Strategi Pemasaran Jagung HASIL DAN PEMBAHASAN

84 produk yang diminta konsumen pasar lanjutan sesuai waktu juga merupakan faktor utama dalam keberlangsungan usaha perdagangan jagung. Hal ini berkaitan pula dengan keberlangsungan produksi pada pasar lanjutan yaitu pengusaha pakan di Bali. Pembelian jagung oleh konsumen pabrik dilakukan hampir tiap hari atau maksimal dua hari sekali tergantung kondisi cuaca. 6.5.2. Harga produk price Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau pengguna satuan barang dan jasa Tjiptono, 2000. Harga juga memiliki peranan yang sangat penting sebagai faktor yang menjadi pertimbangan utama dalam membeli suatu produk. Hal ini berkaitan dengan volume penjualan yang akhirnya berpengaruh pula pada keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan serta keberlangsungan usahanya. Penetapan harga produk memiliki pengaruh langsung terhadap volume pembelian dan penjualan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa penetapan harga yang dilakukan oleh empat pedagang besar pada makelar, tengkulak, bahkan petani berdasarkan pada harga yang diberikan oleh konsumen yaitu pengusaha pabrik pakan sebagai pasar lanjutan untuk komoditi jagung. Harga yang ditetapkan tersebut dipengaruhi oleh faktor bahan utama jagung yaitu kualitas produk jagung yang dibeli pedagang besar pada petani, makelar dan tengkulak. Pembelian produk jagung dengan kualitas yang bagus atau sesuai dengan permintaan konsumen sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya akan memperoleh harga pembelian dan keuntungan yang lebih tinggi. Penetapan harga tersebut juga memperhitungkan faktor biaya produksi, dimana hal ini berpengaruh pada besarnya keuntungan yang diperoleh pedagang besar dalam pemasaran jagung. Produk jagung dalam bentuk jagung kering panen yaitu jagung beserta tongkolnya dihargakan rata-rata sebesar Rp 1.131,61. Hal ini dikarenakan produk tersebut belum sesuai dengan kualitas produk yang diharapkan yaitu jagung kering pipil. Adanya proses pengolahan membutuhkan beberapa biaya antara lain biaya penyimpanan, penjemuran, dan biaya pemipilan yang merupakan biaya 85 pengolahan serta biaya pengemasan, dan biaya tansportasi. Produk lainnya yaitu jagung kering pipil yang dibeli pedagang besar dihargakan lebih tinggi dibandingkan produk kering panen yaitu rata-rata sebesar Rp 792,17. Hal ini dikarenakan produk tersebut sesuai dengan kualitas produk yang diinginkan oleh konsumen pabrik pakan. Selain itu, tingginya harga beli sudah memperhitungkan biaya pengolahan, biaya pengemasan, dan biaya tansportasi. Penetapan harga juga dilakukan dengan melihat harga jual dari para pesaing usaha sejenis yang tentunya memiliki kualitas produk yang kira-kira sama dengan produk yang dipasarkan. 6.5.3. Promosi promotion Promosi promotion yaitu strategi pemasaran yang digunakan untuk memperkenalkan atau menginformasikan keberadaan produk maupun jasa kepada para konsumennya. Secara umum, strategi promosi merupakan salah satu kegiatan atau aktivitas penting dalam pemasaran untuk mencari pembeli dan meningkatkan penjualan. Berdasarkan hasil penelitian di lokasi penelitian, menunjukkan bahwa rata-rata ke empat pedagang besar tidak pernah melakukan promosi produk melalui media cetak maupun media elektronik melainkan melalui promosi dari mulut ke mulut word of mounth. Informasi keberadaan produk jagung yang di produksi oleh pedagang besar berasal dari petani di daerah sentra produksi jagung, serta memanfaatkan keberadaan para makelarnya yang tersebar di beberapa daerah sentra jagung, serta petugas lapangan dinas pertanian. Pedagang besar di daerah penelitian tidak melakukan promosi melalui media dikarenakan beberapa hal yang menjadi hambatan antara lain yaitu memerlukan biaya promosi yang umumnya relative besar, serta jangkauan pemasaran jagung yang masih terbatas pada pemenuhan permintaan pasar