Fungsi Manusia di Muka Bumi Pengertian Agama Katolik

lagi yakni pada saat dia sudah dewasa. Tetapi manusia tidak demikian.Keberadaannya berasal dari Allah dan keberlangsungan keberadaannya juga terus bergantung pada Allah.Tidak saat di mana manusia tidak bergantung pada Allah. Paulus berkata dalam Kis 17:28 : “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada…”. Inilah konsekuensi dari status kita sebagai ciptaan.Dan kita adalah ciptaan yang sangat bergantung pada Allah.Semua ini menunjukkan bahwa manusia sangat berharga dan istimewa di hadapan Allah.

IV. Fungsi Manusia di Muka Bumi

Pada saat Allah menciptakan manusia, Ia memberikan tugas dan tanggung jawab kepada manusia untuk memperbanyak keturunan, memenuhi bumi dan menaklukannnya, berkuasa atas ikan-ikan, burung-burung dan atas segala binatang merayap. Tugas dan tanggung jawab tersebut merupakan membedakan manusia dari segala makhluk ciptaan Allah lainnya. Tugas dan tanggung jawab itu merupakan anugerah Allah bagi manusia, bahwa manusia diperkenankan memperbanyak keturunan, memenuhi bumi, mengelola bumi demi kepentingannya dan memiliki otoritas atas segal binatang di air, udara, dan daratan. Allah meletakkan segala-galanya di bawah kaki manusia, dan manusia berkuasa atas segala ciptaan tangan Allah Maz 8:7.Itulah kemuliaan yang dianugerahkan kepada manusia bahwa manusia merupakan mahkota dari ciptaan Allah.Manusia menjadi mandataris Allah, dalam hubungan khusus dengan Allah. Tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada manusia itu bermaksud mendorong manusia mengambil prakarsa dan berkarya dengan kepentingan sendiri dan kepentingan makhluk-makhluk yang lain. Ini adalah tugaas suci yang diberikan kepada manusia.Dengan melaksanakan tugas tersebut berarti memuliakan Allah pencipta langit dan bumi. Jika Allah saja begitu menghargai manusia dan menganggapnya begitu istimewa, maka sudah seharusnya manusia sendiri memandang manusia itu sebagai sesuatu yang berharga dan istimewa. Dalam hal ini :  Manusia harus menghargai dirinya sendiri.  Manusia harus menghargai orang lain.  Menghargai cipataan yang lainnya.  Memelihara, Menjaga dan Melestarikan apa yang ada di bumi. 17

