Kabupaten Cianjur GAMBARAN UMUM
51
Gambar 7. Alur faktor-faktor pendorong penurunan fungsi Waduk Cirata
Keterangan : -
= menurun +
= meningkat KJA
= Keramba Jaring Apung 1
– 5 = akar masalah penyebab penurunan fungsi waduk cirata Sumber : BPWC, 2012
Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa hal yang melatarbelakangi terjadinya penurunan fungsi waduk terdiri dari beberapa kegiatan yang berbeda. Masyarakat
yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena lahan pertanian yang semakin berkurang menyebabkan mereka mencuri kayu dari daerah
catchment area kawasan hutan dan menjadikan lahan pertanian. Selain itu Waduk Cirata yang berpotensi sebagai area pembudidayaan ikan menyebabkan
meningkatnya KJA. Semakin bertambahnya jumlah KJA dapat mempengaruhi kualitas air di waduk dan meningkatkan laju sedimentasi. Pemakaian Styrofoam
untuk konstruksi KJA yang dinilai murah juga dapat menyebabkan peningkatan sampah di Waduk Cirata. Selama masyarakat belum menemukan alternatif lain
untuk meningkatkan pendapatannya maka kegiatan pemeliharaan waduk seperti pembersihan sampah, dan lain-lain tidak akan mampu mengatasi penurunan
Fungsi Waduk Cirata -
Pencemaran air +
Sedimentasi +
Debit air -
Limbah cair +
Sampah +
Erosi +
Konversi catchment area menjadi lahan pertanian
+ Industri +
1 Styrofoam
KJA+ Harga styrofoam murah
2 Jumlah KJA
+ Kebutuhan lahan KJA +
3 Lahan milik pertanian -
4 Pencurian kayu di catchment
area untuk dijual + 5
Sedimentasi +
52 fungsi Waduk Cirata.Misalnya sampah yang telah dibersihkan pasti akan ada lagi
selama kegiatan masyarakat tersebut masih ada. Begitu pula dengan permasalahan limbah cair dari berbagai industri, peningkatan sedimentasi dan penurunan debit
air. PT PJB BPWC memiliki tugas pokok untuk melaksanakan pengelolaan
secara profesional mengelola, memelihara dan mengembangkan potensi ekonomi aset berupa waduk dan lahan-lahan disekitarnya yang terletak di Waduk
Cirata tanpa mengabaikan kepentingan Unit Pembangkitan dan masyarakat yang mempergunakan sungai dan waduk tersebut.Berbagai jenis kegiatan dilakukan
untuk menjalankan tugas pokok tersebut, meliputi : 1.
Pemantauan dan pembersihan perairan dari gulma air dan sampah serta pemeliharaan trashboom sebagai sekat sampah disetiap Sub Das Cirata.
2. Pemantauan kualitas air dan sedimentasiserta berbagai penelitian tentang
lingkungan Waduk Cirata. 3.
Kegiatan penghijauan dan reboisasi di wilayah greenbelt dan catchment area Waduk Cirata.
4. Penyuluhan masalah ketertiban, kelestarian lingkungan, dan kegiatan
masyarakat di waduk dan sekitarnya. 5.
Pemeliharaan aset lahan dengan perapatan patok batas tanah milik PLN, batas perairan, dan pemasangan rambu-rambu peringatan.
Selain kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan tugas pokok, BPWC juga melakukan kegiatan pengembangan potensi ekonomi yang ada di sekitar Waduk
Cirata. Kegiatan tersebut antara lain : 1.
Pemanfaatan lahan surutan dan non surutan. 2.
Penataan budidaya kolam jaring apung. 3.
Penambangan batu Gunung Aseupan. 5.
Mengembangkan Sarana Pendidikan dan Latihan. 6.
Mengembangkan Kawasan Agrowisata . 7.
Mengembangkan Kawasan Perhotelan. 8.
Pembibitan tanaman keras dan buah-buahan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan tersebut sejalan dengan rencana
pengembangan Waduk Cirata yaitu sebgai kawasan pariwisata, penanganan aset