Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

32 kebutuhan pasar dari sisi bauran pemasaran dapat berpengaruh pada penentuan dan pembentukan harga jagung. Namun, seberapa besar bauran pemasaran tersebut dapat merespon pemasaran jagung yang efisien, akan diketahui melalui analisis strategi pasar. Sistim pemasaran dapat dapat pula ditentukan dari strategi pemasaran yang digunakan oleh lembaga pemasaran. Identifikasi strategi pemasaran jagung dilakukan pada lembaga pemasaran jagung yang dominan di propinsis NTB yaitu dengan melihat bauran kegiatan pemasaran meliputi produk, harga, tempat dan promosi. Strategi pemasaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu implikasi kebijakan dalam pengembangan bisnis jagung selanjutnya. 33 Gambar 4 Kerangka Operasional Ket : Alur pikir Saling pengaruhi 34 Halaman ini sengaja di kosongkan 35

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB yaitu di Kabupaten Lombok Timur. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara “purposive sampling” sengaja, atas dasar pertimbangan bahwa Kabupaten tersebut memiliki tingkat produksi jagung yang terbesar. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2012.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu data primer dan sekunder. Data primer berasal dari petani jagung, pedagang pengumpul hingga pedagang pengecer jagung, yang diperoleh dengan menggunakan teknik survey lapangan dan wawancara langsung dengan menggunakan kuisioner terstruktur. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti BPS, Dinas Pertanian Provinsi NTB, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB, maupun hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian.

4.3. Metode Penentuan Responden dan Pengumpulan Data

Responden di dalam penelitian ini adalah petani jagung dan pedagang pengumpul hingga pedagang pengecer jagung yang terlibat dalam pasar jagung di NTB. Penentuan responden petani jagung dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simple random sampling atau acak sederhana. Sedangkan pada responden pedagang jagung, baik itu pedagang pengumpul hingga pedagang pengecer di NTB dilakukan dengan metode snowboll sampling yaitu mengikuti alur pemasaran jagung yang berlanggsung. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi kegiatan pemasaran berdasarkan pada jumlah pedagang yang terlibat dalam alur pemasaran jagung. Adapun jumlah petani jagung yang digunakan sebagai responden yaitu sebanyak 30 orang petani. 36

4.4. Metode Analisis Data

Data hasil penelitian yang diperoleh akan di tabulasi untuk kemudian dilakukan analisis data. Untuk analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis Kualitatif dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi dan permasalahan pemasaran jagung di lapangan. Sedangkan pengolahan data kuantitatif menggunakan Microsof Excell 2007 dan Eviews 6.

4.4.1. Analisis Struktur Pasar

Analisis struktur pasar jagung diidentifikasi selama pelaksanaan survey di lapangan. Untuk menganalisis struktur pasar dilakukan dengan melihat empat karakteristik pasar, diantaranya yaitu 1 jumlah penjual dan pembeli lembaga pemasaran yang ada, 2 keadaan produk yang diperjual belikan, 3 Hambatan masuk pasar Sudiyono, 2002. Semakin banyak penjual dan pembeli dalam perdagangan jagung serta volume dari produk yang diperjual belikan pada masing-masing lembaga pemasaran relatif sedikit dan hampir merata, ini menunjukkan bahwa struktur pasar adalah bersaing sempurna. Adanya kesepakatan antar lembaga pemasaran, tingginya hambatan pasar untuk masuk pasar, kurangnya informasi pasar atau pengetahuan tentang pasar menunjukkan struktur pasar cenderung bersaing tidak sempurna. Selain empat karakter pasar diatas, struktur pasar juga dianalisis berdasarkan pangsa pasar dan konsentrai rasio. Pangsa pasar market share dilakukan untuk mengetahui perkembangan penjualan pada masing-masing pembeli pedagang dengan menghitung konsentrasi rasio pada empat pedagang jagung terbesar Kohls dan Uhl, 2002. Pengukuran konsentrasi rasio dilakukan dengan menghitung nilai four firm concentration ratio CR4, dimana konsentrasi rasio diperoleh dengan mengukur besarnya kontribusi output yang dihasilkan oleh empat pedagang besar jagung terhadap total volume jagung atau output yang dibeli oleh pedagang selevelnya di Propinsi NTB. CR4 = ∑ S ij 4 i=1 37 S ij merupakan pangsa pasar market share dari empat pedagang jagung yang terbesar di Provinsi NTB. Sedangkan persamaan Market Share MS ij Farris, et all, 2007 adalah : Dimana : S i = produksi jagung pedagang terbesar ke-i tontahun …. i = 1, 2, 3, 4 S total = total produksi jagung di provinsi NTB tonha

4.4.2. Analisis Perilaku Pasar

Perilaku pasar merupakan cerminan dari struktur pasar yang akan mempengaruhi kegiatan penjualan dan pembelian. Untuk menganalisis perilaku pasar yaitu dilakukan dengan melihat tiga karakteristik pasar yang dikemukakan oleh Dahl dan Hammond 1977 yaitu : ¾ Sistem penentuan harga dan pembentukan harga antar pedagang. ¾ Praktek penjualan dan pembelian. ¾ Sistem jaringan kerjasama antar lembaga pemasaran.

4.4.3. Analisis Kinerja Pasar

Kinerja pasar dalam penelitian ini menggunakan analisis marjin pemasaran MP, share harga yang diterima petani, serta integrasi pasar.

4.4.3.1. Analisis Marjin Pemasaran

Marjin pemasaran menurut Tomek dan Robinson 1977 diartikan sebagai perbedaan harga yang dibayarkan oleh konsumen dengan harga yang diterima produsen petani. Model yang digunakan adalah : yang pada beli, dan perbedaan harga di tingkat konsumen sebagai harga jual Dahl dan Hammond 1977. MT = P r – P f Dimana : MT = Marjin pemasaran Rpkg P r = Harga yang terjadi pada tingkat pengecer waktu t Rpkg P t = Harga yang terjadi pada tingkat petani waktu t Rpkg Market Share = MS ij = x 100 S ii S total