V. Agama Secara umum

A. Pengertian Agama

Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatananperintah dari kehidupan.Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan merekatentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia. Para pakar memiliki beragama pengertian tentang agama.Secara etimologi, kata “agama” bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan diambil dari istilah bahasa Sansekerta yang menunjuk pada sistem kepercayaan dalam Hinduisme dan Budhisme di India.Agama terdiri dari kata “a” yang berarti “tidak”, dan “gama” berarti kacau.Dengan demikian, agama adalah sejenis peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan, serta mengantarkan menusia menuju keteraturan dan ketertiban. Ada pula yang menyatakan bahwa agama terangkai dari dua kata, yaitu a yang berarti “tidak”, dan gam yang berarti “pergi”, tetap di tempat, kekal-eternal, terwariskan secara turun temurun. Pemaknaan seperti itu memang tidak salah karena dala agama terkandung nilai-nilai universal yang abadi, tetap, dan berlaku sepanjang masa.Sementara akhiran a hanya memberi sifat tentang kekekalan dankarena itu merupakan bentuk keadaan yang kekal. Ada juga yang menyatakan bahwa agama terdiri dari tiga suku kata, yaitu: a-ga- ma. A berarti awang-awang , kosong atau hampa. Ga berarti tempat yang dalam bahasa Bali disebut genah. Sementara maberarti matahari, terang atau sinar. Dari situ lalu diambil satu 18 pengertian bahwa agama adalah pelajaran yang menguraikan teta cara yang semuanya penuh misteri kareana Tuhan dianggap bersifat rahasia. Kata tersebut juga kerap berawalan i dan atau u, dengan demikian masing-masing berbunyi igama dan ugama. Sebagian ahli menyatakan bahwa agama-igama-ugama adalah koda kata yang telah lama dipraktikkan masyarakat Bali. Orang Bali memaknai agama sebagai peraturan, tata cara, upacara hubungan manusia denga raja. Sedangkan igama adalah tata cara yang mengatur hubungan manusia denga dewa-dewa. Sementara ugama dipahami sebagai tata cara yang mengatur hubungan antarmanusia. Dalam bahasa Belanda, Jerman, dan Inggris, ada kata yang mirip sekaligus memilliki kesamaan makna dengan kata “gam”.Yaitu ga atau gaa dalam bahasa Belanda; gein dalam bahasa Jerman, dan godalam bahasa Inggris. Kesemuanya memiliki makna yang sama atau mirip, yaiut pegi. Setelah mendapatkan awalan dan akhiran a, ia mengalami perubahan makna. Dari bermakna pergi berubah menjadi jalan. Kemiripan seperti ini mudah dimaklumi karena bahasa Sansekerta, Belanda, Jerman, dan Inggris, kesemuanya termasuk rumpun bahasa Indo-Jerman. Selain itu, dikenal pula istilah religion bahasa Inggris, religio atau religi dalam bahasa Latin, al-dindalam bahasa Arab, dan dien dalam bahasa Semit. Kata-kata itu ditengarai memiliki kemiripan makna dengan kata “agama” yang berasal dari bahasa Sansekerta itu. Religious Inggris berarti kesalehan, ketakwaan, atau sesuatu yang sangat mendalam dan berlebih-lebihan. Yang lain menyatakan bahwareligion adalah:keyakinan pada Tuhan atau kekuatan supramanusia untuk disembah sebagai pencipta dean penguasa alam semesta; sistem kepercayaan dan peribadatan tertentu. Menurut Olaf Scuhman, baik religion maupun religio, keduanya berasala dari akar kata yang sama, yaitu religare yang berarti “mengikat kembal”, atau dari kata relegere yang berarti “menjauhkan, menolak, melalui”. Arti yang kedua, relegere dipegang oleh pujangga ada filosof Romawi Cicero dan Teolog Protestan Karl Barth, dan sebab itu mereka melihat religio sebagai usaha manusia yang hendak memaksa Tuhan untuk memberikan sesuatu, lalu manusia menjauhkan diri lagi. Sedangkan arti yang pertama, religare, dipegang oleh gereja Latin Roma Katolik.Erasmus dari Rotterdam 1469-1539 menyatakan bahwa paham ini dikaitkan dengan sikap manusia yang benar terhadap Tuhan.Benar pula, karena ajara-ajaran agama memang mempunyai sifat mengikat bagi manusia yang mempercayainya.Agama religio dalam arti religare juga berfungsi untuk merekatkan pelbagai unsur dalam memelihara 19 keutuhan diri manusia, diri orang per orang atau diri sekelompok orang dalam hubungannya terhadap Tuhan, terhadap sesama manusia, dan terhadap alam sekitarnya. Sementara Sayyed Hossein Nasr mengatakan “religare” yang berarti “mengikat” merupakan lawan dari “membebaskan”. Ajaran Sepuluh Perintah Ten Commandments ya ng membentuk fondasi moralitas Yahudi dan Kristen terdiri dari sejumlah pernyataan “janganlah kamu”, yang menunjukkan suatu pembatasan dan bukan pembebasan . Mukti Ali mengatakan, agama adalah percaya pada adanya Tuhan Yang Maha Esa dan hukum-hukum yang diwahyukan kepada utusanNya bagi kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat.Mukti Ali membatasi pengertian agama pada kepercayaan dan hokum.Mehdi Ha’iri Yazdi berpendapat, agama adalah kepercayaan kepada Yang Mulak atau Kehendak Mutklak sebegai kepedulian tertinggi. Pengertian inimenjadikan Tuhan sebagai focus perhatian dan kepedulian tertinggi agama sehingga agama cenderung mengabaikan persoalan kemanusiaan. Agama akhirnya bersifat teosentris, tanpa perhatian yang cukup terhadap soal-soal kemiskinan dan keterbelakangan umat. Harun Nasution mengemukakan pelbagai pengertian tentang agama yang dikemukakan sejumlah ahli, yaitu: 1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi; 2. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang menguasai manusia; 3. Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar manusia dan yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia; 4. Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu; 5. Suatu sistem tingkah laku code of conduct yang berasal dari suatu kekuatan gaib; 6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber pada kekuatan gaib; 7. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari \perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat di alam sekitar manusia; 8. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang Rasul.

