9 Berbeda dengan penggunaan alat analisis IPA, dimana pada matriks IPA
diperoleh empat kuadaran yang harus diprioritaskan adalah harga produk, kemudahan memperoleh produk, keramahan dan kesopanan karyawan, areal
parkir dan waktu buka toko. Purwono et al 2007 dalam penelitan tentang pengembangan usaha
industri kecil tape Bondowoso melakukan analisis dan identifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal dan internalnya. Perbedaan penggunaan alat analisis yang
dilakukan yaitu setelah diidentifikasi dengan SWOT dilakukan pengolahan menggunakan PHA Proses Hirarki Analitik. Hasil yang didapatkan dari
pengolahan menggunakan AHP Analytical Hierarchy Process maka industri ini perlu meningkatkan mutu pelayanan, meningkatkan nilai tambah dan mutu
produk, dan memperluas daerah pemasaran.
2.3. Martabak Air Mancur
Penelitian yang mengambil topik di Martabak Air Mancur Bogor telah dilakukan oleh Sary 2006, Maharani 2009, dan Permana 2012. Pada
penelitian Sary 2006 dan Maharani mengambil topik tentang perilaku konsumen, untuk Maharani lebih mengembangkan pada kepuasan, loyalitas, dan
preferensi konsumen Martabak Air Mancur MAM. Penggunaan alat analisis yang digunakanpun berbeda seperti pada Sary dengan analisis secara deskriptif
yaitu IPA Importance Performance Analisys sedangkan Maharani menggunakan Customer Satisfication Index CSI.
Hasil penelitian menggunakan alat analisis IPA dan CSI mendapatkan hasil yang sama yaitu, dengan melihat pada konsumen laki-laki dan perempuan,
dilakukan penilaian melalui umur, tingkat pendidikan, dan pendapatan. Hasilnya 73,0
1 persen termasuk kriteria yang mengatakan “puas”. Konsumen menyukai martabak telur dengan variasi rasa spesial, ukuran martabak besar, tekstur
martabak sangat empuk, dan warna kulit martabak kuning agak kecoklatan. Perbedaan alat analisis ini yaitu, pada analisis IPA dketahui bahwa faktor budaya
memiliki pengaruh yang biasa saja, sedangkan faktor keluarga lebih mempengaruhi pembelian makanan camilan martabak. Pengukuran yang
menggunakan CSI pengukuran loyalitas konsumen dengan alat analisis piramida
10 loyalitas dan brand switching pattern matriks yang menandakan kondisi merek
baik. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Permana 2012 yaitu, membahas
tentang pengendalian persediaan bahan baku martabak manis dengan pendekatan model probabilistik. Alat analisis yang digunakan ada dua dengan two bin system
dan model probabilistik. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan persediaan sebaiknya perusahaan memilih metode persediaan ideal
yaitu model probabilistik. Hal ini dikarenakan hasil perhitungan model persediaan probabilistik dapat menghasilkan jumlah pemesanan optimal dan dapat
menghemat biaya persediaan bahan baku untuk tepung terigu, gula pasir, dan telur.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan ini dapat dijadikan literature review, bahwa sebelum melakukan analisis tentang strategi pengembangan perlu
dilakukan pengamatan terhadap lingkungan internal dan eksternalnya. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh maka faktor internal yang akan
diteliti pada bagian manajemen kemampuan manajerial, tingkat pendidikan dan pelatihan pemilik, perekrutan karyawan pemasaran, keuangan pengetahuan
keuangan, dan produksi inovasi. Pada tahap analisis eksternal yang dianalisis adalah, kekuatan ekonomi ketersediaan kredit, tingkat suku bunga, laju inflasi,
kekuatan sosial pendidikan konsumen, gaya hidup, kekuatan politik program kepajakan, teknologi, diferensiasi produk, daya tawar pemasok, dan daya tawar
pembeli. Tahap analisis strategi selanjutnya menggunakan analisis matriks SWOT dan diprioritaskan dengan matriks QSPM yang dapat diimplementasikan di
Restoran Martabak Air Mancur Bogor.
11
III. KERANGKA PEMIKIRAN