Analisis Model Kelembagaan Pengelolaan KJA Waduk Cirata

46 Waduk Cirata sendiri memiliki luas areal 7.111 Ha termasuk daratan dan memiliki luas genangan 6.200 Ha. Waduk Cirata memiliki karakteristik unik dibandingkan dengan dua waduk lainnya karena letaknya yang melintasi tiga wilayah administratif yaitu Kabupaten Cianjur, Bandung Barat, dan Purwakarta. Sebanyak 60 dari luas Waduk Cirata masuk ke dalam wilayah Kabupaten Cianjur. Pengelola Waduk Jatiuhur adalah Perum Jas Tirta II, Pengelola Waduk Saguling adalah PT Indonesia Power dan Pengelola Waduk Cirata adalah PT. Pembangkitan Jawa Bali. Berbeda dengan dua waduk lainnya, terdapat pembagian kerja antara pengelolaan pengbangkit listrik dengan tata kelola waduk di Waduk Cirata. Di Waduk Cirata terdapat BPWC Badan Pengelola Waduk Cirata yang khusus menangani kualitas air waduk dan kegiatan lain di atas waduk. BPWC merupakan anak perusahaan yang dibentuk oleh PT. PJB. Bendungan Cirata terletak di jalan Raya Cirata Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat. Waduk Cirata memiliki fungsi utama sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA. PT. PJB mengoperasikan PLTA Cirata menggunakan energi air dari Waduk Cirata yang bersumber dari aliran sungai Citarum. Perencanaan pembuatan Waduk Cirata dimulai pada tahun 1982-1984 kemudian pembangunannya yang dilaksanakan pada 1984-1988 dinamakan Gambar 5. Waduk Cirata, Saguling dan Jatiluhur Keterangan : : Waduk Cirata : Waduk Saguling : Waduk Jatiluhur 47 proyek PLTA Cirata I. Penggenangan waduk mulai dilakukan pada September 1997 dengan menggenangi 32 desa dan 7 kecamatan di 3 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur dengan jumlah penduduk 6.335 KK. Pada tahap pembangunan pertama ini, PLTA Cirata memiliki 4 unit pembangkit dan menghasilkan 126 MW pada setiap pembangkit. Pembangunan Waduk Cirata dilanjutkan dengan proyek PLTA Cirata II yang dilakukan pada tahun 1994-1997. PLTA Cirata memiliki 4 pembangkit tambahan yang masing-masing menghasilkan 126 MW. Sekarang Total daya terpasang sebesar 1008 MW dengan 8 unit pembangkit dan memproduksi energi listrik rata- rata 1428 GWhtahun. PLTA Cirata memiliki beberapa bangunan utama yaitu bendungan, bangunan pengambil air, pusat pengendali, saluran tekan, tangki pendatar air, pipa pesat dan gedung pusat pembangkit. Lokasi pembangkit yang memiliki pola operasi 5 jamhari ini berada di Kelurahan Citamiang, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Tipe PLTA di Waduk Cirata yaitu PLTA dengan reservoar dengan lokasi power house di dalam tanah. Tipe bendungannya merupakan urugan batu dengan inti kedap air dengan luas genangan 62 km 2 dan tinggi bendungan 125 meter. Sungai utama yang mengairi Waduk Cirata yaitu sungai Citarum serta beberapa anak sungai lainnya seperti sungai Cicendo, Cimeta, Cisokan, Cibiuk, Cibalagung, Ciangsana, Cikundul dan Cigede. Beberapa aliran sungai yang mengalir ke Waduk Cirata dapat dilihat pada Gambar 6. 48 Gambar 6. Daerah genangan PLTA Cirata dan Subdas di sekitarnya Keterangan : No Subdas Luas 1. Intake - Bendungan 840.000 m 2 2. Cicendo 300.500 m 2 3. Citarum Cimeta 681.250 m 2 4. Cisokan Cibiuk 1.127.500 m 2 5. Cibalagung – Ciangsana 487.500 m 2 6. Cikundul – Cigede 255.000 m 2 Selain memiliki fungsi utama sebagai PLTA, Waduk Cirata juga memiliki berbagai fungsi tambahan lain yang bermanfaat bagi peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Fungsi tambahan dari keberadaan Waduk Cirata yaitu sebagai sarana perikanan, lalu lintas, penyedia air bagi pertanian, pariwisata dan kegiatan ekonomi lainnya. Dalam pemanfaatan waduk sebagai tempat budidaya ikan dengan sistem KJA, dinilai sudah melebihi kapasitas dari waduk tersebut.