61 menawarnya. Harga setiap produk yang di jual di tetapkan berdasarkan harga
bahan baku yang di beli dan disesuaikan dengan kualitas produk yang dihasilkan. Melihat dari hal tersebut maka konsumen tidak memiliki kemampuan untuk
menetapkan harga beli setiap produk yang ada di Restoran MAM.
4. Persaingan Sejenis Banyak penjual martabak yang tersebar di daerah Bogor ini merupakan
pesaing dalam merebut hati konsumen agar tetap loyal terhadap martabak di Restoran MAM. Berbagai jenis martabak dengan keunggulan masing-masing
yang ditawarkan merupakan daya tarik tersendiri untuk konsumen. Jumlah ini diperkirakan akan semakin meningkat, ketika para pengusaha martabak ini
memiliki kecukupan modal untuk mengembangkannya, seperti Restoran Martabak AA yang ada di daerah Cimanggu sudah terdapat empat cabang, Martabak Bolu
Mirah yang memiliki bisnis group keluarga akan mampu untuk memperluas pangsa pasarnya, Martabak Aphin dengan konsep tradisional pada sistem
pembakarannya, dan pengusaha lainnya. Kondisi ini merupakan ancaman bagi Restoran MAM yang akan mempengaruhi jumlah konsumen restoran.
Masuknya beberapa pendatang baru pada industri restoran akan memberikan implikasi pada penurunan pangsa pasar. Ancaman yang datang dari
pendatang baru ini tergantung pada seberapa besar penghalang atau hambatan untuk masuk ke dalam industri. Hambatan masuk bagi pendatang baru dalam
industri restoran bila dilihat dari skala ekonomi dan kebutuhan modal relatif rendah. Itu disebabkan untuk membuka sebuah usaha restoran tidak diperlukan
skala ekonomi yang besar dan kebutuhan modal awal yang relatif kecil, tergantung pada pangsa pasar sasaran yang mau diraih. Selain itu untuk hambatan
diferensiasi produk cukup tinggi.
6.1.3. Hasil Penilaian Para Ahli Kuliner
Para ahli kuliner khususnya dibidang makanan camilan martabak ini digunakan untuk menilai pengaruh beberapa faktor eksternal baik lingkungan
umum maupun lingkungan industri. Dibawah ini merupakan hasil penilaian dari
62 para pakar yang mengetahui tentang kuliner martabak di Kota Bogor, sebagai
berikut :
1. Manager Martabak AA Pada proses penilaian yang dilakukan ini selain melakukan penilaian
terhadap faktor eksternal juga mengetahui gambaran umum dari Martabak AA. Martabak ini sudah 8 tahun berdiri di daerah Warung Jambu dan memiliki tiga
cabang lainnya diaerah Cimanggu, Pasar Anyar, dan Dewi Sartika. Inovasi produk yang dilakukan terhadap produk martabak manisnya yaitu dengan rasa duren dan
strwabery yang jarang ditemukan ditempat penjualan martabak lainnya. Produk lain yang dijual adalah mie, baso, dan makanan Chines food lainnya, dimana
produk mie yang paling populer adalah Mie Hot Plate yang rasanya sangat pedas. Kisaran harga yang diberikan untuk martabaknya dimulai dari 25 ribu sampai 50
ribu dan setiap harinya sekitar delapan puluh loyang martabak manis dan asin dapat terjual.
Hasil penilaian terhadap faktor-faktor eksternal yang terjadi baik lingkungan umum maupun lingkungan industri. Dikatakan bahwa program kredit
sangat memberikan manfaat yang besar ketika kekurangan modal untuk menutupi biaya tetap seperti pembayaran sewa tempat walaupun dengan adanya bunga
pinjaman yang sedikit lebih mahal. Laju inflasi yang terjadi jelas memberikan pengaruh terhadap pembelian bahan baku meningkat sedangkan harga jual
produk tetap, sehingga keuntungan yang didapatkan menjadi berkurang. Gaya hidup sangat beragam dan konsumen mengetahui keuangan yang dikeluarkan
untuk produk yang didapatkan, sehingga konsumtif masyarakat menjadi terpengaruh ketika terdapat pengagguran disalah satu keluarganya. Perkembangan
teknologi dalam memproses bahan-bahan produksi dibidang kuliner tradisional lebih enak jika tidak menggunakan teknologi yang lebih canggih dalam arti masi
ada campur tangan dari manusia. Penilaian terhadap lingkungan industri untuk kebutuhan modal cukup
besar ketika ingin membeli suatu tempat hampir mencapi 3,4 milyar. Pemasok yang baik merupakan kunci kestabilan terhadap pemenuhan bahan baku dan
terkadang harga dapat diatur oleh pemasok, ketika kebutuhan harus dicukupi
63 maka para pebisnis tetap mengambil dari pemasok. Persaingan yang ada menjadi
suatu kendala bagi suatu industri yang ada, hal ini dibuktikan dari konsumen memiliki pilihan beragam, sehingga industri menjadi kekurangan konsumen.
