Bab 4 Hukum dan Dasar Ajaran Katolik
I. Dasar Iman Katolik
Hampir semua denominasi Protestan mengatakan Hanya Alkitab sumber Iman Kristiani Sola Scriptura tetapi tidak untuk gereja Katolik. Lalu apakah dengan ini gereja Katolik tidak
menghargai kitab suci? oh tentu tidak sebab alkitab sendiri ditetapkan oleh gereja Katolik maka adalah aneh jika justru Katolik tidak menghargai kitab suci. Gereja Katolik menerima
Kitab suci sebagai dasar iman tetapi bukan satu-satunya dasar iman, sebab masih ada 2 hal yang lain yaitu:
Hak Mengajar Gereja Magisterium
Kitab Suci, atau Alkitab Katolik
, terdiri atas kitab-kitab yang sama dengan yang terdapat dalam
Perjanjian Lama versi
Yunani —disebut pula
Septuaginta —beserta ke-
27 tulisan Perjanjian Baru
yang terdapat dalam Codex Vaticanus
dan terdaftar dalam Surat
Hari Raya yang ke-39 yang ditulis
Athanasius . Seluruh kitab tersebut merupakan ke-73 Kitab
Suci Katolik, berbeda dengan banyak gereja Protestan yang menggunakan 66 kitab saja. Kitab-kitab dan tulisan-tulisan yang dianggap
kanonik oleh Gereja Katolik tetapi tidak
dianggap kanonik oleh beberapa kelompok lainnya disebut juga kitab-kitab Deuterokanonika
. Tradisi Suci terdiri atas ajaran-ajaran yang menurut keyakinan Gereja telah diwarisi dari
zaman para Rasul. Kitab Suci beserta Tradisi Suci bersama-sama disebut deposit iman Bahasa Latin
: depositum fidei. Deposit iman ini nantinya ditafsirkan oleh Magisterium dari kata magister dalam bahasa Latin yang artinya guru, otoritas pengajaran Gereja Katolik,
yang—melalui suksesi apostolik
—dilaksanakan oleh Sri Paus dan uskup-uskup
yang berada dalam kesatuan dengan Sri Paus.
Mengapa Gereja memiliki wewenang mengajar? sebab Gereja adalah Pondasi kebenaran jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran 1 tim 3:15
dan juga karena Yesus sendiri memberikan wewenang itu kepada Petrus secara pribadi Mat 27
16:18-19untuk lebih jelasnya lihat tentang kePausan dan kepada Para Rasul yang lain Mat 18:18; Lk 10:16 atas dasar inilah maka jemaatawal taat pada pengajaran para rasul Kis
2:42. lalu apakah hak mengajar ini hanya untuk para rasul atau diwariskan kepada para penggantinya? tentu saja hak mengajar ini diwariskan sebab Yesus menjanjikan Gereja-Nya
akan bertahan sampai sepanjang masa Matius 28:20, kita tahu para rasul tidak akan bertahan sepanjang masa karena mereka adalah manusia tentu secara akal sehat pastilah
wewenang itu diwariskan supaya gereja dengan pola yang sama seperti dahulu Apostolik tetap bertahan sepanjang masa.
TradisiSuci .
Tradisi Suci adalah ajaran yang tidak tertulis seperti yang diungkapkan dalam: Kis 2:42 di mana dikatakan bahwa jemaat kristen perdana bertekun dalam pengajaran para
rasul, jauh sebelumtulisan-tulisan Perjanjian Baru sendiri lahir. Jadi kehidupan iman Gereja tidak terbatas pada buku saja,tetapi juga pada ajaran lisan para pemimpin suci yang
ditetapkan oleh Tuhan.
1Kor 15:3 di mana dikatakan oleh Paulus bahwa kebenaran tentang Yesus Kristus dia terima
sendiri jelas secara lisan
2Tes 2:15 dimana Paulus menasehati umatnya: Berdirilah teguh dan berpeganglah pada
ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik itu secara lisan maupun secara tertulis. Ajaran-ajaran yang tidak tertulis semacam itulah yang kita sebut Tradisi.
