Bab 7 Magisterium
Sebagai Sumber Nilai Ketiga dalam Ajaran Katolik
I. Pengertian Magisterium
Magisterium adalah   sebuah   pihak   berwenang   dalam   hal   pengajaran   dalam
khususnya Gereja Katolik Roma
. Kata ini berasal dari kata bahasa Latin magisterium yang aslinya   bermakna   kantor   presidenpemimpindirekturpengawas   atau   yang   lainnya   juga
khususnya,   walau   jarang   dipakai,   kantor   gurupengajarinstruktur   anak-anak   muda   atau bermakna ajaran, instruksi atau nasihat.
Magisterium adalah Wewenang Mengajar Gereja, yang terdiri dari Bapa Paus sebagai pengganti Rasul Petrus dan para uskup sebagai pengganti para rasul dalam persekutuan
dengannya,   yang   diberikan   karisma   infalibilitas   oleh  Yesus,   yaitu   dalam   hal   pengajaran mengenai iman dan moral. Maka kita ketahui bahwa sifat infalibilitas ini tidak berlaku dalam
segala hal, namun hanya dalam hal iman dan moral, yaitu pada saat mereka mengajarkan dengan tindakan definitif, seperti yang tercantum dalam Dogma dan doktrin resmi Gereja
Katolik.
II. Peran dan PentingnyaMagisterium
Dalam Gereja Katolik Roma
kata Magisterium merujuk pada pihak berwenang Gereja urusan pengajaran ajaran Gereja. Magisterium adalah Wewenang Kuasa mengajar Gereja.
Kewenangan ini diwujudkan dalam episkopasi, yakni kumpulan semua uskup
Gereja, yang dipimpin oleh
Uskup Roma Sri Paus yang memiliki kekuasaan di atas para uskup lainnya,
baik secara pribadi maupun secara institusi, yang juga memiliki kekuasaan atas diri setiap umat Katolik secara langsung.
Tugas   untuk   menginterpretasikan   Sabda   Tuhan   aslinya   telah   dipercayakan   sepenuhnya kepada Magisterium Gereja, yakni Sri Paus dan para Uskup dalam kebersamaan dengan-
Nya Katekismus Gereja Katolik
. Dasar Magisterium adalah sebagai berikut :
50
“Adapun tugas menafsirkan secara otentik Sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu, dipercayakan hanya kepada Wewenang Mengajar Gereja yang hidup, yang kewibawaannya
dilaksanakan alas nama Yesus Kristus” DV 10.KGK 85 “Wewenang Mengajar itu tidak berada di alas Sabda Allah, melainkan melayaninya, yakni
dengan hanya mengajarkan apa yang diturunkan saja, sejauh Sabda itu, karena perintah ilahi dan dengan bantuan Roh Kudus, didengarkannya dengan khidmat, dipelihara dengan suci,
dan diterangkannya dengan setia; dan itu semua diambilnya dari satu perbendaharaan iman itu, yang diajukannya untuk diimani sebagai hal-hal yang diwahyukan oleh Allah” DV 10.
KGK 86 Kaum   beriman   mengenangkan   perkataan   Kristus   kepada   para   Rasul:   “Barang   siapa
mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku” Luk 10:16 dan menerima dengan rela ajaran dan petunjuk yang diberikan para gembala kepada mereka dalam berbagai macam bentuk.
KGK 87 Tugas untuk menjelaskan Sabda Allah secara mengikat, hanya di serahkan kepada
Wewenang Mengajar Gereja, kepada Paus dan kepada para Uskup yang bersatu dengannya dalam satu paguyuban. KGK 100
Ajaran   tentang   paham   “Kuasa   Mengajar   Gereja”   yaitu   hak   otoritas   menafsirkan Alkitab oleh gereja yang dilakukan oleh mahkamah agung, Gereja yang utama adalah gereja
yang   ada   di   Vatikan   sebagai   sentra   agama   Katolik.Ajaran   tentang  infalibilitas  Paus, menyatakan  bahwa jika Paus secara resmi  berbicara mengenai  masalah  iman  dan moral,
Tuhan melindunginya dari kemungkinan keliru. Pentingnya   peran   Magisterium   yang   “bertugas   untuk   menafsirkan   secara   otentik
Sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu yang kewibawaannya dilaksanakan dalam nama Yesus   Kristus.”   Magisterium   ini   melayani  sabda  Allah,   supaya   dapat   diturunkan   sesuai
dengan yang seharusnya. Dengan demikian, oleh kuasa Roh Kudus, Magisterium yang terdiri dari   Bapa   Paus   dan  para   uskup  pembantunya  yang   dalam   kesatuan   dengan   Bapa   Paus
menjaga dan melindungi Sabda Allah itu dari interpretasi yang salah. Magisterium   dibimbing   oleh   Roh   Kudus   diberi   kuasa   untuk   meng-interpretasikan
kedua   Kitab   Perjanjian   tersebut.Jelaslah   bahwa   Magisterium   sangat   diperlukan   untuk memahami seluruh isi Kitab Suci. Karunia mengajar yang ‘infallible‘ tidak mungkin sesat
itu   diberikan   kepada   Magisterium   pada   saat   mereka   mengajarkan   secara   resmi   doktrin- doktrin   Gereja.   Karunia   ini   adalah   pemenuhan   janji   Kritus   untuk   mengirimkan   Roh
KudusNya untuk memimpin para rasul dan para penerus mereka kepada seluruh kebenaran.
51
“Aku tidak akan mempercayai Injil kecuali kalau tidak di gerakkan oleh otoritas Gereja Katolik” St. Augustinus, Menghadapi
Surat Manichaeus yang disebut Fundamental, 5,6”
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari
diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang Yoh 16:13
Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.Yoh 16:14
Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.Yoh 16:15
52
Bab 8 Adorasi
I. Pengertian Adorasi