42
VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Analisis lingkungan bisnis menjadi suatu bagian penting dalam melakukan pemetaan terhadap kemampuan manajemen strategis yang dilakukan dengan cara
pengintegrasian diantara peluang dan kekuatan kemudian digabungkan menjadi satu, sehingga dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman yang dimiliki oleh
perusahaan.
Keadaan restoran MAM ini dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal. Hasil analisis penelitian yang telah dilakukan menggambarkan keadaan
lingkungan eksternal dan internal yang terdapat pada restoran dan merumuskan perencanaan strategis serta dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi
restoran
.
6.1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal sebagai situasi yang berada diluar Restoran MAM. Faktor yang mempengaruhi lingkungan eksternal dikelompokan menjadi dua
bagian yaitu, lingkungan umum dan lingkungan industri.
6.1.1. Lingkungan Umum
Lingkungan umum merupakan lingkungan jauh operasional perusahaan. Pada penelitian ini variabel-variabel yang diketahui berdasarkan hasil wawancara
dan penelitian diketahui sebagai berikut ini: 1. Ketersediaan Kredit
Kota Bogor merupakan salah satu objek wisata yang dapat dikembangkan termasuk pembangunan restoran dan rumah makan yang menjadi tempat
kebutuhan pangan. Kegiatan pengelolaan keuangan di Restoran MAM pada saat awal pendirian sangat terbantu dengan adanya kegiatan pengkreditan yang
diberikan oleh pihak perbankan. Beberapa kriteria perundang-undangan tentang usaha mikro, kecil, dan
menengah diatur dalam undang-undang nomor 20 tahun 2008, disebutkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan
usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.
43 Undang-Undang ini disusun dengan maksud untuk memberdayakan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah. Secara umum struktur dan materi dari Undang- Undang ini memuat tentang ketentuan umum, asas, prinsip dan tujuan
pemberdayaan, kriteria, penumbuhan iklim usaha, pengembangan usaha, pembiayaan dan penjaminan, kemitraan, dan koordinasi pemberdayaan, sanksi
administratif dan ketentuan pidana. Perumbuhan perkembangan kredit dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Perkembangan Kredit per KotaKab di Jawa Barat Tahun 2011-2012
N o
Kel Kredit Rp Triliun
Pertumbuhan 2011
2012 2011
2012 TW1
TW2 TW3
TW4 TW1
TW2 TW3
TW4 TW3
1 Bandung
58,41 61,74
63,55 68,66
70,11 78,30
79,61 20,33
25,28 2
Bekasi 10,65
11,79 12,35
12,95 13,06
14,00 21,47
24,26 73,90
3 Depok
2,47 2,63
2,75 3,11
3,36 4,09
5,86 34,31
113,60 4
Bogor 0,69
0,75 0,78
0,80 0,84
0,92 1,52
18,67 94,15
5 Cirebon
0,60 0,66
0,69 0,72
0,75 0,83
0,87 24,42
25,45 6
Sukabumi 3,32
3,59 3,72
3,83 3,96
4,35 4,64
21,90 24,73
7 Tasikmalaya
5,39 5,79
6,24 6,58
6,97 7,58
7,89 28,40
26,38
Sumber : Badan Pusat Statistik 2012
Pertumbuhan kredit yang diberikan melalui sistem perbankan di Kota Bogor merupakan nilai persentase cukup tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa
penyaluran kredit oleh bank yang ada di Kota Bogor cukup tinggi, sehingga bagi para pengusaha sistem pengkreditan ini sebagai peluang dalam pengembangan
bisnis. Pembiayaan yang diberikan dapat berupa bantuan kredit dengan penjaminan tertentu yang diberikan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara Bank dengan debitur. Kredit Usaha Rakyat KUR adalah kreditpembiayaan modal kerja dan atau investasi kepada Usaha Mikro,
Kecil, Menengah dan Koperasi UMKMK di bidang usaha produktif dan layak. Penjaminan Tertentu adalah kegiatan pemberian jaminan atas pemenuhan
kewajiban finansial debitur oleh Perusahaan PenjaminAsuransi sesuai Surat Edaran No.136DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman Perhitungan
Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar
3
.