jagung di bali. Dalam rangka menggali potensi unggulan daerah NTB dari komoditas jagung yang memiliki peluang pasar yang menjanjikan, perusahaan perlu bekerjasama dengan pemerintah daerah melalui promosi produk unggulan daerah sehingga mampu dikenal secara lebih luas. Selain itu faktor lokasi dari pabrikgudang yang memiliki akses yang mudah dijangkau atau dilalui oleh 86 transportasi umum memiliki peranan dalam informasi keberadaan produk promosi diri. 6.5.4. Tempat place Tempat place, merupakan lokasi atau upaya perusahaan untuk menyediakan produk yang diinginkan pelanggan atau konsumen. Tempat dalam hal ini adalah pabrik jagung yang dilengkapi dengan gudang penyimpanan, mesin pemipil jagung, serta fasilitas lantai jemur. Pemilihan tempat atau lokasi merupakan nilai investasi yang mahal, dikarenakan salah satu penentu keberhasilan suatu usaha, terutama jika lokasi tersebut terletak pada daerah strategis dan mudah di jangkau. Artinya lokasi atau tempat yang berada di pinggir jalan besar akan memudahkan dalam mencari konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen akan lebih cepat mengetahui keberadaan dari suatu pusat produksi jagung dibandingkan yang letaknya berada di dalam perkampungan. Namun dari segi produsen jagung kering pipil yaitu pedagang besar yang juga selaku pemilik pabrik, memperoleh keuntungan dengan keberadaan pabrik di dalam perkampungan. Keuntungan tersebut adalah memudahkan bagi pedagang besar dalam memperoleh produk yang merupakan bahan baku untuk memproduki jagung kering pipil. Dengan kata lain lokasi pabrik mendekati pusat produksi bahan baku yaitu jagung. Keberadaan pabrik yang dekat dengan pusat produksi bahan baku juga dapat menghemat waktu dan biaya pengumpulan bahan baku. Keberadaan pabrik lokasi usaha yang berada di pinggir jalan raya dari segi distribusi produk, yaitu memudahkan untuk dijangkau oleh sarana transportasi umum maupun pribadi. Dengan demikian, secara tidak langsung mempengaruhi pembelian ulang hadap produk yang bersangkutan terutama pembelian dalam partai besar dan menggunakan alat transportasi besar. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 persen pedagang besar memiliki pabrik gudang penyimpanan dan lantai jemur yang berada di pinggir jalan utama jalan provinsi. Sedangkan 50 persen lainnya berada di dalam perkampungan, yaitu kurang lebih 10-15 km dari jalan utama dengan kondisi jalan yang kurang baik jalan berlubang sehingga truk-truk besar sedikit mengalami kesulitan dalam hal 87 pengangkutan produk dari lokasi pabrikgudang. Pemilihan lokasi usaha untuk pabrik dan gudang penyimpanan yang berada dalam perkampungan dimaksudkan agar pabrik dapat dekat dengan sumber produk jagung.

6.6. Implikasi Hasil Analisis

Berdasarkan hasil analisis tehadap efisiensi pemasaran jagung di Provini NTB menunjukkan bahwa struktur pasar jagung yang berlangsung adalah belum efisien. Pasar jagung di Provinsi NTB memiliki struktur pasar yang cenderung mengarah pada pasar persaingan tidak sempurna oligopsoni. Hal ini ditunjukkan oleh komposisi jumlah pembeli dan penjual yang tidak seimbang pembeli lebih kecil dibandingkan penjual, kemudian produk yang dipasarkan rata-rata tidak terdapat diferensiasi produk, serta adanya hambatan untuk keluar masuk pasar. Walaupun pasar terkonsentrasi dengan nilai C4 sebesar 0,40, menunjukkan bahwa pedagang mempunyai tingkat kekuasaan yang kecil dalam mempengaruhi pasar. Struktur pasar pada pasar jagung di Provinsi NTB akan berpengaruh pada perilaku pasar dan kinerja pasar yang ada. Perilaku pasar jagung menunjukkan bahwa lembaga pemasaran yang dominan dalam menentukan harga produk di dalam Provinsi NTB adalah pedagang besar. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi pasar yang diperoleh petani serta adanya kegiatan pemasaran jagung oleh petani yang tidak dilakukan secara berkelompok melainkan sendiri-sendiri di lahannya masing-masing menyebabkan harga di tingkat petani lemah dalam menentukan harga jual jagung. Dengan demikian, posisi petani yaitu hanya sebagai price taker. Kinerja pasar jagung di NTB adalah belum efisien yang ditunjukkan oleh adanya distribusi marjinnya belum merata, dan share harga yang diterima petani tidak terlalu tinggi rata-rata 49,76 persen. Sedangkan integrasi pasar secara vertikal dalam jangka panjang adalah kuat di semua pasar acuan, yang berarti perubahan harga jagung di pasar lokal dalam jangka panjang sangat dipengaruhi oleh perubahan harga jagung pada pasar rujukannya. Sedangkan dalam jangka pendek, penetapan harga dan perubahan harga yang terjadi di pasar lokal memiliki hubungan yang kuat dengan pedagang besar sebagai pasar acuannya. 88 Berdasarkan uraian diatas, maka untuk meningkatkan posisi tawar petani terhadap harga beli jagung, perlu adanya upaya penguatan dan pemberdayaan kelembagaan kelompok tani yang sudah ada. Keberadaan kelompok tani yang ada perlu diberdayakan baik dari segi peningkatan produksi dan kualitas jagung melalui penerapan rekomendasi teknologi budidaya dan penggunaan benih unggul serta teknologi pasca panennya. Sedangkan dari segi pemasaran, kelompok tani perlu diperkuat dengan adanya kelembagaan pemasaran. Kelembagaan ini akan membantu petani dalam hal penyediaan informasi pasar serta pemasaran jagung secara kolektif, serta mencoba membangun kerjasama dengan lembaga pemasaran yang sifatnya mengikat dan menguntungkan kedua belah pihak. Selain itu perlu kelompok juga diberdayakan untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap lembaga modal. Dengan menguatnya pemberdayaan kelompok, maka petani akan memiliki bargaining power sehingga harga tidak lagi di dominasi oleh pedagang besar. Dengan demikian kinerja pemasaran jagung akan lebih efisien. Strategi pemasaran jagung yang dilakukan pada lembaga pemasaran yang dominan yaitu pedagang besar dianalisis berdasarkan bauran pemasaran 4P yaitu product, price, place, dan promotion. Strategi pemasaran jagung pada lembaga pemasaran tersebut belum dapat meningkatkan efisiensi pemasaran. Hal ini ditunjukkan oleh belum bervariasinya produk yang dipasarkan, yaitu masih berupa jagung kering pipil dengan ketentuan kadar air 14 persen, varietas hibrida dengan butiran mulus berwarna kuning. Penetapan harga jual berdasarkan pada harga yang diberikan oleh konsumen yaitu pengusaha pabrik pakan sebagai pasar lanjutan tergantung pada kualitas bahan baku. Penetapan harga juga dilakukan dengan melihat harga jual dari para pesaing usaha sejenis yang memiliki kualitas produk yang kira-kira sama dengan produk yang dipasarkan. Namun dalam penetapan harga tersebut juga memperhitungkan faktor biaya produksi, yang akan mempengaruhi besarnya keuntungan yang diperoleh dalam pemasaran jagung. Kegiatan promosi keberadaan usaha hanya mengandalkan informasi dari mulut ke mulut word of mounth yang melibatkan petani jagung, makelar, serta petugas lapangan. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal yang menjadi hambatan antara lain yaitu memerlukan biaya promosi yang umumnya relative besar, serta 89 jangkauan pemasaran jagung yang masih terbatas pada pemenuhan permintaan pasar jagung di bali. Penempatan pabrik dan gudang penyimpanan sebagai lokasi usaha dilakukan oleh sebagian pedagang 50 persen, yaitu berada di pinggir jalan raya yang mudah di jangkau atau dilalui oleh transportasi umum. Pemilihan lokasi dimaksudkan agar konsumen lebih cepat mengetahui keberadaan dari pabrik. Sedangkan 50 persen pedagang lainnya menempatkan lokasi pabrik di dalam wilayah perkampungan, dengan maksud untuk mendekatkan pabrik industri pengolahan dengan pusat produksi yaitu lahan pertanaman jagung. Namun keberadaan lokasi tersebut masih terbentur pada kondisi jalan desa yang tidak mendukung, yaitu jalan tanah dan berlubang.