B. Ruang Lingkup Agama

Berkaitan dengan ruang lingkup dari psikologi agama, maka ruang kajiannya adalah 20 mencakup kesadaran agama yang berarti bagian segi agama yang hadir dalam pikiran, yang merupakan aspek mental dari aktivitas agama, dan pengalaman agama berarti unsur perasaandalam kesadaran beragama yakni perasaan yang membawa kepada keyakinan yang dihasilkan oleh tindakan dengan kata lain bahwa psikologi agama mempelajari kesadaran agama pada seseorang yang pengaruhnya terlihat dalam kelakuan dan tindakan agama orang itu dalam hidupnya.Menurut Zakiyah Daradjat, ruang lingkup yang menjadi lapangan kajian psikologi agama mengenai: 1. Bermacam-macam emosi yang menjalar di luar kesadaran yang ikut serta dalam kehidupan beragama orang biasa umum. Contoh: perasaan tenang, pasrah dan menyerah. 2. Bagaimana perasaan dan pengalaman seseorang secara individual terhadap Tuhannya. Contohnya : kelegaan batin. 3. Mempelajari, meneliti dan menganalisis pengaruh kepercayaan akan adanya hidup sesudah mati akhirat pada tiap-tiap orang. 4. Meneliti dan mempelajari kesadaran dan perasaan orang terhadap kepercayaan yang berhubungan dengan surga dan neraka serta dosa dan pahala yang turut memberi pengaruh terhadap sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan. 5. Meneliti dan mempelajari bagaimana pengaruh penghayatan seseorang terhadap ayat- ayat suci kelegaan batinnya. Semua itu tercakup dalam kesadaran beragama religious counsciousness dan pengalaman agama religious exprerience. “1 Raj 8:60“Supaya segala bangsa di bumi tahu, bahwa Tuhanlah Allah, dan tidak ada yang lain”” 21

