Landasan Yuridis Landasan Teoritis

Bab1 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik

I. Landasan Penataan Pendidikan Agama Katolik

A. Landasan Yuridis

Pendidikan merupakan sarana yang paling utama untuk memberikan respons konstruktif terhadap permasalahan kehidupan sehari-hari, agar kualitas kehidupan manusia semakin meningkat. Menyadari akan pentingnya posisi pendidkan sebagai sarana untuk memajukan peradaban bangsa, UUD 1945 mengamanatkan kepada pemerintah agar menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pemerintah telah menyelenggarakan sistem pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis, serta bertanggung jawab. Landasan berlakunya kurikulum Pendidikan Agama Katholik sebagai berikut:  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas  Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan  Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan  Peraturan Mendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan  Peraturan Mendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas 22 dan 23 Tahun2006  Peraturan Mendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 1

B. Landasan Teoritis

Dalam hidup anak, pendidikan memiliki tempat dan peranan yang amat penting. Melalui pendidikan, anak dibantu dan distimulir menumbuh kembangkan dirinya menuju kedewasaannya secara menyeluruh. Begitu juga dalam kehidupan beragama dan beriman. Pendidikan iman mempunyai peran dan tempat yang utama. Meski perkembangan hidup beriman pertama – tama merupakan karya Allah sendiriyang menyapa dan membimbing anak menuju kesempurnaan hidup dalam beriman, namun manusia bisa membantu perkembangan hidup beriman anak dengan menciptakan situasi yang memudahkan agar semakin erat dan mesranya hubungan Allah dengan anak. Dengan demikian pendidikan iman tidak dimaksudkan untuk mencampuri secara langsung perkembangan hidup beriman anak yang merupakan suatu misteri, tetapi untuk menciptakan situasi dan nuansa kehidupan yang membantu serta memudahkan perkembangan hidup beriman anak. Pendidikan pada umumnya, termasuk Pendidikan Iman, merupakan hak dan kewajiban utama dan pertama bagi orang tua. Dalam membantu orang tua menjalankan hak dan kewajiban yang utama ini, orang tua dibantu oleh Negara dan Lembaga Pendidikan. Terkait dengan pendidikan iman, hal itu berarti bahwa orangtualah yang memiliki hak dan kewajiban yang utamadalam memberikan pendidikan iman kepada anak – anaknya. Pendidikan iman mulai dilaksanakan dirumah. Pendidikan yang dimulai dirumah di kembangkan lebih lanjut dengan bantuan Pastor, Katekis dan Guru Agama. Negara mempunyai kewajiban untuk menjaga dan memfasilitasi agar pendidikan iman bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan iman dan kepercayaan masing – masing. Salah satu bentuk dan pelaksanaan pendidikan iman adalah secara formal dalam konteks sekolah yang disebut pelajaran agama. Dalam konteks agama Katolik pelajaran agama disekolah dinamakan Pendidikan Agama Katolik PAK. Yang merupakan salah satu realisasi tugas dan perutusannya untuk menjadi pewarta dan saksi kabar gembira Yesus Kristus.

C. Landasan Empiris