Matriks IFE Analisis Matriks SWOT

77 Tabel 22. Matriks EFE Restoran MAM No Faktor Eksternal Bobot rata-rata Rating rata- rata Skore bobot Peluang 1 Ketersediaan Kredit 0,056 3,200 0,178 2 Tingkat pendidikan dan pengetahuan konsumen 0,058 2,800 0,163 3 Gaya Hidup 0,055 3,000 0,155 4 Perkembangan Teknologi 0,071 3,800 0,213 5 Pertumbuhan ekonomi 0,067 3,800 0,255 6 Diferensiasi produk 0,059 2,800 0,244 7 Loyalitas Konsumen 0,067 3,000 0,227 Ancaman 1 Harga Sewa Tempat 0,063 3,400 0,177 2 Laju inflasi 0,075 3,200 0,226 3 Tingkat Suku Bunga 0,064 3,000 0,191 4 Sistem Perpajakan 0,072 2,800 0,216 5 Posisi Pemasok Yang Kuat 0,077 2,400 0,216 6 Kenaikan listrik, air, BBM 0,068 3,400 0,232 7 Kenaikan Harga Bahan Baku 0,074 3,400 0,253 8 Persaingan Sejenis 0,073 2,600 0,191 TOTAL 1,000 3,116

b. Matriks IFE

Pada matriks IFE diperoleh melalui identifikasi faktor-faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan yang dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan restoran MAM. Berdasarkan identifikasi faktor internal terdapat sembilan kekuatan dan empat kelemahan yang berasal dari lingkungan restoran MAM. Responden memberikan penilaian bobot dan rating terhadap masing- masing faktor strategis internal perusahaan. Analisi matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 23. Pada Tabel 23 dapat dilihat pada faktor kekuatan nilai yang paling besar sampai yang tekecil dapat dilihat dari nilai skor bobotnya yang menjadi kekuatan pihak restoran MAM adalah memiliki SOP dalam operasional, koordinasi karyawan, brand yang terkenal, perlindungan kerja terhadap karyawan, sistem manajerial bersifat kekeluargaan, pelayanan cepat, lokasi strategis, dan sistem keuangan. Pada faktor kelemahan yang harus diperbaiki oleh restoran MAM dapat dilihat dari nilai skor bobot yang paling besar sampai terkecil adalah sistem 78 delivery tidak banyak diketahui konsumen, tidak ada tenaga marketing khusus, kepatuhan dan loyalitas karyawan, dan penyebaran brosur yang kurang. Tabel 23. Matriks IFE Restoran MAM No Faktor Internal Bobot Rating Skore bobot Kekuatan 1 Pelayanan yang cepat 0,074 3,750 0,279 2 Tingkat pendidikan dan pelatihan pemilikpengelola 0,083 3,750 0,313 3 Sistem Manajerial Bersifat Kekeluargaan 0,076 3,750 0,288 4 Koordinasi karyawan 0,080 4,000 0,321 5 Perlindungan kerja terhadap karyawan 0,076 4,000 0,304 6 Memiliki SOP dalam oprasional 0,085 3,750 0,322 7 Brand 0,083 3,750 0,313 8 Lokasi Strategis 0,065 4,000 0,263 9 Sistem Keuangan 0,076 4,000 0,204 Kelemahan 1 Kepatuhan dan Loyalitas Karyawan 0,083 2,000 0,167 2 Penyebaran Brosur Kurang 0,076 1,500 0,114 3 Tidak ada tenaga marketing khusus 0,083 2,000 0,167 4 Sistem delivery tidak banyak diketahui konsumen 0,055 3,250 0,180 TOTAL 1,000 3,334

