Bab 5 Kitab SuciAlkitab
Sebagai Sumber Nilai Pertama dalam Ajaran Katolik
I. Pengertian Kitab SuciAlkitab
Alkitab bahasa Inggris
: Bible adalah sebutan untuk sekumpulan naskah yang dipandang suci dalam
Yudaisme dan
Kekristenan .Umat
Yahudi dan
Kristiani memandang kitab-kitab
dalam Alkitab sebagai hasil dari pengilhaman ilahi
, dan sebagai catatan otoritatif mengenai hubungan antara
Allah dengan
manusia .
Kalangan Kristen Katolik Roma
, Anglikan
, dan Ortodoks Timur
menekankan harmoni serta arti penting Alkitab dan
Tradisi Suci , sementara kalangan Kristen
Protestan berfokus
pada konsep sola scriptura
, atau hanya alkitab.
II. Sejarah Tekstual
Pada abad ke-2 SM
, kelompok-kelompok Yahudi telah menyebut kitab-kitab Alkitab sebagai Kitab- Kitab Suci Scriptures dan menyebutnya Kudus atau Suci, atau
יבבתתכככ ששדדקכ
ק הה Kitvei Hakkodesh dalam bahasa Ibrani. Kalangan Kristen masa kini yang berbahasa Inggris pada umumnya menyebut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dari Alkitab Kristen
dengan sebutan The Holy Bible dalam bahasa Yunani: τ βιβλία τ για,
ὰ ὰἅ
tà biblía tà ágia atau the Holy Scriptures η Αγία Γραφή, e Agía Graph .
ḗ Salinan tertua Alkitab lengkap yang masih terlestarikan hingga sekarang adalah sebuah
buku perkamen abad ke-4 awal yang disimpan di Perpustakaan Vatikan
, dan dikenal dengan nama
Kodeks Vaticanus . Salinan tertua Alkitab Latin
Vulgata lengkap adalah
Kodeks Amiatinus
, bertarikh abad ke-8.
Prinsip penerjemahan
Sesuai dengan kehendak Allah terjadilah pewartaan Injil atas dua cara: ~Secara Lisan “oleh para Rasul, yang dalam pewartaan lisan, dengan teladan serta
penetapan-penetapan meneruskan yang mereka terima dari mulut, pergaulan, dan karya 37
Kristus sendiri, atas dorongan Roh Kudus telah mereka pelajari”; ~Secara Tertulis “oleh para Rasul dan tokoh-tokoh rasuli, yang atas ilham Roh Kudus juga
telah membukukan amanat keselamatan” DV 7. KGK 76 “Supaya Injil terpelihara secara utuh dan hidup di dalam Gereja, para Rasul
meninggalkannya kepada Uskup-Uskup sebagai pengganti mereka, yang memilikikedudukan untuk mengajar” DV 7. Maka, “pewartaan para Rasul, yang secara istimewa diungkapkan
dalam kitab-kitab yang diilhami, harus dilestarikan sampai kepenuhan zaman melalui penggantian-penggantian yang tiada putusnya” DV 8. KGK 77
Dengan demikian penyampaian Diri Bapa melalui Sabda-Nya dalam Roh Kudus tetap hadir di dalam Gereja dan berkarya di dalamnya: “Demikianlah Allah, yang dahulu telah
bersabda, tiada henti-hentinya berwawancara dengan Mempelai Putera-Nya yang terkasih. Dan Roh Kudus, yang menyebabkan Suara Injil yang hidup bergema dalam Gereja, dan
melalui Gereja dalam dunia, menghantarkan Umat beriman menuju segala kebenaran, dan menyebabkan Sabda Kristus menetap dalam diri mereka secara melimpah lih. Kol 3:16”
DV 8. KGK 79 Hubungan Tradisi dan Kitab Suci, dalam hal ini sebuah Kitab Suci Katolik adalah
sebuah Kitab Suci yang diterbitkan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Kitab
Hukum Kanonik Kan. 825
1.
Buku-buku Kitab Suci tidak dapat diterbitkan tanpa persetujuan Takhta
Apostolik atau
Konferensi para Uskup . Untuk penerbitan terjemahan-terjemahannya
dalam bahasa setempat, juga dibutuhkan persetujuan dari otoritas yang sama dan dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang perlu dan mencukupi.
2. Dengan izin Konferensi para Uskup, umat beriman Kristiani Katolik dalam kerjasama dengan saudara dan saudari terpisah dapat mempersiapkan dan menerbitkan
terjemahan-terjemahan Kitab Suci yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang layak.
Prinsip-prinsip yang
diuraikan dalam
ensiklik Paus
Pius XII
Divino afflanteSpiritu
mengenai eksegesis atau interpretasi, sebagaimana nampak pada komentar- komentar di Alkitab, untuk memastikan bahwa teks suci tersebut dikembalikan ke makna
aslinya sesempurna mungkin, dimurnikan dari penyimpangan akibat kecerobohan para penyalin dan dibebaskansejauh mungkin dilakukandari keterangan dan kelalaian, dari
pertukaran dan pengulangan kata–kata dan dari segala jenis kesalahan lainnya yang biasa dilakukan bertahap sedikit demi sedikit menjadi tulisan– tulisan yang diturunkan selama
berabad-abad. 38
III. Isi Kitab Suci