4.2 Gambaran Umum Kampung Cijengkol
Kampung Cijengkol merupakan salah satu kampung di desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor yang letaknya sekitar 1 km dari kantor
desa. Kampung Cijengkol termasuk kedalam dusun sembilan Desa Cigudeg yang terdiri dari dua RW yaitu RW 18 dan RW 19. Seperti yang telah disebutkan di
gambaran umum desa bahwa Desa Cigudeg memiliki 9 dusun yang masing- masing dusun menaungi dua RW dengan 1 RW terdiri dari empat RT. Penduduk
di kampung ini cukup padat dimana jumlah penduduk 1 RW hampir sekitar 200 jiwa. Mayoritas penduduk disana bermata pencaharian sebagai petani, namun
banyak juga yang melakukan pola nafkah ganda sebagai pedagang, serabutan, buruh panggul, tukang ojek dan lain sebagainya. Kampung ini berada di sekitar
kaki Gunung Si Gelap. Batas-batas kampung Cijengkol yaitu sebelah barat berbatasan dengan Kampung Katulampa, sebelah timur berbatasan dengan
Kampung Empang, sebelah selatan berbatasan dengan Kampung Cikasungka dan sebelah utara berbatasan dengan Kampung Pasir Angin.
Sarana dan prasarana yang terdapat di kampung ini yaitu satu buah masjid, satu buah mushala dan satu buah sekolah SD SD Cijengkol. Sarana dan
prasarana tersebut digunakan warga kampung dengan sebaik-baiknya. Masjid dan mushala dipergunakan warga untuk kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah
dan pengajian rutin yang diadakan seminggu dua kali. Adapun kegiatan pengajian rutin yang dilakukan warga kampung adalah pengajian yang disebut
“Muawanah” atau dikenal dengan “Tablig Akbar” yang diikuti oleh desa se-Kabupaten Bogor
yang diadakan satu tahun sekali. Kegiatan rutin ini dilakukan untuk menjalin dan memperat tali silaturahmi antara warga desa satu dengan warga desa lainnya juga
warga mendapat pengetahuan secara mendalam tentang agama. Kegiatan ini biasanya dilakukan di masjid yang mendapat gilliran, karena pengajian ini
dilakukan dengan cara di undi u ntuk tempat dan “Guru Besar” atau disebut
dengan “Khiyai” dalam mengisi acara pengajian tersebut. Sarana seperti sekolah SD digunakan warga kampung untuk mengenyam pendidikan bagi anak-anaknya.
Sekolah ini pun dimanfaatkan warga untuk dijadikan sekolah SMP terbuka agar para warga yang kurang mampu untuk melanjutkan ke SMP negeri maupun
swasta karena tidak punya biaya walaupun dalam seminggu hanya 3 hari sekolah.
4.3 Agraria Lokal Kampung Cijengkol