3
Anonim. 2012. Metadata. www.bi.go.idwebidstatistikmetadata
diakses 03 Desember 2012
44 Bagi pihak MAM sistem kredit ini sangat membantu pada saat tidak ada
modal. Peraturan dan perundang-perundangan yang jelas akan memberikan dukungan besar dari pemerintah terhadap usaha restoran dengan menciptakan
atmosfer lingkungan politik dan hukum yang aman bagi para pengusaha restoran. Keamanan dan lingkungan Kota Bogor yang kondusif sangat mendukung
pertumbuhan usaha restoran. Dukungan pemerintah Jawa Barat terhadap industri pariwisata ditunjukkan
dari beberapa sektor mulai dari wisata alam, arena balapan motor atau mobil, hingga penyediaan sertifikat halal bagi restoran yang sesuai dengan standarisasi.
Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat mendukung perkembangan dan pembangunan sarana pariwisata.
2. Laju Inflasi Inflasi merupakan suatu persentase tingkat kenaikan harga sejumlah
barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumahtangga. Inflasi yang tinggi akan memberikan kerugian pada para pelaku ekonomi dan berimbas kepada
konsumen yang ingin memperoleh kepuasan atas barang atau jasa tertentu. Bagi Restoran Martabak Air Mancur peningkatan laju inflasi akan mempengaruhi
peningkatan harga bahan baku yang dapat mempengaruhi keuntungan pihak restoran. Pada Tabel 10 merupakan data perkembangan inflasi tahunan di Kota
Bogor berdasarkan kelompok barang dan jasa tahun 2010-2012 triwulan III.
Tabel 10. Inflasi Tahunan Kota Bogor Menurut Kelompok Barang dan Jasa Tahun 2010-2012
N o
Kelompok 2010
2011 2012
TW1 TW
2 TW
3 TW
4 TW1
TW2 TW3
TW4 TW1
TW2 TW3
1 Bahan
Makanan
1,25 7,02
11,32 17,10
14,26 10,36
5,04 3,44
3,26 3,52
5,32
2 Makanan
Jadi
5,09 5,78
3,98 2,49
3,65 2,95
2,63 3,36
2,95 2,99
5,77
3 Perumahan
2,34 2,38
3,58 3,94
2,92 4,30
2,97 2,90
2,48 1,32
2,49
4 Sandang
2,74 1,78
1,69 1,70
2,46 3,29
4,83 3,81
3,82 2,19
1,60
5 Kesehatan
7,93 8,44
4,27 1,95
3,10 3,46
2,96 2,63
1,94 1,68
2,27
6 Pendidikan
2,58 1,68
2,50 2,65
3,31 3,31
1,92 1,69
1,04 1,04
13,88
7 Transpor
0,54 0,90
0,43 0,42
0,55 1,27
0,74 1,02
1,01 0,15
0,50
Umum
2,47 4,23
5,28 6,57
5,93 5,26
3,25 2,85
2,55 2,17
4,45
Sumber : Badan Pusat Statistik 2012
45 Berdasarkan Tabel 10 laju inflasi Kota Bogor mengalami peningkatan dan
penurunaan dari tahun 2010 sampai tahun 2012 triwulan III. Peningkatan laju inflasi rata-rata berada pada kelompok bahan makan dan makan jadi. Fluktuasi
inflasi yang terjadi memberikan banyak dampak bagi pihak restoran untuk selalu mengikuti perkembangan harga bahan baku yang akan berpengaruh terhadap
keuntungan perusahan. Tingkat inflasi yang ada juga turut mempengaruhi kemampuan berkembang usaha restoran. Hal ini berpengaruh juga terhadap
kenaikan harga bahan-bahan makanan. Tingginya tingkat inflasi ini merupakan salah satu ancaman bagi usaha restoran, karena akan mengurangi daya beli
masyarakat terhadap produk yang ditawarkan, akibat terjadinya peningkatan harga bahan pokok.
