Ketuhanan   berarti   bahwa   manusia   hidup   di   hadirat   Tuhan,   mengakui   Tuhan   dan bertanggungjawab kepada Tuhan. KeTuhanan menyangkut hidup manusia yang paling dalam
dan paling pribadi. Dengan mengakui Tuhan sebagai satu-satunya yang mutlak, semua nilai manuisawi menjadi relatif. Maka Katekismus Gereja Katolik KGK, menegaskan perihal
adorasi,   menyembah  Allah.   Dalam   KGK   2096   dikatakan:  Tindakkan   pertama   kebajikan hormat kepada Allah ialah penyembahan. Menyembah berarti mengakui Dia sebagai Allah,
sebagai Pencipta dan Penyelamat, Tuhan dan Guru dari segala yang ada, sebagai Kasih yang tak terbatas dan penuh kerahiman. Yesus mengutip buku ADORASI 11 RENUNGAN
Ulangan dan berkata : “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti” Lk 4:8.
Dan juga dalam KGK 2097 dikatakan : Menyembah Allah berarti dengan penuh hormat dan ketaklukan absolut mengakui, “keadaan makhluk yang tidak bernilai”, yang memperoleh
seluruh keberadaannya dari Allah. Menyembah Allah berarti memuja Allah, sebagaimana Maria di dalam doa Magnificat, bersyukur kepada-Nya dan merendahkan diri dihadapan-Nya,
waktu orang mengakui dengan penuh terima kasih bahwa Ia telah melakukan yang besar dan bahwa nama-Nya kudus adanya. Menyembah satusatunya Allah membebaskan manusia dari
ingat diri, perbudakan dosa dan pendewaan dunia.
II. Adorasi Ekaristi
Adorasi Ekaristi adalah sebuah ibadat atau doa yang dilaksanakan oleh umat beriman Katolik   di   hadapan   Ekaristi   Mahakudus   atau   Sakramen   Mahakudus   yang   ditahakan
Adorasi Ekaristi, E. Martasudjita, Pr Paguyuban Kebatinan Katolik Dalam Terang Iman St.  Yohanes   adalah   sekelompok   saudaraumat  beriman  Katolik  yang   mempunyai  harapan
bersama   dalam   menghayati   iman   Katolik   melalui   kegiatan-kegiatan   baik   secara   bersama maupun pribadi, antara lain: Kegiatan Bersama Pertemuan Sabtu Legi merupakan pertemuan
yang bersifat sarasehan, yang di dalamnya berisi Pembacaan Kitab Suci biasanya dari Injil Perjanjian Baru, Permenungan atas bacaan yang dibacakan pada saat itu, Meditasi, Doa
bersama untuk umat yang membutuhkan, ucapan syukur atas karunia kehidupan. Pertemuan Sabtu Legi menjadi satu bentuk pertemuanyang secara rutin dilakukan untuk menimba secara
bersama dari Sabda-sabda Tuhan Yesus. Semua ini dimaksudkan agar semakin mengenal, memahamai, mencintai dan bersyukur kepada Allah Tritunggal mahakudus.
54
III. Adorasi Sakramen Maha Kudus
Adorasi Sakramen Maha Kudus adalah tindakan penyembahan kepada Tuhan yang hadir dalam rupa  Hosti  yang telah dikonsekrasikan.  Berpegang  pada janji yang  diberikan  oleh
Yesus dalam Perjamuan Terakhir, yang mengatakan, “Inilah Tubuh-Ku” dan “Inilah Darah- Ku”, dan oleh kuasa Roh Kudus, maka dalam doa konsekrasi yang diucapkan para imam,
hosti diubah menjadi Tubuh Kristus, dan anggur menjadi Darah Yesus. Dengan demikian hosti yang telah dikonsekrasikan oleh Sabda Tuhan itu menjadi Tubuh Kristus, Sang Allah
Putra. Dengan demikian, berdoa di hadapan Sakramen Ekaristi tersebut, sama dengan berdoa di hadapan Allah sendiri. Penghormatan terhadap Sakramen Maha Kudus ini dilakukan setiap
kita berlutut ataupun memberikan hormat di hadapan tabernakel yang di dalamnya diletakkan sakramen   Maha   Kudus,   menghormat   sebelum   menerima   Ekaristi   Komuni   dalam   Misa
Kudus, ataupun pada saat Sakramen Maha Kudus ditahtakan.
55
Bab 9 Taat dalam Yesus
I. Pengertian Taat