Yoh 21:25 yang berbunyi: Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat Yesus, tetapi
jikalau sernuanya itu harus dituliskan satu per satu. maka agaknya dunia ini tidak memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan penulisan injilnya bukanlahuntuk mendaftar semua ajaran kristen atau membuatdaftar lengkap dari ucapan dan perbuatan
Yesus. Yang dia tulis hanyalah hal-hal yang paling mendasar untuk keselamatan manusia. Hal yang sama kiranya berlaku untuk kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya.
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke
dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala
28
sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Yoh 16:12-13 Bagaimana Roh Kudus
akanmembimbing kepada keseluruhan kebenaran jika karyanya dibatasi oleh Tradisi yang sudah dibukukan dalam alkitabapakah Tradisi ini terjamin kebenarannya karena tidak
tertulis?. Tradisi terjamin kebenarannya karena dipelihara oleh Gereja yang adalah tiang
Pondasi kebenaran ...jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran 1tim 3:15.Contoh Tradisi Suci adalah masalah Maria diangkat ke Surga ini sebenarnya
dalah Tradisi Apostolik karena paham ini berkembang sejak jaman dahulu ketika masih dekat dengan masa Para Rasul seperti yang diungkapkan oleh: St. Gregory 594 AD, bishop
of Tours, declared that the Lord . . . commanded the body of Mary be taken in a cloud into paradise; where now, rejoined to the soul, Mary reposes with the chosen ones. St. Germaine
I +732 AD, Patriarch of Constantinople, speaks thusly to Mary, Thou art . . . the dwelling place of God . . . exempt from all dissolution into dust. And St. John Damascene asserted,
He who had been pleased to become incarnate of her . . . was pleased . . . to honor her immaculate and undefiled body with incorruption . . . prior to the common and universal
resurrection............... hingga akhirnya paham ini dijadikan dogma secara resmi tahun 1 November 1950 oleh Paus Pius XII dan paham ini juga dapat digali dalam alkitab lihat
pada Maria sebagai Tabut perjanjian, Maria dikandung tanpa Noda dosa Maria diangkat ke Surga dari contoh jelas Alkitab dan Tradisi saling menunjang bahkan sebenarnya Alkitab
adalah Tradisi yang Tertulis seperti yang diungkapkan dalam Lukas 1:1-4 yang bila kita baca prolog injil tersebut maka alurnya akan tampak seperti ini: pada mulanya adalah
ajaran lisan yang disampaikan orang-orang yang merupakan saksi mata apa yang diperbuat Yesus dan Pelayan Firman lalu Penulis injil lukas membukukan semuanya setelah
diselidiki kebenarannya supaya memperkuat keyakinan bahwa apa yang sudah diterima secara Lisan adalah benar adanya.
Dari uraian mengenai Tradisi - Kitab Suci - Magisterium jelasbetapa eratnya hubungan Tradisi dan Alkitab. Oleh karena itu Alkitab harus ditafsirkan dalam konteks dan
dalam kesatuan dengan Tradisi. Sulit membayangkan penafsiran Alkitab lepas dari Tradisi, sebab sebelum Alkitab ditulis, Sabda Allah itu sudah lebih dahulu dihayati dalam Tradisi.
Sebaliknya, karena penulisan Alkitab itu ada di bawah pengaruh Roh Kudus sendiri, maka Tradisi yang dihayati Gereja di segala jaman itu harus dikontrol dalam terang Alkitab. dan
dalam menafsirkan Tradisi Alkitab Gereja Yesus Kristuslah yang mendapat wewenang untuk mengajar dan wewenang untuk mengajar soal-soal iman dan susila ada di tangan para
29
uskup sebagai pewaris sah para rasul dengan Paus sebagai pemimpin, yakni pengganti Petrus. mengapa? sebab dalam 2Pet 3:15-16 diingatkan bahwa Alkitab sangat sulit untuk dimengerti
sehingga butuh wewenang khusus untuk menafsirkannya dan wewenang itu ada ditangan Gereja yang sudah diberi wewenang oleh Yesus sendiri.