Fluktuasi inflasi ini akan menimbulkan kondisi ketidakpastian ekonomi. Seringkali pelaku usaha maupun pihak manajemen yang ingin mengembangkan
usahanya mengalami kesulitan dalam memprediksi tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Hal ini juga terjadi pada pihak restoran MAM yang mengalami
fluktuasi terhadap keuntungan. Pada Tabel 11 untuk kelompok bahan makanan di Kota Bogor nilainya
paling rendah dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Jawa Barat lebih disebabkan oleh terjaganya pasokan bahan pangan sehingga inflasi pada
kelompok bahan makanan di Kota Bogor adalah yang terendah sebesar 5,32 persen.
Tabel 11. Inflasi Tahunan Menurut Kota dan Kelompok BarangJasa Triwulan III- 2012
No Kelompok
Kota Bdg
Bks Dpk
Bgr Cn
Skbm Tsm
Gab
1 Bahan
Makanan 10,31
7,29 9,25
5,32 8,60
6,26 11,97
8,37 2
Makanan Jadi 6,58
3,36 9,34
5,77 2,69
4,48 3,00
5,82 3
Perumahan 3,47
5,00 2,21
2,49 1,12
3,80 4,28
3,45 4
Sandang 0,79
9,99 1,96
1,60 0,54
2,24 2,56
3,74 5
Kesehatan 1,08
7,64 0,76
2,27 6,86
6,18 2,81
3,34 6
Pendidikan 5,86
5,39 0,27
13,88 17,06
3,31 4,56
5,38 7
Transpor 0,62
0,90 0,36
0,50 0,25
0,48 0,32
0,41 Umum
5,13 4,99
4,61 4,45
4,28 4,20
5,07 4,84
Sumber : Badan Pusat Statistik 2012
Pada Tabel 11 dapat dijelaskan bahwa kelompok bahan makanan menjadi kontribusi yang besar terhadap pembentukan inflasi. Artinya pada kelompok ini
46 menunjukkan kondisi yang mudah terpengaruh oleh perubahan ekonomi nasional
bahkan politik. Oleh karena itu, hal ini dapat dijadikan sebagai ancaman untuk pihak restoran yang bergerak dalam bidang pengolahan makanan. Biaya produksi
yang dikeluarkan akan semakin meningkat sedangkan tingkat keuntungan yang diperoleh menjadi berkurang.
3. Tingkat Suku Bunga Suku bunga sebagai harga yang menghubungkan masa kini dengan masa
depan, sebagaimana harga lainnya maka tingkat suku bunga ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Suku bunga dapat mempengaruhi
keputusan konsumen dalam pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Pada Tabel 12 dapat dilihat tingkat
suku bunga deposito pada tanggal 14 Desember 2012 yang dilihat beberapa bank umum.
Tabel 12. Suku Bunga Deposito Per 14 Desember 2012
4
Nama Bank 1 Bulan
IDRUSD 3 Bulan
IDRUSD 6 Bulan
IDRUSD 12 Bulan
IDRUSD
PT BANK MANDIRI PERSERO Tbk
4,380,38 4,500,38
5,000,38 5,130,63
PT BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO
Tbk. 4,250,38
4,750,63 5,000,63
5,250,75 PT BANK CENTRAL ASIA
Tbk. 3,380,50
3,630,50 3,750,50
3,880,50 PT BANK NEGARA
INDONESIA PERSERO,Tbk
4,380,38 4,630,38
5,000,38 5,130,38
BANK PERMATA Tbk 6,001,75
6,000,75 5,001,75
4,500,75 BANK TABUNGAN
NEGARA 4,750,05
4,750,05 5,000,05
5,250,05
Suku bunga deposito yang diberikan oleh masing-masing bank memiliki sistem tersendiri dalam menarik perhatian konsumen. Hal ini dapat dijadikan
sebagai peluang bagi retoran MAM untuk melakukan pengembangan usahanya. Keuntungan yang sudah didapatkan selama ini dapat digunakan untuk melakukan
pengembangan usaha. Tingkat deposito yang ditawarkan oleh masing-masing bank tidak lebih dari 6,0 persen per tahunnya, sehingga dapat lebih dimanfaatkan
untuk perputaran bisnis yang mendapatkan keuntungan lebih dari 6,0 persen.
4
Anonim. 2012. Pusat Data Kontan. http:pusatdata.kontan.co.idv2bungadeposito diakses 14 Desember 2012.
