12 2. Isu strategis membutuhkan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Hal
ini dikarenakan keputusan-keputusan strategis menuntut alokasi SDM, aset, fisik, atau dana besar yang harus diperoleh dari sumber-sumber internal
ataupun dari sumber-sumber diluar perusahaan. 3. Isu strategis seringkali mempengaruhi kesejahteraan jangka panjang. Hal ini
dikarenakan keputusan strategis jelas mengikat perusahaan untuk waktu yang lama, biasanya lima tahun. Namun, dampak dari keputusan semacam ini
seringkali bertahan jauh lebih lama. Ketika suatu perusahaan mengikatkan dirinya pada suatu strategi tertentu, citra dan keunggulan bersaingnya
dikaitkan dengan strategi tersebut. 4. Isu strategi berorientasi ke masa depan. Hal ini dikarenakan keputusan-
keputusan strategis didasarkan pada apa yang diramalkan oleh manajer, bukan pada apa yang mereka ketahui.
5. Isu strategis biasanya mempunyai konsekuensi multifungsional. Hal ini dikarenakan keputusan-keputusan strategi mempunyai implikasi yang
kompleks bagi sebagian besar kegiatan perusahaan. Pentingnya manajemen strategis ini digunakan sebagai alat bantu utama dalam
proses pengambilan keputusan manajerial. Membantu pemimpin dan organisasi dalam menentukan langkah-langkah dan pengolahan sumber daya secara
sistematis, logis, dan rasional.
3.1.2. Pengembangan Usaha
Setiap para pelaku usaha bisnis dalam melakukan pengembangan usahanya diperlukan kekuatan, kemampuan, dan kapasitas untuk mengelola sumber daya
menjadi suatu kegiatan yang menguntungkan. Bambang 2012 diacu dalam Wardhana 2012 menyatakan ada delapan kemungkinan mengenai definis
pengembangan usaha, diantaranya: 1.
Pengembangan usaha yang dilakukan untuk optimalisasi kapasitas produksi. Pengembangan usaha ini dilakukan dibidang produksi sehingga kualitas
produk dan peningkatan produk ini dijualditarik kepasar dengan pendekatan intensifikasi pasar yang sudah ada market intensification.
2. Pengembangan usaha yang dilakukan dengan pendirian pabrik baru
investasi baru namun sudah memproduksi barang yang sudah dibuat.
13 3.
Pengembangan usaha yang dilakuakan dengan investasi baru dan produk yang dibuat masih mempunyai karakter yang kurang lebih sama dengan
produk yang ada. 4.
Pengembangaan usaha dengan investasi baru memproduksi barang yang masih mempunyai kaitan dengan produk lama.
5. Pengembangan usaha melalui kerjasama mitra usaha dengan pemberian
lisensi dan hak-hak eksklusif dimana semua investasi dilaksanakan oleh mitra di daerah barupasar baru franchising.
6. Pengembangan usaha dengan ekspansi horizontal.
7. Pengembangan usaha dengan ekspansi pada sektor usaha baru.
Harrisfadilah 2012 mengatakan pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda
2
. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi. Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan
– tingkatan yang ada
pada pengembangan usaha yaitu :
1. Tingkat Produk Pada level produk pengembangan usaha artinya melakukan pengembangan
produk atau teknologi baru. Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan. Tingkat perkembangan usaha terdiri dari
perkembangan incremental artinya perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi.
2. Tingkat Komersial. Bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti berburu pelanggan
baru di segmen pasar yang baru. Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu
menangani banyak masalah. Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau
organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra, agen seperti, distributor, pemegang lisensi, franchisee, atau cabang usahanya. Pada pengembangan
rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan.
2
Harrisfadilah. 2012. Pengembangan Usaha. www.harrisfadilah.wordpress.com
diakses 5Oktober 2012.
14 3. Tingkat Korporasi
Organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu, maka akan memasuki bidang pengembangan bisnis
perusahaan. Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tetapi pada
korporasi tingkatan
usaha. Berdasarkan
beberapa pengertian
pengembangan dan tingkatan bisnis diatas, dapat dijadikan sebagai dasar
penelitian dalam pengembangan usaha Restoran Martabak Air Mancur Bogor.
3.1.3. Model Manajemen Strategis