Diperlukan inovasi yang unik mulai dari produk maupun proses promosi penjualan.
2. Pengelola Martabak Bolu Mirah Gambaran umum dari Martabak Bolu Mirah ini merupakan cabang bisnis
dari Mirah Group. Konsep yang diangkat oleh Martabak Bolu Mirah ini adalah menciptakan sebuah trend dan membuatnya booming. Martabak Bolu Mirah
adalah sebuah produk makanan cepat saji dengan konsep martabak yang bila dikonsumsi teksturnya lembut seperti bolu dengan toping lebih varian, tidak
berminyak, tahan lama, non kolesterol. Martabak yang dijual memiliki tiga ukuran mulai dari martabak bolu mini, martabak bolu medium, dan martabak bolu large.
Harga yang ditawarkanpun cukup terjangkau dari Rp 5.000 sampai Rp 45.000. Bisnis lain yang dijalankan adalah hotel, resturant, trading, entertaiment,
kecantikan, informasi teknologi dan property di Indonesia. Secara umum konsep bisnis yang dijalankan oleh Mirah Group telah mencakup bagian hulu hingga hilir.
Pendapat pihak pengelola terhadap penilaian faktor eksternal yang terjadi baik lingkungan umum maupun lingkungan industri. Dikatakan bahwa program
kredit memberikan manfaat yang baik kepada para pebisnis yang memiliki modal terbatas. Laju inflasi yang terjadi bagi sebagian kalangan masyarakat dengan
pendapatan yang baik tercukupi untuk pemenuhan kebutahan pokok sehari-hari tetap melakukan pembelian sesuai dengan keinginan khususnya untuk kuliner
makanan. Pada saat harga mengalami peningkatan, maka bahan baku yang digunakan menjadi lebih mahal dan bagi sebagian penjual merupakan keuntungan,
dengan produk yang telah dikenal dan disukai masyarakat untuk harga tidak akan menjadi masalah. Terutama ketika terjadi kenaikan BBM yang memberikan
dampak cukup besar disemua sektor bisnis dan dapat menjadi suatu ancaman. Tambahan variabel lain seperti kenaikan harga sewa tempat, listrik dan air tidak
secara otomatis dapat mempengaruhi peningkatan harga jual, hal ini dikarenakan komponen biaya tetap merupakan tanggung jawab dari pihak pengelola bisnis.
64 Gaya hidup masyarakat sekarang yang lebih modern dan membuka diri
dengan teknologi baru akan membantu pebisnis dalam menentukan selera konsumen yang beragam, sehingga para pebisnis akan bersaing untuk
menampilkan produk yang lebih unik. Perkembangan teknologi untuk kuliner martabak lebih diarahkan pada kemampuan teknik penggunaanya, peluang lain
dibidang teknologi dengan adanya pengembangan informasi jaringan internet sebagai suatu langkah promosi kedaerah atau tempat yang lebih luas.
Penilaian terhadap lingkungan industri untuk kebutuhan modal merupakan suatu hal yang dapat diatasi dengan adanya bantuan kredit. Motivasi, niat, dan
tidak mudah menyerah menjadi kunci dalam mempertahankan suatu usaha. Faktor lain yang harus diperhatikan adalah pemasok yang memiliki konsistensi
pemberian mutu bahan baku dan kesesuaian harga yang diatur oleh para pemasok menjadi suatu ancaman karena perusahaan akan menjadi ketergantungan.
Persaingan akan selalu ada, tetapi hal ini dapat dijadikan suatu peluang bagi setiap pebisnis untuk lebih menjaga produk dan bahkan dapat mengembangkannya.
3. Pengelola Martabak Aphin Pada saat wawancara dengan pihak pemiliknya ada suatu kendala, hal ini
dikarenakan Pak Aphin pernah menderita stroke ringan sehingga sedikit sulit berkomunikasi. Walaupun demikian, Pak Aphin tetap berbagi pengetahuannya
dengan penulis. Gambaran usaha secara umum dari Martabak Aphin yang telah berdiri sejak tahun 1983 ini, dahulu berjualan dengan menggunakan gerobak
seiring berjalannya waktu Pak Aphin dapat menyewa sebuah ruko di jalan Pajajaran. Keunikan martabak Pak Aphin dengan yang lainnya dalam proses
memasaknya yang masih menggunakan cara tradisional yaitu dibakar menggunakan arang, inilah yang membuat rasa martabak Pak Aphin memiliki
konsumen tersendiri. Bahan baku yang digunakanpun tidak pernah yang buruk, Pak Aphin selalu menggunakan bahan-bahan yang berkualitas seperti Blue Band,
Susu Bendera, dan Mesis Ceress. Harga martabak manis maupun asin berfariasi sesuai dengan ukuran dan rasa yang diminta, mulai dari Rp 30.000 sampai Rp
50.000.
