Bab 2 Manusia, Agama, dan Alam Semesta
I. Urgensi Agama dalam Kehidupan
Kita adalah manusia.  Bagaimana manusia itu, seperti apa manusia dan apakah manusia itu. Pendekatan pertama adalah bahwa manusia itu makhluk hidup yang unik, yang memiliki
kelebihan akal, sehingga manusia mampu mempergunakan akalnya secara maksimal bahkan bisa lebih baik dari malaikat dalam pemahaman agama malaikat adalah makhluk yang selalu
taat dan patuh, tidak pernah membantah. Namun ada satu sudut pandang lain yaitu bila manusia   tidak   mampu   mempergunakan   akalnya   manusia   lebih   hina   dari   binatang.   Oleh
karena itu, kita sebagai manusia harus maksimal dalam menggunakan akal dan pikiran kita yaitu   dengan   mencari   sebuah   prinsip   dasar   kehidupan,   yaitu   satu   pondasi   dasar   untuk
memaksimalkan penggunaan akal kita. Kita perlu pengetahuan yang benar untuk memahami arti hidup ini, jangan hidup ibarat
sampah di lautan, kita dengan mudah terombang ambing tanpa ada kejelasan, sehingga mau tidak mau sangat patut kiranya dalam hidup ini kita membutuhkan kompas sebagai panduan,
yaitu panduan Tuhan. Oleh sebab itu, peranan agama sangat penting untuk membina karakter dan   mental   manusia   dalam   menjalani   proses   kehidupan   ini,   karena   di   dalam   agamalah
terdapat aturan-aturan dan panduan agar manusia bisa dan mampu melakukan segala aktivitas dan perilaku, sehingga manusia kembali menghadap Tuhan dengan keadaan yang baik pula.
Agar karakter dan mental manusia itu baik, pahamilah agama secara baik.Agama adalah pilihan   hidup,   agama   adalah   prinsip,   agama   adalah   keyakinan   mendasar   manusia   selama
hidup di dunia.Sehingga, kewajiban untuk memahami, mengamalkan agama secara benar adalah tuntutan pada setiap manusia.
I. Fungsi dan Tujuan Agama dalam Kehidupan
Agama adalah “ketentuan mutlak” bagi manusia. Tanpa manusia agama bukan berarti apa-apa,   karena  Agama   memang   ditujukan   bagi   manusia. Pengertian  Agama   berasal   dari
bahasa sansekerta. Menurut pengertian umat hindu penganut madzhab siwa, kata agama yang dipergunakan dalam bahasa Indonesia sebagai istilah kerohanian, berasal dari kata Gam yang
berarti pergi, Gam diberi awalan “A” yang berarti Agam berarti kebalikan dari pergi yang artinya datang, dan diberi akhiran “A” menjadi agama dengan arti kedatangan.
8
Sementara   itu   ada   juga   penulis   yang   mengartikan   bahwa   agama   menurut   bahasa sansekerta terdiri dari dua kata “A” dan “Gama”, A yang berarti tidak dan Gama yang berarti
kacau balau, jadi agama mempunyai arti tidak kacau balau teratur. Bila agama itu disalin ke dalam bahasa arab yang berarti al-Din atau al-millah, ia dapat bermakna adat kebiasaan,
tingkah laku, patuh, hukum, aturan, dan pikiran.Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah :
1. Karena Agama merupakan sumber moral. 2. Karena Agama merupakan petunjuk kebenaran.
3. Karena Agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika. Karena Agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di
kala duka.
II. Fungsi Agama Kepada Manusia
Dari   segi   pragmatisme   Pragmatisme   adalah   aliran   filsafat   yang   menekankan pengamatan   penyelidikan   dengan   eksperimen   tindak   percobaan,   serta   kebenaran   yang
mempunyai akibat – akibat yang memuaskan, seseorang menganut suatu agama disebabkan oleh   fungsinya.Bagi   kebanyakan   orang,   agama   itu   berfungsi   untuk   menjaga   kebahagiaan
hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang diuraikan di bawah:
 Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia senantiasa memberi penerangan   mengenai   dunia   sebagai   satu   keseluruhan,   dan   juga   kedudukan   manusia   di
dalam   dunia.   Penerangan   bagi   permasalahan   ini   sebenarnya   sulit   dicapai   melalui   indera manusia, melainkan sedikit penerangan dari pada falsafah.
 Menjawab berbagai persoalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Setengah   persoalan   yang   sentiasa   ditanya   oleh   manusia   merupakan   persoalan   yang   tidak terjawab   oleh   akal   manusia   sendiri.Contohnya,   persoalan   kehidupan   selepas   mati.Maka,
agamalah yang berfungsi untuk menjawab persoalan tentang hal ini.
III. Fungsi Sosial Agama