“Tradisi Suci dan Kitab Suci berhubungan erat sekali dan terpadu. Sebab keduanya mengalir dari sumber ilahi yang sama, dan dengan cara tertentu bergabung menjadi satu dan
menjurus ke arah tujuan yang sama” DV 9. Kedua-duanya menghadirkan dan mendayagunakan misteri Kristus di dalam Gereja, yang menjanjikan akan tinggal bersama
orang-orang-Nya “sampai akhir zaman” Mat 28:20 . “Kitab Suci adalah pembicaraan Allah dengan ilham Roh
Ilahi”. “Oleh Tradisi Suci Sabda Allah, yang oleh Kristus Tuhan dan Roh Kudus dipercayakan
kepada para Rasul, disalurkan seutuhnya kepada para pengganti mereka, supaya mereka ini dalam terang Roh kebenaran dengan pewartaan mereka memelihara, menjelaskan, dan
menyebarkannya dengan setia” DV 9.KGK 81 “Dengan demikian maka Gereja”, yang dipercayakan untuk meneruskan dan
menjelaskan wahyu, “menimba kepastiannya tentang segala sesuatu yang diwahyukan bukan hanya melalui Kitab Suci. Maka dari itu keduanya baik tradisi maupun Kitab Suci harus
diterima dan dihormati dengan cita rasa kesalehan dan hormat yang sama” DV 9. KGK 82 Trinitas
MonoteismeKristianiInti pengakuan iman Kristiani adalah “Kami percaya akan Satu Allah”. Walaupun tidak menggunakan istilah “Trinitas”, Perjanjian Baru berbicara tentangAllah,
yang disebut “Bapa”, yang menyampaikan pesan-Nya dalam bentuk dagingdan tinggal dalam diri Yesus Putera, dan tentang Allah yang Maha Kuasa yanghadir dalam segala-galanya,
yang disebut “Roh Kudus”. Dalam perjalanan sejarah, orang-orang Kristiani berkesimpulan bahwa sifatTritunggal
Allah merupakan misteri kodrat Allah. Oleh sebab itu, hal itu tidak dapatdiungkapkan dengan rumusan manusiawi.Apa yang secara pasti dapat kita katakan sehubungan dengan ajaran
Kristianitentang kodrat tritunggal Allah adalah bahwa umat Kristiani percaya akan satu Allah,yang kodrat-Nya mengandung tiga aspek atau cirri khas. Allah yang satu dan
samamenyatakan diri-Nya: 1.
Sebagai Pencipta yang Maha Kuasa dan Tuhan atas kehidupan disebut “Bapa”atau “Bapa Kami”
2. Sebagai Allah yang mewahyukan Sabda Ilahi-Nya dalam diri manusia Yesus dise
but “Putera” 30
3. Sebagai Allah yang hadir secara imanen, aktif, dan memberikan daya hidup
dalamalam raya disebut “Roh Kudus” Sifat-sifat tersebut adalah abadi, karena tidak ada perubahan yang mendasar dalam Diri
Allah, yang kodrat-Nya selalu sama. Sifat-sifat tersebut melekat padakodrat Allah, bukan merupakan sifat yang kita berikan atau aspek yang kita
anggap penting untuk dimiliki oleh Allah. Sifat -
sifat tersebut penting, karena menurut pemahaman Kristiani atas apa yang telah Ia wahyukan tentang
Diri-Nya dalam
kitabsuci, tidak ada satupun dari tiga sifatsebutan tadi yang dapat disangkal ataudihilangkan dari Allah, karena semuanya hakiki bagi kodrat Allah.
