14 musim. Jika musim diantara ke dua pasar tersebut adalah sama, maka tidak perlu
memasukkan dummy untuk musim setempat.
2.2.3. Strategi Pemasaran Jagung
Strategi pemasaran jagung menurut Muhaeming 2011 dalam penelitiananya menjelaskan bahwa strategi pemasaran jagung di Kabupaten
Bantaeng didukung oleh kebijakan pemerintah berupa adanya jaminan harga dasar pembelian, perbaikan prasarana jalan desa, pengadaan resi gudang,
penyediaan sarana teknologi pengolahan hasil, penyediaan kredit perbankan, penerapan teknologi budidaya dan pascapanen, pencanangan sentra produksi
jagung. Hal ini antara lain dimaksudkan untuk mewujudkan Kabupaten Bantaeng sebagai daerah sentra produksi dan terminal pemasaran jagungbertaraf dunia yang
berbasis desa mandiri. Menurut Presetyo dan Mukson 2003 dalam penelitianya bahwa untuk
meningkatkan pemasaran khususnya produk pangan olahan, dilakukan strategi pemasaran meliputi :
a Strategi produk, yaitu kaitannya dengan kualitas produk yang dihasilkan baik
mutu bahan baku, proses produksi, syarat kesehatan, maupun pengemasannya. b
Strategi harga, yaitu berdasarkan segmen pasar tujuan. c
Strategi distribusi, yaitu menjaring kerjasamalink pemasaran sehingga informasi dan pelayanan pada konsumen dapat terbina dengan baik.
d Strategi promosi, yaitu memperkenalkan produknya pada konsumen. Pada
produk industri rumah tangga kegiatan ini belum banyak dilakukan dibandingkan industri besar. Hal ini dikarenakan hambatan pada biaya
promosi yang relatif besar, dan adanya jangkauan pasar yang belum luasterbatas.
Berdasarkan beberapa referensi tersebut, efisiennya sistim pemasaran dilihat melalui beberapa indikator dalam Structur-Conduct-Performance.
Penelitian efisiensi pemasaran jagung ini juga mencoba dengan menerapkan beberapa indikator pada struktur, perilaku, dan kinerja pasar jagung serta adanya
strategi pemasaran jagung yang dimungkinkan mampu meningkatkan efisiensi pemasaran.
15
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Kerangka pemikiran konseptual berisi teori dan konsep kajian ilmu yang digunakan dalam penelitian. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian
ini antara lain adalah efisiensi pemasaran, struktur pasar, perilaku pasar, marjin pemasaran, dan integrasi pasar.
3.1.1. Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran menurut Kotler 2003 merupakan sekumpulan organisasi yang saling terkait yang terlibat dalam proses menghasilkan produk
atau jasa untuk dikonsumsi atau digunakan. Menurut Levens 2010 saluran pemasaran adalah jaringan dari semua pihak yang terlibat dalam mengalirkan
produk dari produsen kepada konsumen bisnis. Saluran pemasaran menurut Soekartawi 2002, adalah aliran barang dari
produsen kepada konsumen. Saluran pemasaran ini dapat terbentuk secara sederhana bahkan rumit sekali tergantung pada komoditi yang dipasarkan,
lembaga pemasarannya, serta sistim pasarnya. Sistim pemasaran yang dimaksud, baik pada pasar persaingan sempurna, monopoli, dan lainnya. Sistim pemasaran
monopoli cendrung mempunyai saluran pemasaran yang relatif sederhana dibandingkan pasar lainnya. Adanya pergerakan pada komoditas pertanian dari
produsen ke konsumen memerlukan beberapa upaya dari lembaga pemasaran untuk bagaimana menambah nilai guna dari komoditas pertanian tersebut yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen Sudiyono, 2002. Dengan demikian, saluran pemasaran adalah serangkaian jaringan dari pelaku pasar dalam
mengalirkan produk dari produsen ke konsumen. Lembaga pemasaran tersebut diatas dalam melakukan bisnisnya bertujuan
meningkatkan dan menciptakan nilai guna untuk memenuhi kebutuhan ataupun meningkatkan kepuasan konsumen. Dalam proses penyampaian barang dan jasa
dari produsen kepada konsumen, diperlukan tindakan atau penanganan yang dapat memperlancar proses tersebut yang disebut dengan fungsi pemasaran. Adapun
16 fungsi-fungsi pemasaran menurut Kohls dan Uhl 2002; Dahl dan Hammond
1977; Schaffner et all 1998 dalam Asmarantaka 2012 terdiri dari : 1.
Fungsi pertukaran Exchange Function, merupakan aktivitas dalam prpindahan hak milik barangjasa, terdiri dari fungsi pembelian, penjualan,
dan pengumpulan. 2.
Fungsi fisik Physical Function, mrupakan aktivitas penanganan, pergerakan, dan perubahan fisik dari produkjasa dan turunannya. Fungsi ini terdiri dari
fungsi penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, dan pengemasan. 3.
Fungsi fasilitas Facilitating Function, merupakan fungsi yang memperlancar fungi pertukaran dan fungsi fisik. Fungsi ini terdiri dari fungsi standarisasi,
fungsi keuangan pembiayaan, penanggungan resiko, intelijen pemasaran, komunikasi, dan promosi iklan.
3.1.2. Struktur Pasar
Struktur pasar menurut Sudiyono 2002 merupakan karakteristik pasar yang menjelaskan jumlah dan besarnya penjual dan pembeli, keadaan produk
yang diperjual belikan, kemudahan keluar masuk pasar, dan pengetahuan terhadap informasi harga. Struktur pasar menurut Limbong dan Sitorus 1987 juga dapat
di analisis dari nilai konsentrasi pasar. Struktur pasar menurut Dahl dan Hammond 1977 yaitu sebagai suatu
dimensi yang menjelaskan sistem pengambilan keputusan oleh perusahaan maupun industri, jumlah perusahaan dalam suatu pasar, distribusi perusahaan
menurut berbagai ukuran, deskripsi produk atau diferensiasi produk, dan syarat- syarat masuk pasar. Struktur pasar menurut Azzaino 1983 dalam Asmarantaka
2012 adalah suatu dimensi yang menjelaskan definisi industri dan perusahaan mengenai jumlah yang ada dalam suatu pasar, distribusi perusahaan tersebut
dengan berbagai ukuran, diferensiai produk, dan syarat keluar masuk pasar. Struktur pasar berdasarkan karakteristik jumlah penjual dan keadaan
komoditi yang diperjual belikan menurut Sudiyono 2002 dibedakan menjadi : 1 pasar persaingan sempurna perfect competition yaitu terdapat banyak penjual
dan produknya bersifat homogen terstandarisai sempurna; 2 pasar persaingan monopolistik monopolictic compotition yaitu terdapat banyak penjual dan