Bab 3 Agama Katolik

I. Pengertian Agama Katolik

Kata Katolik berasal dari kata sifat bahasa Yunani , καθολικός katholikos, artinya universal.Dalam konteks eklesiologi Kristen , kata Katolik memiliki sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna. Bagi sebagian pihak, istilah Gereja Katolik bermakna Gereja yang berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma , terdiri atas Gereja Latin dan 23 Gereja Katolik Timur ; makna inilah yang umum dipahami di banyak negara. Bagi umat Protestan , Gereja Katolik atau yang sering diterjemahkan menjadi Gereja Am bermakna segenap orang yang percaya kepada Yesus Kristus di seluruh dunia dan sepanjang masa, tanpa memandang denominasi . Umat Gereja Ortodoks Timur , Gereja Anglikan , Gereja Lutheran dan beberapa Gereja Metodis percaya bahwa Gereja-Gereja mereka adalah katolik, dalam arti merupakan kesinambungan dari Gereja universal mula-mula yang didirikan oleh para rasul . Baik Gereja Katolik Roma maupun Gereja Ortodoks percaya bahwa Gerejanya masing-masing adalah satu-satunya Gereja yang asli dan universal. Dalam KekristenanKatolik Termasuk Komuni Anglikan, para uskup dipandang sebagai pejabat tertinggi dalam agama Kristen, sebagai gembala-gembala keesaan dalam persekutuan dengan segenap Gereja dan dalam persekutuan satu sama lain. Katolik dianggap sebagai salah satu dari Empat Ciri Gereja . Ketiga ciri lainnya adalah Satu, Kudus, dan Apostolik, sesuai Kredo Nicea tahun 381: Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik. Gereja Katolik Roma Gereja Katolik, yang secara luas sering juga disebut Gereja Katolik Roma,adalah Gereja Kristen terbesar di dunia, dan diperkirakan memiliki 1.3 milyar jemaat, yakni kira-kira setengah dari seluruh umat Kristiani dan seperenam dari populasi dunia . Gereja Katolik 22 adalah sebuah komuni persekutuan dari Gereja Katolik Ritus Barat Gereja Katolik Roma dan 23 Gereja Katolik Timur , yang membentuk 2.795 keuskupan pada 2008. Ke-24 Gereja- Gereja ini disebut sebagai gereja-gereja partikular . Gereja Partikular dengan jumlah umat terbesar dalam Gereja Katolik adalah Gereja Katolik Ritus BaratRitus LatinGereja KatolikRoma. Gereja Partikular dengan jumlah umat ke-2 terbesar dalam Gereja Katolik adalah Gereja Katolik-Yunani Ukraina . Otoritas duniawi tertinggi Gereja ini dalam perkara iman, moral dan pemerintahannya adalah Sri Paus , saat ini Paus Fransiskus , yang memegang otoritas tertinggi bersama- sama Dewan Uskup , yang diketuainya.Komunitas Katolik terdiri atas seorang pelayan-umat tertahbis rohaniwan dan umat awam; baik rohaniwan maupun umat awam dapat pula menjadi anggota dari komunitas-komunitas religius . Gereja ini mendefinisikan bahwa misinya adalah memberitakan Injil Yesus Kristus , memberikan pelayanan sakramen-sakramen dan melakukan karya amal. Gereja ini menjalankan program-program dan lembaga-lembaga sosial di seluruh dunia, termasuk juga sekolah-sekolah, universitas-universitas, rumah-rumah sakit, misi-misi dan perumahan, serta organisasi-organisasi seperti Catholic Relief Services , Caritas Internationalis dan Catholic Charities yang membantu kaum papa, keluarga-keluarga, orang- orang jompo, dan orang-orang sakit. Melalui suksesi apostolik , Gereja ini percaya bahwa dirinya merupakan kelanjutan dari komunitas Kristiani yang didirikan oleh Yesus dengan mentahbiskan Santo Petrus , sebuah pandangan yang juga dianut oleh banyak sejarawan.Gereja ini menetapkan doktrin- doktrinnya melalui berbagai konsili ekumenis , meneladani para rasul pertama dalam Konsili Yerusalem . Atas dasar janji-janji Yesus pada rasul-rasulNya yang tertera dalam Injil , Gereja ini percaya bahwa dia dituntun oleh Roh Kudus dan oleh karena itu terlindungi dari terjadinya kesalahan doktrin. Keyakinan-keyakinan Katolik didasarkan atas deposit iman mencakup baik Kitab Suci maupun Tradisi Suci yang diwarisi dari zaman Rasul-Rasul , dan yang diinterpretasi oleh Otoritas Pengajaran Gereja. Keyakinan-keyakinan tersebut terangkum dalam Kredo Nicea , dan secara resmi dirinci dalam Katekismus Gereja Katolik . Peribadatan Katolik yang formal, yang