Katolik di sekolah merupakan salah satu usaha untuk memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan, dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya.
Dengan demikian proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, penghayatan iman, hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan semakin memperteguh dan
mendewasakan iman peserta didik.
VI. Tujuan Pendidikan Agama Katolik
Pendidikan Agama Katolik pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semaki beriman. Membangun hidup beriman
Kristiani berati membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus yang memiliki keprihatinan tunggal yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan,
situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebagiaan, dan kesejahteraan, persaudaaan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang
dari berbagai agama dan kepercayaan. Ruang lingkup pembelajaran dalam pendidikan agama Katolik mencakup empat aspek
yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Keempat aspek yang dibahas secara lebih mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik adalah :
Pribadi Peserta Didik, aspek ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria
dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.
Yesus Kristus, aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus
Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.
Gereja, aspek ini membahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari – hari.
Kemasyarakatan, aspek ini membahas secara mendalam tentang hidup bersama
dalam masyarakat sesuia firmansabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Gereja.
“Mzm 62:9“Percayalah kepadaNya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu dihadapanNya; Allah ialah tempat perlindungan kita.””
7
Bab 2 Manusia, Agama, dan Alam Semesta
I. Urgensi Agama dalam Kehidupan
Kita adalah manusia. Bagaimana manusia itu, seperti apa manusia dan apakah manusia itu. Pendekatan pertama adalah bahwa manusia itu makhluk hidup yang unik, yang memiliki
kelebihan akal, sehingga manusia mampu mempergunakan akalnya secara maksimal bahkan bisa lebih baik dari malaikat dalam pemahaman agama malaikat adalah makhluk yang selalu
taat dan patuh, tidak pernah membantah. Namun ada satu sudut pandang lain yaitu bila manusia tidak mampu mempergunakan akalnya manusia lebih hina dari binatang. Oleh
karena itu, kita sebagai manusia harus maksimal dalam menggunakan akal dan pikiran kita yaitu dengan mencari sebuah prinsip dasar kehidupan, yaitu satu pondasi dasar untuk
memaksimalkan penggunaan akal kita. Kita perlu pengetahuan yang benar untuk memahami arti hidup ini, jangan hidup ibarat
sampah di lautan, kita dengan mudah terombang ambing tanpa ada kejelasan, sehingga mau tidak mau sangat patut kiranya dalam hidup ini kita membutuhkan kompas sebagai panduan,
yaitu panduan Tuhan. Oleh sebab itu, peranan agama sangat penting untuk membina karakter dan mental manusia dalam menjalani proses kehidupan ini, karena di dalam agamalah
terdapat aturan-aturan dan panduan agar manusia bisa dan mampu melakukan segala aktivitas dan perilaku, sehingga manusia kembali menghadap Tuhan dengan keadaan yang baik pula.
Agar karakter dan mental manusia itu baik, pahamilah agama secara baik.Agama adalah pilihan hidup, agama adalah prinsip, agama adalah keyakinan mendasar manusia selama
hidup di dunia.Sehingga, kewajiban untuk memahami, mengamalkan agama secara benar adalah tuntutan pada setiap manusia.
I. Fungsi dan Tujuan Agama dalam Kehidupan