65 Pendapat pihak pengelola terhadap penilaian faktor eksternal, dikatakan
bahwa program kredit memberikan manfaat yang besar, ketika tidak ada modal untuk memenuhi kebutuhan biaya tetap dan operasional maka bisnis tersebut tidak
akan berjalan. Laju inflasi memberikan dampak bagi para pebisnis, ini dapat menjadi suatu ancaman yang tidak terduga dan dapat terjadi secara mendadak.
Harga-harga yang meningkat membuat bahan baku menjadi lebih mahal, terkadang harga jual yang diberikan pada konsumen tidak dapat dinaikan secara
signifikan dengan begitu membuat keuntungan menjadi lebih sedikit. Termasuk kenaikan BBM yang langka membuat ancaman disetiap bisnis. Gaya hidup akan
memberikan perubahan besar disekitar lingkungannya, terutama di daerah perkotaan. Perkembangan teknologi dibidang kuliner dapat dibantu dari tambahan
informasi kuliner media TV, internet, radio. Penilaian terhadap lingkungan industri yang memberikan pengaruh
langsung pada suatu bisnis. Modal itu penting tetapi bukan menjadi hal utama, melihat dari karakteristik produk yang dijual dan inovasi dari produk tersebut
menjadi sutu ciri khas bagi usaha tersebut. Hal ini akan menarik perhatian konsumen untuk mencobanya dan selera konsumen yang cocok akan membuat
konsumen tersebut menjadi lebih loyal. Pemasok dapat menjadi ancaman ketika pebisnis lebih tergantung pada pemasok, karena harga yang diberikan pemasok
akan selalu diterima oleh para pebisnis.
4. Team Ahli PT. Bogasari Pendapat-pendapat dari para pihak yang mengetahui tentang bisnis
martabak dan secara langsung berbisnis martabak sangat beragam dalam menanggapi suatu perubahan lingkungan eksternal. Termasuk pendapat Mas Tony
dari perwakilan PT. Bogasari yang banyak mengamati perkembangan kuliner. Menurut pandangannya perubahan inflasi yang terjadi bagi konsumen dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian konsumen menengah keatas dan kebawah, bagi sebagian besar untuk makanan kuliner ini adalah segmentasi bagi kalangan
menengah keatas sehingga inflasi yang terjadi relatif tidak berpengaruh. Pemberian bantuan kredit juga memberikan dampak yang baik bagi pengusaha
UKM, sehingga kebutuhan modal akan tetap terjaga. Perubahan-perubahan pada
66 bidang teknologi di kuliner camilan ini dapat dilakukan tidak hanya pada produk
makanan saja, akan tetapi dapat dilakukan pada produk minumannya. Teknologi yang dilakukan harus juga disesuaikan dengan selera dan trend dari masyarakat,
sehingga akan lebih mudah dikenali konsumen. Sebagai contoh adalah penambahan molekul liquit gel pada minuman teh yang dapat menciptakan
minuman teh hangat maupun dingin dalam satu cangkir. Gaya hidup masyarakat sekarang ini dipengaruhi oleh tingkat
pendidikannya baik yang non formal maupun pendidikan formal. Informasi menjadi kunci dalam pengembangan suatu usaha, sehingga masyarakat yang
berada diluar lingkup wilayah tersebut dapat mengetahuinya. Beragam jenis keinginan konsumen merupakan suatu peluang yang baik bagi para pebisnis untuk
menciptakan fariasi produk unik. Pembangunan sebuah restoran juga diperlukan modal, kisaran modal yang
dibutuhkan sangat beragam tergantung dari konsep produk yang ditawarkan, mulai dari modern bakery atau modern kitchen. Kesulitan utama dalam
membangun suatu bisnis adalah menciptakan keberanian dalam memulainya. Pihak pemasok harus memiliki konsistensi pemberian mutu bahan baku. Harga
yang diberikan pemasok disesuaikan dengan harga bahan baku yang dibuat, sebagai contoh pembuatan tepung ini menggunakan gandum yang diimpor dari
luar negri, sehingga harga yang diberikan akan disesuaikan dengan harga bahan bakunya. Persaingan dalam suatu bisnis harus memiliki ciri khas produk yang
berbeda dengan bisnis ada untuk mendapat perhatian dari konsumen.
6.1.4. Pendapat Konsumen