kali panen dalam satu tahun 56,67 persen petani, kemudian sebesar 33,33 persen petani melakukan kegiatan panen tiga kali dalam satu tahun, dan sebesar 10 persen petani yang melakukan panen satu kali dalam setahun. Banyaknya petani yang melakukan kegiatan panen jagung dua kali dalam setahun dikarenakan petani memanfaatkan lahannya untuk menanam padi, kemudian jagung di musim berikutnya. Sedangkan 10 persen petani yang melakukan panen jagung dikarenakan lahan hanya ditanami jagung pada musim tanam ke dua Januari-April dan tembakau pada musim tanam ke tiga April-Juli. Adapun produksi terbesar terdapat pada panen jagung ke dua musim tanam Januari-April yaitu sebesar 160,30 ton rata-rata 5,34 ton, kemudian pada panen ke tiga musim tanam April-Juli sebesar 111 ton rata-rata 5,28 ton, dan pada panen pertama muism tanam Oktober-Januari sebesar 80 ton rata-rata 5 ton 5.3.2. Karakteristik Responden PedagangLembaga Pemasaran Lembaga pemasaran jagung adalah pedagang yang terlibat dalam kegiatan pemasaran jagung guna menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen. Lembaga pemasaran jagung yang terlibat antara lain adalah pedagang pengumpul I makelar yang berjumlah 5 orang, pedagang pengumpul II tengkulak yang berjumlah 5 orang, dan pedagang besar sebagai pedagang antar pulau PAP yaitu berjumlah 4 orang responden. Total jumlah pedagang yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 14 orang responden pedagang. 48 Informasi deskripsi statistik terhadap karakteristik pedagang responden di lokasi pelatihan mencakup umur responden, pengalaman berusaha jagung, jumlah tanggungan keluarga, pekerjaan utama ataupun sampingan dari masing-masing pedagang, serta jumlah kepemilikan asset yang berupa pabrik atau gudang penyimpanan dan fasilitaslainnya. Adapun informasi tersebut disajikan dalam Tabel 6 berikut. Tabel 6 Karakteristik responden lembaga pemasaran jagung di Kabupaten Lombok Timur tahun 2012 No Karakteristik Responden Kisaran Pengumpul I Maklar Pengumpul II Tengkulak Pedagang Besar 1 Umur tahun 30 - 50 38,40 31,60 42,25 2 Lama Pendidikan tahun 9 - 12 10,20 9,60 11,25 3 Pengalaman berniaga tahun 3 - 12 6,20 5,40 13,25 4 Jumlah tanggungan keluarga orang 2 - 4 3,20 3,20 3,00 5 Pekerjaan orang a. Dagang jagung b. Dagang + Tani 1 - 14 1 - 14 100,00 80,00 20,00 75,00 25,00 6 Jumlah kepemilikan pabrik gudang unit 0 - 2 1,25 Sumber : data diolah Berdasarkan Tabel 6 diatas, menjelaskan bahwa tingkat pendidikan responden pedagang rata-rata sudah menamatkan SD dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMP hingga SMA. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penyerapan informasi usaha jagung yang dilakukan oleh responden baik walaupun masih rata-rata pada tingkat pendidikan SMA. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata pendidikan pedagang di atas 9 tahun, yang berarti pedagang responden memiliki kemampuan dalam penerapan perhitungan bisnis. Selain melakukan kegiatan berdagang, rata-rata sebesar 20 persen responden di tingkat tengkulak dan 25 persen responden di tingkat pedagang besar juga melakukan kegiatan bertani. Sedangkan rata-rata 85,71 persen dari total keseluruhan responden pedagang yaitu seluruh makelar, 80 persen tengkulak dan 75 persen responden pedagang besar bekerja murni sebagai pedagang hasil bumi yaitu jagung. Pada saat-saat tertentu khususnya pedagang besar, juga melakukan