25 manager Martabak Air Mancur yang terletak di jalan Sudirman. Tahap
selanjutnya melakukan kunjungan awal kepada para pakar. Responden yang digunakan yaitu, pengelola Martabak Apin, supervisor Martabak Bolu Mirah,
manager Martabak “AA” Warung Jambu, team ahli dari Bogasari, dan konsumen
Restoran Martabak Air Mancur. Kuesioner yang dibuat terdiri dari gambaran umum tentang faktor-faktor eksternal dan internal, kemudian dilanjutkan dengan
tahap identifikasi. Data sekunder diperoleh dari hasil studi pustaka dan literatur, artikel, skripsi terdahulu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, dan
segala sumber informasi lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
4.4. Metode Penentuan Responden
Pemilihan responden dilakukan secara sengaja purposive. Respoden yang dipilih terdiri dari pihak internal dan eksternal. Setiap pemilihan responden
dilakukan berdasarkan pengamatan dilapangan sesuai dengan keahlian masing- masing. Pada faktor internal yang menjadi responden adalah manager Restoran
MAM, bagian gudang sarana dan prasarana, serta karyawan. Hal ini dianggap memiliki keterkaitan terhadap pengambilan keputusan dan mengetahui tentang
Restoran Martabak Air Mancur. Pengamatan dan pengisian kuisioner eksternal dilakukan oleh para pakar
seperti, manager martabak AA, supervisor Bolu Mirah, team ahli Bogasari, pengelola martabak Aphin, dan terkait dengan pengunjung atau konsumen
Restoran Martabak Air Mancur yang mengetahui martabak di Kota Bogor. Tujuan pemilihan responden ini adalah untuk dapat melihat secara lebih objektif dalam
memberikan informasi dan lebih mendekati kondisi yang sebenarnya.
4.5. Metode Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan terdiri dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pada analisis kualitatif pendekatan ini dilakukan sesuai dengan faktor
atau variabel yang telah dibuat dalam kerangka pemikiran, dan lebih dikembangkan ketika wawancara. Pengembangan variabel ini diakukan untuk
mengetahui faktor atau variabel apa saja yang dapat berpengaruh terhadap pengembangan Restoran MAM dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Tahapan selanjutnya melakukan analisis kuantitatif dengan memasukan faktor atau variabel yang sudah dianalisis
26 kemudian diolah menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks SWOT, dan
Matriks QSPM. Menurut David 2009, penyusunan strategi dapat dilakukan dengan tiga
tahap kerja yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Tahap pertama adalah tahap input dengan matriks EFE dan IFE, kemudian tahap
pencocokan, dimana tahapan ini berfokus pada pembuatan alternatif strategi yang tepat dengan mencocokan faktor eksternal dan internal matriks SWOT. Pada
tahapan yang terakhir dilakukan analisis yang menggunakan matriks QSPM dalam menentukan keputusan strategi prioritas.
4.6. Tahap Masukan Input Stage