3.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif didukung oleh pendekatan kuantitatif. Dalam pendekatan kualitatif metode yang dilakukan melalui
wawancara mendalam dan pengamatan observasi lapangan. Sedangkan dalam pendekatan kuantitatif menggunakan metode survai. Penelitian survai adalah
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok Singarimbun 1989.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari lapangan atau hasil dari kuesioner yang
disebarkan dan diisi oleh responden secara langsung. Selain itu, digunakan pula wawancara mendalam dengan informan. Data sekunder diperoleh melalui
sumbernya yang berasal dari monografi desa. Subjek dalam penelitian ini ada dua yaitu responden dan informan. Data
penelitian kuantitatif diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada responden dimana responden adalah orang yang memberikan informasi mengenai
dirinya sendiri. Hasil kuesioner tersebut dicatat sesuai apa adanya, kemudian diolah dengan melakukan analisis dan interpretasi, selanjutnya dilakukan
pembuatan kesimpulan tentang hasil kuesioner. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara kepada, responden, informan dan analisis dokumen dan observasi
secara langsung di lapangan kepada informan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh rumah tangga di Kampung
Cijengkol, Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor yang jumlahnya 130 KK. Populasi diambil berdasarkan informasi yang diperoleh dari monografi
Desa Cigudeg. Unit analisis penelitian ini adalah rumat tangga petani di kampung tersebut. Penentuan responden dalam penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan teknik stratified random sampling. Artinya, populasi yang tidak homogeny dibagi-bagi dalam lapisan-lapisan yang seragam, dan dari setiap
lapisan dapat diambil sampel secara acak. Maka dibuatlah kerangka sampling untuk masing-masing subpopulasi. dengan metode ini, semua lapisan dapat
terwakili Singarimbun 1989. Responden dibagi kedalam tiga kelompok atau kategori berdasarkan luas lahan yang mereka kuasai untuk diusahakan. Sebelum
melakukan pembagian responden kedalam tiga kategori, dilakukan beberapa tahap dalam pengambilan responden yaitu:
1. dilakukan sensus penelitian awal untuk mengetahui warga yang menguasai lahan pertanian sawah maupun kebun yang terdapat di Kampung Cijengkol
RW 18 sekitar 130 KK. 2. setelah sensus penelitian awal dilakukan, kemudian didapat warga yang
menguasai lahan pertanian sawah dan kebun sekitar 84 KK yang ada di RW 18 Kampung Cijengkol. Lalu dilakukan pengkategorian dari hasil yang di
dapat dari sensus dan 84 KK tersebut ke dalam pengkategorian luas lahan Sempit, Sedang dan Luas.
3. Dari pengkategorian tersebut dipilih sampel yang ditentukan berdasarkan hasil perhitungan rumus Slovin sebagai berikut:
N n =
1+Ne²
Keterangan: n = jumlah sampel
N = jumlah populasi e = nilai kritis batas ketelitian yang digunakan 10
4. Setelah diketahui bahwa responden yang didapat dari rumus tersebut adalah 46 responden, maka dilakukan pengambilan responden berdasarkan kategori
yang disebutkan di atas yaitu responden yang memiliki lahan luas, sedang, dan sempit.
5. Penentuan responden berdasarkan kategori dilakukan dengan menggunakan acak yaitu setiap kertas diberi nama lalu kemudian dikocok. Nama yang
keluarlah yang dijadikan responden. Penentuan jumlah responden dari setiap kategori dilakukan menggunakan proporsi.
Pengambilan jumlah informan dalam penelitian ini tidak dibatasi, dengan tujuan untuk memperkaya informasi mengenai pengaruh penguasaan lahan
masyarakat desa. Pengambilan informan dilakukan secara snowball sampling yaitu pertama-tama saya diantar oleh salah satu staf desa menuju ke Kampung
Cijengkol dan langsung menemui Ketua RW 18. Setelah itu, peneliti di anatar oleh Ketua RW untuk mengetahui lebih jelas mengenai petani di kampung kepada