42
Halaman ini sengaja di kosongkan
43
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
5.1. Letak Geografis dan Wilayah
Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu kabupaten dari 10 Kabupaten Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB. Secara geografis
terletak antara 116 – 117
Bujur Timur dan 8 – 9
Lintang Selatan dengan luas wilayah sebasar 1.605,55 km
2
atau 7,97 persen dari Wilayah Nusa Tenggara Barat. Kabupaten ini terletak di bagian timur Pulau Lombok yang memiliki
batasan wilayah sebagai berikut : BPS, 2011
1. Sebelah Utara
: berbatasan dengan Laut Jawa 2.
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudera Indonesia
3. Sebelah Barat
: berbatasan dengan Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Barat
4. Sebelah Timur
: berbatasan dengan Selat Alas
Gambar 5 Peta lokasi penelitian di Kabupaten Lombok Timur Sumber : BPS, 2011
SAMBELIA SEMBALUN
PRINGGABAYA
SUELA
AIKMEL
PR.SELA
SIKUR
TERARA LB. HAJI
SELONG
SUKAMULIA
SAKRA SAKRA TIMUR
SAKRA BARAT KERUAK
JEROWARU SURALAGA
MASBAGIK
M O
NT O
N G
G A
DI N
G
WANASABA
44 Kabupaten Lombok Timur memiliki tempertur tertinggi berkisar antara
30,4 C – 32,9ºC dan temperatur terendah berkisar 20,9
C – 24,8ºC. Curah hujan tercatat 1.540 mm dengan hari hujan sebanyak 168 hari, dimana jumlah hari hujan
terendah terjadi pada Bulan Juni dengan hari hujan hanya 3 hari sedangkan hari hujan tertinggi terjadi pada Bulan Februari yang mencapai 25 hari BPS, 2010.
Berdasarkan temperature dan curah hujan tersebut, jagung dapat dikembangkan dengan baik, dikarenakan jagung memerlukan suhu optimum yang ideal untuk
pertumbuhan tanaman antara 23 C – 27
C, serta curah hujan ideal sekitar 85 – 200 mm per bulan.
Secara administratif, Kabupaten Lombok Timur terdiri dari 20 kecamatan yang melintang dari arah utara hingga ke selatan Pulau Lombok, dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.080.237 jiwa pada tahun 2010 yang terdiri atas 322.296 rumah tanggga dimana terdapat 501.166 jiwa laki-laki, dan sebanyak 579.071
jiwa adalah perempuan.
5.2. Perkembangan Pertanian
Sektor pertanian masih mempunyai peranan yang besar dalam struktur perekonomian di kabupaten Lombok Timur yang ditandai dengan jumlah
penduduk sekitar 48,8 persen di kabupaten ini memiliki mata pencaharian di sektor pertanian berdasarkan data sensus Pertanian BPS 2011. Sedangkan
produk pertanian yang dikembangkan adalah jenis kebutuhan pangan yaitu komoditi padi dan palawija serta hortikultura.
Palawija merupakan produk pertanian yang banyak diusahakan di Kabupaten Lombok Timur menurut data BPS 2011 yang terdiri atas komoditi
padi 76,89 persen, jagung 17,33 persen, ubi kayu 3,94 persen, dan komoditi pangan lainnya sebesar 1.84 persen sesuai pada Tabel 4. Sedangkan untuk
komoditi jagung, luas lahan yang telah dimanfaatkan untuk budidaya jagung di Kabupaten Lombok Timur sudah mencapai 16.602 ha atau 10,34 persen dari luas
wilayah di Kabupaten Lombok Timur.
45 Tabel 4 Perkembangan Produksi tanaman pangan di Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2008 - 2010 No Komoditi
2008 ton
2009 ton
2010 ton
1. Padi 308.446 311.873 300.011
2. Jagung 47.024
81.293 67.628 3. Ubi
kayu 10.356 14.464 15.362
4. Ubi jalar
2.218 2.136 3.431 5. Kacang
tanah 1.327 1.750
1.533 6. Kacang
hijau 635
581 1.282
7. Kedelai 1.272
1.539 920
Sumber : BPS, 2011 Daerah produksi jagung tersebar hampir di seluruh kecamatan di Lombok
Timur. Daerah penelitian merupakan daerah sentra produksi jagung dengan tingkat produksi terbesar di Provinsi NTB yang meliputi tiga kecamatan di
Kabupaten Lombok Timur. Ke tiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Pringgabaya, Kecamatan Aik Mel, dan Kecamatan Wanasaba Lampiran 1.
Petani selaku produsen jagung biasanya menjual hasil panennya kepada pedagang pengumpul I atau lebih dikenal dengan istilah makelar yang berdomisili
di dalam desa atau berasal dari luar desa. Petani juga melakukan penjualan pada beberapa tengkulak yang datang ke lahan pertanaman jagung atau ke rumah-
rumah petani. Selain itu bagi petani yang berlokasi dekat dengan pedagang besar, biasanya menjual hasil panennya langsung pada pedagang besar.
Selain keterlibatan beberapa lembaga pemasaran dalam rantai pemasaran jagung, keadaan sarana dan prasarana pendukung di lokasi penelitian berupa jalan
dan alat transportasi sangat penting perannya untuk memudahkan pedagang dalam pendistribusian produk pertanian. Secara umum, kondisi sarana dan prasarana
yang mendukung kegiatan pemasaran jagung tersebut pada dasarnya di tiga kecamatan kondisinya relatif sama, yaitu pada jalan desa tidak semuanya dalam
kondisi baik, dimana masih terdapat beberapa jalan tanah, sedangkan pada jalan yang masih beraspal kondisi jalannya juga rusak berlubang.