Para teolog Kristiani modern berbicara tentang “Trinitas dalam rangkarencana penyelamatan Allah”, Allah mempunyai rencana untuk menyelamatkan umatmanusia, yang
betul-betul Ia laksanakan dalam sejarah. Allah mempunyai dua caradalam melaksanakan karya penyelamatan-Nya, yaitu cara pertama denganmenjelmakan
pesan-Nya secara penuh dan sempurna dalam diri seorang manusia,yang menyatakan Allah dalam segala perkataan dan perbuatan-Nya. Dalamkemenan
gan Yesus atas penderitaan dan kematian, oleh kuasa penyelamatan Allah,manusia mendapatkan kepastian tentang apa yang sedang dikerjakan Allah dan
akandikerjakan-Nya bagi setiap orang. Melalui dia, Allah membentuk suatu komunitas jemaat yang akan terus bersaksi tentang keselamatan yang berasal dari Allah yang
telah diwahyukan melalui Dia. Inilah yang diyakini oleh orang Kristiani telahdilakukan Allah dalam diri Yesus.Cara kedua, Allah melaksanakan karya penyelamatan dalam alam
semestaadalah melalui kehadiran-Nya yang penuh kuasa dalam alam ciptaan dan setiap manusia baik pria maupun wanita, karya Allah seperti ini bersifat universal danmenyentuh
pada setiap orang.
Dasar-dasar iman Kristiani ini dapat terlihat bahwa “iman pararasul” oleh jemaat Kristiani sekarang dipandang sebagai inti iman mereka yang tidak dapat diubah. Iman tidak
hanya mendahului kitab suci, melainkan juga menghasilkandan menentukan Kitab Suci jemaat kristiani.Allahdalam agama Kristiani dengan agama lain adalah sama Allah itu satu.
Orang Kristiani berkeyakinan bahwa Allah itu bersifat abadi, MahaKuasa, Maha Tahu, Pencipta Alam Semesta dan segala isinya, Penyelenggara
Kehidupan, Maha pengasih dan Penyayang, Maha Pengampun, Transenden jauh tidak terjangkau oleh manusia sekaligus Imanen sangat dekat di lubuk hati manusia,Maha
Besar, Hakim
bagi seluruh
umat manusia
diakhir 31
jaman.Orang Kristiani memanggil Allah dengan sebutan Bapa, hal ini inginmengungkapkan iman mereka bahwa Allah itu bagaikan seorang “bapakyang penuh kasih” dalam kasih
pemeliharaan-Nya kepada
umat manusia.InkarnasiDasar iman Kristiani yang lain adalah inkarnasi penjelmaan, yaitu berkey
akinan bahwa Sabda Allah yang kekal dan tidak dijadikan, mewujud dalamdaging dan tinggal ditengah kita dalam diri manusia Yesus. Inkarnasi berarti“mengambi
l bentuk atau menjadi daging” yakni menjadi manusia. Cara lain untuk mengatakan bahwa Sabda Allah diwahyukan dalam pribadi manusia yaitu Yesus.
Umat kristiani yakin bahwa Yesus adalah seorang manusia yang dilahirkanatas kuasa Allah oleh seorang wanita suci Maria yang masih perawan. Konsili-
konsili awal yang diadakan oleh Gereja mengajarkan bahwa Sabda Allah tidak hadir dalam diri Yesus sebagai sesuatu yang asing. Yesusdipandang sebagai seorang pribadi, manusia
penuh dalam segala hal kecuali dalam hal dosa, tetapi ia juga berada dalam kesatuan dengan sabda ilahi. Seperti manusia lain, Yesus berkembangdalam pengetahuan dan
pemahaman diri melalui pengalaman hidup dan relasi denganorang lain. Pesan pokok yang disampaikan oleh Yesus terdiridari dua hal, yaitu:
1. Bertobatlah berbaliklah dari dosa dan kembalilah kepada Allah; 2. Terimalah Allah untuk merajai hidup anda terimalah Kerajaan Allah.
Sebagai tambahan atas apa yang Ia khotbahkan dan ajarkan, Yesus melakukanhal-hal sebagai berikut:
1. Membuat mujizat-mujizat dan menyembuhkan orang sakit atas kuasaAllah 2. Memerangi kuasa setan dan mengusirnya
3. Mengampuni dosa-dosa atas nama Allah 4. Menghibur orang sakit, orang yang berkabung dan orang miskin
5. Bergaul dengan para pendosa 6. Dengan keras mengkritik para pemimpin Yahudi
7. Meramalkan bahwa krisis besar akan melanda dunia tapi Allah akanmengatasinya. 8. Membentuk suatu komunitas murid-murid yang hidup seperti Dia danmewartakan
pesan-Nya kepada orang-orang lain.
II. Hukum Agama Katolik