disebut liturgi , diatur oleh otoritas Gereja. Ekaristi , salah satu dari tujuh sakramen Gereja dan bagian penting dari setiap Misa Katolik atau Liturgi Suci Katolik Timur, adalah pusat dari peribadatan Katolik. Dengan sejarah yang membentang sepanjang dua ribu tahun, Gereja ini adalah salah satu lembaga tertua di duniadan telah berperan penting dalam sejarah peradaban 23 Barat sekurang-kurangnya sejak abad ke-4. Pada abad ke-11, sebuah perpecahan besar, yang kadang-kadang disebut Skisma Akbar , terjadi antara Kristianitas Timur dan Barat yang terutama diakibatkan oleh ketidaksepahaman mengenai primasi kepausan. Gereja-Gereja Timur yang tetap maupun yang kelak kembali menjalin persekutuan dengan Uskup Roma, Sri Paus, membentuk Gereja-Gereja Katolik Timur , dan Gereja-Gereja yang tetap berada di luar otoritas kepausan biasanya dikenal sebagai Gereja-Gereja Ortodoks Timur . Pada abad ke-16, juga sebagai tanggapan atas bangkitnya Reformasi Protestan di Eropa Barat , Gereja ini menyelenggarakan proses reformasi dan renovasi internal, yang dikenal sebagai Kontra- Reformasi . Meskipun Gereja ini menyatakan bahwa dialah Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik , didirikan oleh Yesus Kristus , tempat orang dapat menemukan kepenuhan sarana keselamatan,Gereja ini pun mengakui bahwa Roh Kudus dapat menggunakan komunitas- komunitas Kristiani lainnya untuk membawa orang menuju keselamatan . Gereja ini percaya bahwa dia dipanggil oleh Roh Kudus untuk mengupayakan kesatuan antar segenap umat Kristiani, sebuah gerekan yang dikenal sebagai ekumenisme .Tantangan-tantangan moderen yang dihadapi Gereja ini mencakup bangkitnya sekularisme dan penentangan terhadap sikapnya mengenai aborsi , euthanasia , kontrasepsi , dan moralitas seksual . Sepanjang sejarahnya, Gereja yang dijelaskan dalam artikel ini menggunakan banyak nama, antara lain Gereja, Gereja Katolik, dan Gereja Katolik Roma. Nama Gereja Katolik digunakan untuk membedakannya dengan Gereja-Gereja lain yang tidak berada dalam persekutuan penuh komuni penuh dengan Uskup Roma , yakni Ortodoks Timur , Ortodoks Oriental , Anglikan , dan berbagai denominasi Protestan . Nama Gereja Katolik Roma pertama kali digunakan oleh kaum Protestan untuk menyebut seluruh Gereja yang setia kepada Uskup Roma. Namun nama ini juga digunakan oleh umat Katolik sendiri sejak abad ke-17 , baik dalam bahasa Inggris , bahasa Perancis , maupun bahasa Latin , untuk memperkenalkan iman mereka terutama dalam hal persekutuan mereka dengan tahta keuskupan Roma . Di kawasan Timur Tengah , sebutan Gereja Katolik dapat berarti Gereja Katolik-Yunani Melkit , atau Gereja Katolik lainnya dalam Ritus Timur . Dalam hubungannya dengan Gereja-Gereja lain, nama Gereja Katolik yang dipergunakan, dan untuk urusan internal digunakan nama Gereja . Sebagai contoh, dalam Katekismus Gereja Katolik , nama Gereja digunakan ratusan kali, sedangkan nama Gereja Katolik hanya digunakan 24 kali, bahkan nama Gereja Katolik Roma sama sekali tidak digunakan. Penggunaan nama Gereja Katolik secara resmi diterima oleh beberapa Gereja Kristen lainnya, namun kebanyakan dari mereka menggunakan istilah Gereja Katolik Roma untuk 24 menyebut Gereja ini. Meskipun demikian, dalam penggunaan secara informal, bahkan oleh anggota-anggota Gereja lainnya istilah Gereja Katolik dipahami sebagai nama dari Gereja ini. Pada tahun 397 Masehi, Santo Agustinus menjelaskan bahwa nama tersebut bahkan dipahami oleh mereka yang digolongkannya sebagai kaum bidaah : Nama itu, yakni Katolik, yang bukannya tanpa alasan, dengan dikelilingi begitu banyak bidaah, telah digunakan oleh Gereja; dengan demikian, meskipun semua kaum bidaah ingin disebut Katolik, namun jika ada orang asing bertanya dimanakah jemaat Katolik berkumpul, maka tak satupun kaum bidaah yang berani menunjuk kapel atau rumahnya sendiri.Singkatnya, baik nama Gereja Katolik, maupun Gereja Katolik Roma digunakan sebagai sebutan alternatif bagi seluruh gereja yang dipimpin oleh pengganti Petrus dan oleh para uskup yang berada dalam satu komuni bersamanya.

II. Keyakinan dalam Agama Katolik