sejati manusia, yang dapat dicapai melalui iman, menunjukkan arah yang harus diikuti oleh jalan   penyingkapannya.   Oleh   karena   itu,   adalah   penting   untuk   mendorong,   misalnya,
penelitian yang melayani kehidupan dan yang berusaha memerangi penyakit. Penyelidikan rahasia-rahasia   planet   kita   dan   alam   semesta   juga   penting   untuk   alasan   ini,   dalam
pengetahuan   bahwa   manusia   ditempatkan   di   puncak   penciptaan,   bukan   untuk mengeksploitasinya   tanpa   perasaan,   tetapi   untuk   melindungi   dan   menjadikannya   dapat
dihuni. “Dengan   cara   ini,   iman   tidak   bertentangan   dengan   ilmu   pengetahuan   tetapi   bekerjasama
dengannya,   dengan   menawarkan   kriteria   fundamental   untuk   memastikan   bahwa   ilmu memajukan kebaikan universal, dan hanya meminta bahwa ilmu pengetahuan berhenti dari
inisiatif-inisiatif   itu   yang,   bertentangan   dengan   rencana   awal  Tuhan,   dapat   menghasilkan akibat-akibat yang menentang manusia itu sendiri. Alasan lainnya yang masuk akal untuk
dipercaya adalah ini: jika ilmu pengetahuan adalah rekan pendukung yang bernilai bagi iman dalam pemahaman kita akan  rencana  Tuhan  bagi alam semesta, iman juga  mengarahkan
kemajuan ilmu pengetahuan menuju kebaikan dan kebenaran tentang manusia, yang setia kepada rencana awal itu….”
General Audience , Nov 21, 2012
II. Teknologi dalam Pandangan Katolik
Upaya-upaya pastoral penggembalaan bagi kawanan domba Kristus telah dan akan terus dilakukan. Namun kita menyadari betapa pelayanan pastoral tradisional kerap belum bisa
menyapa kawanan domba yang terserak oleh aneka kondisi hidup mereka, apalagi untuk turut membimbing  dan  menuntun  mereka  yang   berasal  dari  kandang   lain.  Syukur  pada  Allah,
akhir-akhir ini multimedia dengan kekuatan suara dan gambarnya bisa menjadi alternatif dan pelengkap   sarana   pastoral   kita.   Dalam   tulisan   ini   kita   akan   mencoba   melihat,
mempertimbangkan, dan menjajagi aneka multimedia sebagai sarana pastoral, secara khusus internet. Dalam tulisan ini tidak akan dibahas soal film dan televisi sebagai sarana pastoral
mengingat   kecilnya   peluang   ini   akan   dimanfaatkan   oleh   keuskupan   dan   paroki-paroki   di Indonesia.  Konsili   Vatikan   II   menerbitkan   dokumen Inter   Mirifica yang   mengajak   kita
memanfaatkan   sarana   komunikasi   modern   untuk   karya   pewartaan   dan   penggembalaan Gereja.   Sementara   dalam   ensiklik Communio   et   Progressio ,   art.   128,   Paus   Paulus   VI
menegaskan bahwa media modern menawarkan cara-cara baru untuk menghadapkan manusia dengan   pesan   Injil.   Lebih   lanjut   dalam   ensiklik Evangelii   Nuntiandi, art.   45   beliau   juga
menegaskan,   Gereja   akan   merasa   bersalah   di   hadapan   Kristus   bila   gagal   menggunakan
67
media untuk evangelisasi. Paus Yohanes Paulus juga mendukung pemanfaatan media massa untuk   katekese6 dan   dalam   ensiklik Redemptoris   Missio, art.   37 beliau   menyebut   media
sebagai   aeropogus   pertama   di   zaman   modern.   Maka   Gereja   belumlah   cukup   untuk menggunakan   media   sekedar   untuk   menyebarkan   pesan   Injil   dan   ajaran   otentik   Gereja.
Namun juga perlu mengintegrasikan pesan Injil ke dalam kebudayaan baru yang diciptakan oleh komunikasi modern.
Paus   Benediktus   XVI   dalam   pesan   hari   komunikasi   ke-44   pada   tahun   imam   ini mengangkat   tema: Imam   dan   Pelayanan   Pastoral   di   Dunia   Digital:   Media   Baru   demi
Pelayanan Sabda. Ditegaskannya bahwa penggunaan teknologi komunikasi baru ini sangatlah perlu, khususnya dalam menjawab secara tepat tantangan-tantangan yang dirasakan kaum
muda di tengah pergeseran dunia dewasa ini.7 Maka para imam, selaku para bentara Sabda Allah, diharapkan juga menjadi saksi setia terhadap Injil dalam dunia komunikasi digital
dengan   menunaikan   perannya   sebagai   pemimpin   komunitas   yang   menampilkan   suara berbeda dalam pasaraya digital. Dengan demikian, para imam, ditantang untuk mewartakan
Injil dengan menggunakan generasi teknologi audiovisual yang paling mutakhir gambar, video, animasi, blog dan website yang seiring dengan media tradisional dapat membuka
wawasan baru dan luas demi dialog, evangelisasi, dan katekese.
68
Bab 13 Hak Asasi dan Demokrasi