7.2. Analisis Matriks SWOT

Tahap setelah menentukan matriks EFE dan IFE adalah melakukan perumusan strategi yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan internal dan eksternal yang telah dianalisis. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan strategi yang dpat diimplementasikan secara langsung oleh pihak restoran MAM. Pada matriks SWOT ini sebagai alat untuk mencocokan sumberdaya dan keterampilan pihak pengelola restoran MAM. Pada matriks EFE diidentifikasi faktor-faktor eksternal perusahan yang mencakup peluang dan ancaman, sedangkan matriks IFE melakukan identifkasi faktor-faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan. Hasil analisis matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 24. 79 Tabel 24. Matriks SWOT Restoran MAM Internal Eksternal KEKUATAN S 1. Memiliki SOP dalam operasional 2. Koordinasi Karyawan 3. Tingkat pendidikan dan pelatihan pemilikpengelola 4. Brand yang terkenal 5. Perlindungan kerja terhadap karyawan 6. Sistem Manajerial Kekeluargaan 7. Pelayanan Cepat 8. Lokasi Strategis 9. Sistem Keuangan KELEMAHAN W 1. Sistem delivery tidak banyak diketahui konsumen 2. Tidak ada tenaga marketing khusus 3. Kepatuhan dan Loyalitas Karyawan 4. Brosur yang kurang PELUANG O 1. Pertumbuhan ekonomi 2. Diferensiasi produk 3. Loyalitas Konsumen 4. Perkembangan Teknologi 5. Ketersediaan Kredit 6. Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Konsumen 7. Gaya Hidup STRATEGI S-O 1. Membuka cabang restoran baru S2,S4,S9;O1,O2, O4, O5, O7 STRATEGI W-O 1. Meningkatkan promosi dan marketing W1,W2,W4;O3,O6 2. Pelatihan pengembangan SDM W3; O2,O3,O4,O7 ANCAMAN T 1. Kenaikan Harga Bahan Baku 2. Kenaikan listrik, air, BBM 3. Laju inflasi 4. Sistem Perpajakan 5. Posisi Pemasok Yang Kuat 6. Tingkat Suku Bunga 7. Persaingan Sejenis 8. Kenaikan Harga Sewa Tempat STRATEGI S-T 1. Menjaga kualiatas produk dan pelayanan ke konsumen S1,S5,S6,S7,S8;T7,T8 2. Menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk mendapatkan kualitas bahan baku S3,; T1,T3,T5 STRATEGI W-T 1. Evaluasi kerja harus sering diadakan W3;T4,T6,T8 Hasil analisis matriks SWOT yang didapatkan beberapa alternatif strategi SO Strenghts-Opportunities, strategi WO Weaknessess-Oppotunities, strategi ST Strengths-Threats, dan strategi WT Weaknesess-Threats. Beberapa alternatif strategi sebagai berikut : 1. Strategi SO Strategi ini memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang berada di Restoran MAM untuk dapat merebut dan memanfaatkan peluang yang ada. Berdasarkan analisis matriks SWOT menghasilkan alternatif, yaitu: 80 a. Membuka cabang restoran baru diluar daerah Bogor Adanya kekuatan-kekuatan internal yang dimiliki Restoran MAM yang didukung dengan adanya peluang eksternal, maka melihat hal ini sudah seharusnya pihak restoran melakukan pengembangan membuka cabang baru. Pembukaan cabang baru ini bertujuan untuk memperluas pangsa pasar dan memperkenalkan makanan khas untuk martabak dari Bogor. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak restoran MAM, untuk membuka cabang baru menjadi suatu wacana bagi pihak restoran. Pihak restoran telah berencana juga untuk membuka cabang di daerah Cibubur dan Depok. Pada daerah ini dianggap memiliki peluang pasar yang cukup baik dan gaya hidup konsumen atau masyarakatnya lebih modern. Hal ini dapat diihat dari pembangunan ekonomi yang lebih maju dari sebelumnya dan daerah-daerah ini masih dapat terjangkau oleh pihak manager MAM untuk diawasi. Pemilihan daerah pembukaan cabang baru ini didasarkan pada konsumen yang sering membeli martabak MAM di jalan Sudirman banyak berasal dari daerah ini. Salah satu yang dilakukan adalah menambakan konsep baru pada cabang yang akan dibuka. Pada konsep ini, ketika pihak restoran MAM telah membuka cabang baru diluar kota Bogor, maka sebaiknya ditambahkan suatu konsep yang berbeda. Konsep yang berbeda disini adalah tidak menghilangkan ciri khas dari restoran MAM yang sudah ada tetapi menambahkan nuansa baru. Tujunnya adalah menangkap pangsa pasar di wilayah tempat cabang yang baru didirikan, sehingga dapat berkompetisi dengan restoran sejenis yang sudah ada. Sebagai contoh untuk membuat suatu paket lengkap dengan minum seharga 25 sampai 30 ribu, untuk ukuran produknya bisa dibuat sama dengan ukuran martabak porsi setengah. Hal ini dapat meningkatkan ketertarikan konsumen untuk membeli dan sebagai salah satu alternatif tempat bersantai. 