47 4. Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Konsumen
Pendidikan menjadi satu kunci untuk membuka pengetahuan setiap masyarakat tentang makanan-makanan kuliner di Kota Bogor. Adanya sumber
informasi yang diperoleh dari berasal dari berbagai pihak mulai dari media, internet, radio, brosur, dan pendidikan nonformal lainnya. Masyarakat akan lebih
mendapatkan wawasan secara luas tentang perkembangan makanan dan memilih untuk lebih cermat dalam mengkonsumsi setiap asupan makanannya.
Menurut survei data BPS tahun 2008 di Kota Bogor, angkatan kerja menurut pendidikan yang ditamatkan jumlah terbesar adalah lulusan SMA, yaitu
sebesar 46 , disusul tamatan SMP 28 dan tamatan akademi dan universitas sebesar 14. Untuk yang belum pernah sekolah hanya 1 saja. Persentase
angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja adalah sebesar 60,47. Persentase penduduk bekerja terhadap angkatan kerja sebesar 80,88 dan tingkat
pengangguran terbuka sebesar 19,12 dimana sebesar 60,93 persennya adalah perempuan dan sisanya sebesar 39,06 adalah laki-laki. Dilihat dari golongan
umur, penduduk angkatan kerja terbanyak pada usia 25-29 tahun yaitu sebesar 73.345 orang. Disusul penduduk usia 35-39 sebanyak 61.199 orang. Yang paling
sedikit tentu saja pada usia 65 ke atas yaitu sejumlah 4.470 orang
5
. Berdasarkan data ini dapat diketahui bahwa masyarakat Kota Bogor
memiliki pendidikan yang cukup baik, dimana pengetahuan secara formal yang telah diajarkan membawa dampak terhadap pilihan makanan kuliner yang
dikonsumsinya. Tingkat pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan pembelian. Selain itu, masyarakat yang cerdas akan
selalu mencari sumber-sumber informasi terkait dengan makanan yang akan dikonsumsinya. Masyarakat ini tidak lagi sekedar memenuhi kebutuhan makan
dan minum saja tetapi memenuhi keinginan terhadap pergaulan masyarakat yang lebih baik, serta kebutuhan akan pengakuan eksistensinya. Disamping itu,
semakin tinggi pendidikan akan membuat selera pemilihan makan dengan kualitas yang baik, seperti rasa, kebersihan makanan akan sangat diperhatikan dan faktor
harga biasanya tidak menjadi masalah.
5
Anonim. 2012. Badan Pusat Statistik Kota Bogor. http:bogorkota.bps.go.id diakses 29 Desember 2012.
48 Ini merupakan peluang bagi restoran MAM untuk menampilkan citra
produk martabaknya yang terkenal dengan kenikmatan dan kelezatannya keseluruh Kota Bogor. Produk makanan camilan martabak yang ditawarkan oleh
Restoran MAM dapat menjadi produk yang dapat diunggulkan dengan kualitas dan rasa yang lebih unggul dari martabak ditempat lain. Konsumen yang cerdas
sudah tentu memilih makanan camilan yang sehat dan mengenyangkan.
5. Gaya hidup Perkembangan Kota Bogor ini lebih pesat dari sebelumnya, berbagai
fasilitas dibangun untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Kota Bogor yang meningkat. Cara hidup masyarakat menjadi lebih modern dan praktis. Perubahan
gaya hidup masyarakat kota Bogor merupakan peluang usaha bagi pengembangan Restoran Martabak Air Mancur. Banyaknya wisatawan asing dan domestik yang
datang ke Kota Bogor, memberikan peningkatan jumlah kunjungan yang dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kota Bogor Tahun 2008-2010
Jenis Usaha Jenis Wisatawan
Jumlah Per Tahun 2008
2009 2010
Objek Wisata Domestik
1.163.110 1.524.004
1.630.715 Asing
41.337 42.812
43.836 Jumlah
1.204.487 1.566.856
1.674.578
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor 2012
Wisata-wisata yang terdapat di Kota Bogor memberikan dampak yang baik, terutama untuk sektor wisata kuliner. Tidak heran bahwa Kota Bogor
dijadikan sebagai salah satu alternatif pemukiman yang nyaman dan aman. Selain pertumbuhan jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bogor. Pertumbuhan
penduduk di Kota Bogor berdasarkan sensus dari BPS juga mengalami peningkatan yang dapat dilihat pada Tabel 14 dari tahun 1990 sampai 2010.
