Perkembangan Jagung TINJAUAN PUSTAKA
11 Mushofa, Wahib dan Heru 2007; Siagian 1998 dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa rendahnya harga di tingkat petani produsen yang menyebabkan share harga yang diterima petani menjadi rendah mengindikasikan
belum tercapainya efisiensi operasional. Demikian pula dengan adanya penyebaran marjin yang tidak merata dengan indikasi pada tingginya marjin
yang diperoleh pedagang pengecer di pasar. Hal ini juga mengindikasikan bahwa terdapat pengeluaran biaya yang tinggi pula pada tingkat pedagang
pengecer di pasar. Muhandoyo dan Susanto 2007 dalam penelitiannya menganalis efisiensi
pemasaran hanya melihat dari sisi marjin pemasaran. Dalam hal ini, masing- masing saluran tataniaga dianalisis secara realistis membandingkan saluran
mana yang lebih efisien secara operasional. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi operasional dalam sistim pemasaran dipengaruhi oleh besarnya
biaya transportasi. Dengan artian bahwa pemasaran dapat efisien apabila biaya pemasarannya mampu ditekan, terutama biaya transportasi untuk pendistribusian
produk hingga ke konsumen. Menurut Suherty 2009 bahwa inefisiensi pemasaran antara lain ditandai
dengan margin pemasaran yang tinggi yang disebabkan oleh panjangnya saluran pemasaran. Dengan demikian harga yang diterima konsumen juga akan lebih
mahal. Selain itu, inefisiensi pemasaran menurut Fadhla 2008 juga di tandai dengan integrasi pasar vertikal yang lemah, dan adanya faktor lain seperti kondisi
sarana dan prasarana transportasi, serta keadaan sosial politik yang tidak kondusif. Akan tetapi berbeda dengan Marsiah 2009 yang mangatakan bahwa tinggginya
marjin pemasaran bukanlah suatu ukuran mutlak bahwa sistem pemasaran adalah inefisiensi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efisien pemasaran menurut Ma’mun 1985 dalam penelitiannya antara lain yaitu ukuran pasar, jumlah pedagang
borongan yang terlibat dan jumlah konsumen. Selain itu, fungsi informasi pasar dalam sistim pemasaran merupakan faktor yang juga mempengaruhi efisiensi
pemasaran.
12