81 2. Strategi WO Strategi ini adalah memperbaiki kelemahan yang terjadi di internal dan mencoba untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada. Berdasarkan analisis matriks SWOT menghasilkan dua alternatif, yaitu: a. Meningkatkan promosi dan marketing Strategi peningkatan akan promosi dan marketing ini dilihat adanya kelemahan terhadap intensitas kegiatan promosi dan marketing. Hal ini dilakukan untuk menunjang pengenalan Restoran MAM ini ke masyarakat yang lebih luas. Program promosi yang bisa dilakukan adalah dengan menjadi sponsor kegiatan sosial dan umum, untuk sistem marketingnya dapat dilakukan dengan peningkatan sales call atau sistem delivery. b. Pelatihan pengembangan SDM Sumber daya manusia menjadi suatu kekuatan utama dalam menggerakan suatu bisnis. Diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk dapat mengatur kegiatan dalam usaha ini. Pengembangan SDM yang dilakukan khususnya untuk para karyawan yang sudah lama bekerja. Tujuannya adalah untuk dapat meningkatkan kemampuan karyawan dalam menjalankan bisnis kuliner ini. Kegiatan pengembangan dapat dilakukan berupa pembelajaran yang diberikan pihak pengelola tentang bagaimana melakukan pengaturan manajemen waktu dalam pembuatan adonan martabak dan yang lainnya. 3. Strategi ST Strategi ini adalah menggunakan kekuatan yang ada di Restoran MAM untuk menghindari dampak dari ancaman eksternalnya. Berdasarkan analisis matriks SWOT menghasilkan dua alternatif, yaitu: a. Menjaga kualitas produk Ancaman yang berasal dari pihak luar sangat beragam, akan tetapi kemampuan pihak pengelola restoran MAM dalam menggunakan dan 82 memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Strategi yang dapat dilakukan dari keadaan ini adalah menjaga kualiatas produk dengan rasa yang tetap enak. Pembuatan kuliner martabak ini khususnya terletak pada keahlian karyawan dalam menggabungkan semua bumbu untuk menjadi suatu hidangan yang memiliki kesan berbeda ketika dilakukan pembelian ditempat lain. Selain menjaga kualitas bahan makanan juga kuantitas produk juga harus diperhatikan. b. Menjaga hubungan baik dengan pemasok Restoran MAM saat ini telah memiliki pemasok yang tetap dalam menyediakan kebutuhan barang dan bahan baku berkualitas. Pada bisnis makanan hal penting utamnya adalah terletak dari kualitas barang dan bahan baku yang digunakan. Strategi ini mampu menjamin ketersediaan dan kontinuitas bahan baku sesuai dengan SOP dan kesepakatan harga antar kedua belah pihak. Hal ini juga dapat membantu ketika terjadi penurunan kualitas barang. 4. Strategi WT Strategi ini mengurangi kelemahan yang ada di internal dan menghindari ancaman eksternalnya. Berdasarkan analisis matriks SWOT menghasilkan satu alternatif, yaitu: a. Evaluasi kerja yang sering diadakan Strategi ini untuk menjaga citra dan eksistensi Restoran MAM, dengan tujuan untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Kegiatan evaluasi terlebih dahulu dinilai dari lngkungan internal perusahaan yang berlanjut pada keadaan eksternalnya. Proses evaluasi dapat dilakukan pada saat pagi hari satu bulan sekali sebelum Restoran MAM membuka gerainya untuk setiap karyawan yang bekerja di shift pagi sedangkan untuk karyawan yang bekerja pada shift siang dilakukan breafing sebelum memulai bekerja. Bentuk evaluasinya membahas setiap kejadian yang dirasakan atau dialami oleh setiap SDM dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi secara bersama. Tujuan dibentuknya evaluasi 83 ini untuk memberikan keterbukaan antara setiap karyawan dan meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

7.3. Tahap Strategi Prioritas Dengan Matriks QSPM