49 Tabel 14. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Bogor
Tahun 1990, 2000, dan 2010
Kecamatan Jumlah Penduduk Orang
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun
1990 2000
2010 1990-2000
2000-2010
1 2
3 4
5 6
010 Bogor Selatan 52.061
147.507 181.392
10,50 2,09
020 Bogor Timur 62.403
77.000 95.098
2,12 2,13
030 Bogor Utara 81.046
132.113 170.443
4,93 2,57
040 Bogor Tengah 35.393
91.230 101.398
9,55 1,07
050 Bogor Barat 40.808
166.427 211.084
14,17 2,40
060 Tanah Sareal -
136.542 190.919
- 3,38
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor 2012
Perkembangan Kota Bogor saat ini sangat pesat, berbagai macam fasilitas umum semakin banyak dibangun untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
Kota Bogor yang semakin meningkat. Berdasarkan data-data pertumbuhan penduduk dan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor ini, memberikan peluang
besar dalam merebut pangsa pasar. Hal ini berpengaruh juga terhadap jajanan kuliner seperti martabak, sehingga membuka peluang bagi pihak restoran MAM
untuk lebih dikembangkan dan diperkenalkan kepada para wisatawan dan penduduk yang ada di Kota Bogor.
Beragam keinginan dan kebutuhan dengan jumlah penduduk yang banyak menimbulkan perubahan gaya atau cara hidup setap individu. Perubahan inilah
yang harus ditangkap baik oleh pihak restoran MAM. Konsumen yang ada harus selalu dijaga, sehingga mereka dapat lebih loyal dalam pembelian produk-produk
MAM, dengan cara peningkatan kualitas, keunikan, dan pelayanan.
6.
Program kepajakan Adanya peningkatan jumlah usaha yang memberikan dukungan terhadap
industri pariwisata di kota Bogor, maka pemerintah menetapkan peraturan izin usaha dan retribusi. Pada pasal 12 Perda Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2004
tentang Penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan mengatur perizinan badan usaha atau perorangan yang mengajukan usaha kepariwisataan wajib dikenakan
retribusi. Peraturan ini dilaksanakan berdasarkan UU No.34 Tahun 2000 tentang Pajak Retribusi Daerah, dimana tarif yang dikenakan pada konsumen sebesar 10
persen dari total pesanan.
50 Pada awalnya program pajak konsumen ini tidak ada di restoran MAM,
semenjak bulan Agustus 2012 mulai dikenakan kepada konsumen. Pihak restoran menilai ini sebagai suatu ancaman, karena pajak yang harus dibayarkan oleh pihak
restoran menjadi meningkat. Sebelumnya pihak restoran selalu rajin membayar pajak usaha setiap bulannya kurang lebih sebesar dua juta, tetapi dengan
dikenakannya pajak baru yang harus dibayar setiap bulan kurang lebih sebesar 12 juta. Keadaan ini, memberikan pengaruh terhadap pihak restoran untuk
mengenakan pajak sebesar 10 persen kepada konsumen. Pada saat awal penerapan pajak ini cukup sulit diterima oleh konsumen, akan tetapi dengan adanya spanduk
yang diberikan dari Pemerintah Daerah Kota Bogor membuat konsumen yang datang mengerti akan penerapan program pajak ini. Konsumen menyadari akan
kewajibannya membayar pajak.
