menyebut Gereja ini. Meskipun demikian, dalam penggunaan secara informal, bahkan oleh anggota-anggota Gereja lainnya istilah Gereja Katolik dipahami sebagai nama dari Gereja
ini. Pada tahun 397 Masehi, Santo Agustinus
menjelaskan bahwa nama tersebut bahkan dipahami oleh mereka yang digolongkannya sebagai kaum
bidaah :
Nama itu, yakni Katolik, yang bukannya tanpa alasan, dengan dikelilingi begitu banyak bidaah, telah digunakan oleh Gereja; dengan demikian, meskipun semua kaum bidaah
ingin disebut Katolik, namun jika ada orang asing bertanya dimanakah jemaat Katolik berkumpul, maka tak satupun kaum bidaah yang berani menunjuk kapel atau rumahnya
sendiri.Singkatnya, baik nama Gereja Katolik, maupun Gereja Katolik Roma digunakan sebagai sebutan alternatif bagi seluruh gereja yang dipimpin oleh pengganti
Petrus dan oleh
para uskup yang berada dalam satu komuni bersamanya.
II. Keyakinan dalam Agama Katolik
Tidak jarang terdapat kesalah pahaman terhadap apa yang orang Katolik imani. Bukankah seorang Katolik percaya kepada Yesus?? Lalu mengapa ada Bapa dan Putra dan Roh Kudus??
Apakah seorang Katolik mengganggap Tuhn itu ada tiga?? Tidak, itulah jawaban yang sebenarnya. Mari kita Bahas
nama Allah di atas citra Kristus yang tersalib dikelilingi
bala malaikat
, bagian dari latar altar dalam sebuah gedung Gereja Katolik.Gereja Katolik meyakini bahwa hanya ada satu Allah saja, yang hadir dalam tiga pribadi:
Allah Bapa ;
Yesus Sang Putera; dan Roh Kudus. Keyakinan-keyakinannya terangkum dalam Kredo
Nicea dan dirinci dalam
Katekismus Gereja Katolik
KGK
. Kredo Nicea juga merupakan pusat pernyataan keyakinan dari denominasi-denominasi
Kristen lainnya. Pertama-tama adalah umat Kristen Ortodoks Timur
, yang keyakinan- keyakinannya mirip dengan keyakinan-keyakinan umat Katolik, perbedaan utamanya terletak
dalam hal infalibilitas kepausan
, klausa filioque
, dan Maria dikandung tanpa
noda . Berbagai
denominasi Protestan bervariasi dalam keyakinan-keyakinannya, namun pada
umumnya mereka berbeda dari umat Katolik dalam hal Sri Paus, Tradisi Gereja, Ekaristi, penghormatan orang-orang kudus, serta dalam isu-isu yang berkaitan dengan
anugerah ,
perbuatan baik, dan keselamatan
. Konsili Yerusalem
, yang diselenggarakan oleh para Rasul
sekitar tahun 50 untuk memperjelas ajaran-ajaran Gereja, menjadi tolok ukur bagi
konsili-konsili Gereja selanjutnya
yang diselenggarakan oleh para pimpinan Gereja sepanjang sejarah. Konsili terakhir dalam Gereja ini adalah
Konsili Vatikan kedua , yang berakhir pada 1965.
25
Berdasarkan janji Yesus di dalam Injil
, Gereja Katolik percaya bahwa ia dibimbing secara berkesinambungan oleh
Roh Kudus , dan oleh sebab itu terhindar dari kemungkinan
kekeliruan doktrin. Gereja Katolik mengajarkan bahwa Roh Kudus menyingkapkan kebenaran Allah melalui
Kitab Suci ,
Tradisi Suci , dan
Magisterium .
Menurut Konsili Trente
, Yesus melembagakan tujuh sakramen
dan mempercayakannya kepada Gereja. Ketujuh sakramen tersebut adalah :
Sakramen Pembaptisan
,
Sakramen Krisma
Sakramen Ekaristi
,
SakramenRekonsiliasi Sakramen Pengakuan Dosa
,
Sakramen Minyak Suci
atau sakramen Pengurapan Orang Sakit,
Sakramen Imamat
, dan
Sakramen Pernikahan
. Sakramen-sakramen adalah ritual-ritual kasat mata yang penting artinya, dan yang
oleh umat Katolik dipandang sebagai tanda-tanda kehadiran Allah serta saluran-saluran yang efektif dari
anugerah Allah kepada orang-orang yang menerima sakramen-sakramen tersebut
dengan disposisi yang sesuai ex opere operato
.
“Yakobus 2:18 “Tetapi mungkin ada orang berkata: Padamu adaimandan padaku ada
perbuatan, aku akan menjawab dia: Tunjukkanlah kepadakuimanmuitu tanpa perbuatan,
dan aku akan menunjukkan kepadamu imandari perbuatan-perbuatanku.””
26
Bab 4 Hukum dan Dasar Ajaran Katolik
I. Dasar Iman Katolik