7. Teknologi Kemajuan teknologi yang ada sekarang ini banyak memberikan perubahan
baik di produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, posisi persaingan dan lainnya. Bagi pihak restoran perlu dilakukan
adaptasi terhadap perubahan teknologi yang terjadi, sehingga akan membantu usaha restoran untuk menciptakan pasar baru, pengembangan produk,
pengefektifan biaya serta keunggulan tersendiri distinctive competitive diantara pesaingnya. Teknologi yang dapat dikembangkan mulai dari teknologi informasi,
produksi, dan distribusi.
a. Perkembangan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi saat ini merupakan peluang besar bagi pengembangan usaha restoran. Pemanfaatan sistem teknologi informasi dan
komunikasi melalui media elektronik sebagai suatu sarana promosi. Pemanfaatan sumber informasi melalui media interenet ini telah dibuka oleh pihak restoran
MAM yaitu
www.martabak-airmancur.web.id dengan
tujuan untuk
memperkenalkan kegiatan usahanya. Pada awalnya website ini dibuat untuk membuka layanan tanya jawab secara aktif, akan tetapi seiring berjalannya waktu
sistem ini tidak lagi dijalankan. Hal ini dikarenakan tidak ada tenaga atau sumber
51 daya manusia yang mengerjakannya. Akan tetapi, website ini masih ada ketika
dicari di internet dan bermanfaat bagi konsumen dalam mencari informasi tentang makanan khususnya martabak. Ini menandakan teknologi menjadi suatu
perkembangan zaman yang dapat dimanfaatkan secara optimal. Proses promosi lain yang pernah dilakukan restoran MAM yaitu, media
televisi, spanduk, gelas, bolpoint, kalender dan souvenir lainnya. Akan tetapi, proses promosi yang paling adalah mouth to mouth. Citra produk yang baik akan
memberikan pengaruh baik dalam proses pembelian. Pada saat ini, restoran MAM tidak lagi melakukan promosi secara fisik, hal ini dikarenakan secara umum
masyarakat sudah mengenal.
b. Perkembangan Teknologi Produksi
Teknologi yang digunakan dalam proses produksi dapat dijadikan sebagai suatu perkembangan teknologi metode dalam memasak. Produksi yang terdapat di
restoran MAM ini terbagi menjadi beberapa produk mulai dari, martabak manis, martabak asin, nasi tim, mie, baso, dan lainnya. Untuk teknologi-teknologi yang
digunakan oleh Restoran MAM sudah cukup modern. Dilihat dari adanya tempat pendingin bahan baku, mikrowave, mixer untuk membuat adonan, dan
sebagainya. Dengan pemakaian alat-alat yang modern maka dalam melakukan proses produksi diperlukan kehati-hatian agar kualitas dari produk yang
dihasilkan tidak berkurang. Oleh sebab itu penggunaan teknologi yang baik dapat menyebabkan kapasitas produksi yang dihasilkan menjadi lebih banyak.
Pada pembuatan produk martabak manisnya menggunakan teknologi loyang yang berukuran 28 cm, ukuran ini lebih besar dibandingkan dengan loyang
martabak ditempat lain. Fungsi restoran juga dijadikan sebagai tempat makan dan tempat berkumpul. Banyak restoran yang menawarkan berbagai macam fasilitas,
untuk membuat pengunjung nyaman dan merasa betah. Kelemahan Restoran MAM belum memiliki sarana seperti internet hotspot.
c. Perkembangan Teknologi Distribusi
Proses pengemasan yang dilakukan oleh pihak restoran berbeda-beda untuk setiap produk. Pada martabak manis menggunakan kerdus yang berbentuk
52 persegi panjang sedangkan martabak asin menggunakan kerdus seperti kubus,
yang dapat dilihat pada Lampiran 6. Ketebalan kerdus untuk masing-masing produk juga dibedakan, tujuannya adalah menjaga kualitas produk agar tetap
nikmat untuk dimakan. Produk martabak manis membutuhkan kerdus yang lebih tebal dan dilapisi dengan kertas plastik dibandingkan dengan martabak asin, pada
martabak manis proses pembuatannya menggunakan margarin yang cukup banyak sehingga kardus yang tipis hanya akan membuat kemasan tersebut cepat rusak,
berbeda dengan martabak asin yang lebih banyak menggunakan minyak akan lebih diserap pada martabaknya dan sedikit yang meresap pada kerdusnya.
8. Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat menjadi salah satu indikator ekonomi makro
yang menggambarkan pertumbuhan produksi barang dan jasa. Produksi tersebut diukur dalam nilai tambah value added yang diciptakan oleh sektor-sektor
ekonomi di wilayah bersangkutan yang dikenal sebagai Produk Domestik Bruto PDB.
Tabel 15. Laju dan Sumber Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008
–2011 persen
Lapangan Usaha Laju Pertumbuhan
Sumber Pertumbuhan 2008
2009 2010
2011 2008
2009 2010
2011
Pertanian,Peternakan, Kehutanan,dan Perikanan
4,80 4,00
3,00 3,00
0,70 0,50
0,40 0,40
Pertambangan dan Penggalian
0,70 4,50
3,60 1,40
0,10 0,40
0,30 0,10
Industri Pengolahan 3,70
2,20 4,70
6,20 1,00
0,60 1,20
1,60 Listrik, Gas, dan Air
Bersih 10,90
14,30 5,30
4,80 0,10
0,10 0,00
0,10 Konstruksi
7,60 7,10
7,00 6,70
0,50 0,40
0,50 0,40
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
6,90 1,30
8,70 9,20
1,20 0,20
1,50 1,60
Pengangkutan dan Komunikasi
16,60 15,80
13,40 10,70
1,20 1,30
1,20 1,00
Keuangan, Real Estet, dan Jasa Perusahaan
8,20 5,20
5,70 6,80
0,80 0,50
0,50 0,70
Jasa-jasa 6,20
6,40 6,00
6,70 0,60
0,60 0,60
0,60 PDB
6,00 4,60
6,20 6,50
6,00 4,60
6,20 6,50
Sumber: Badan Pusat Statistik 2012
Ketidakstabilan kondisi perekonomian yang terkadang meningkat dan turun memberikan pengaruh terhadap iklim usaha menjadi tidak menentu. Ketika
53 terjadi kenaikan harga BBM mengakibatkan harga-harga bahan baku di pasar
menjadi naik. Hal ini berpengaruh secara otomatis meningkatkan biaya transportasi dan biaya operasional restoran MAM. Akibat dari hal tersebut untuk
menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka setiap tahun menaikan semua harga produk-produknya sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
9. Lahan tempat Harga lahan dan tempat usaha semakin hari semakin meningkat, hal ini
disebabkan oleh kebutuhan akan lahan didaerah perkotaan yang semakin banyak sedangkan lahannya menjadi semakin sempit. Ini menjadi suatu ancaman ketika
Restoran MAM ingin melakukan perluasan usaha, biaya investasi yang dikeluarkan akan semakin besar dan keuntungan yang diperoleh akan semakin
menurun. Oleh karena itu diperlukan kecermatan pada saat pemilihan tempat yang strategis, agar biaya investasi yang dikeluarkan dapat dikembalikan dengan cepat.
Cabang yang sudah dibuka oleh Restoran MAM berada di jalan Pajajaran dan di jalan Sukahati. Pemilihan tempat lokasi penjualan berdasarkan kemudahan
konsumen untuk mencapainya. Harga lahan atau tempat akan semakin meningkat ketika terdapat sertifikat
terhadap tanah tersebut. Tanah yang memiliki sertifikat juga dibagi menjadi beberapa tingkat diantaranya, sertifikat tanah yang memiliki hak milik dan hak
guna akan berbeda dalam harga jualnya. Sertifikat dengan hak guna akan memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan dengan sertifikat hak milik. Hal
ini disebabkan oleh hak pemakaian bangunan tersebut, bisanya sertifikat hak guna memiliki masa waktu yang telah ditentukan sehingga pada saat masa
penggunaannya sudah habis tidak dapat menggunakannya lagi dan berbeda dengan sertifikat hak milik yang dapat dipergunakan sepanjang masa.
Menurut harian koran Radar Bogor mengatakan bahwa harga tanah di Kota Bogor terus mengalami kenaikan. Seperti yang terjadi di Kelurahan
Sukasari, Kecamatan Bogor Timur. Harga tanah di salah satu kampung Kelurahan Sukasari hanya 285 ribu per meter. Sementara, harga tanah tak jauh dari kampung
itu sangat mahal yaitu 3,375 juta. Diketahui bahwa daftar NJOP tahun ini terendah di Kota Bogor berada di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal. Harga
54 tanah terendah di Sukaresmi hanya 200 ribu per-meternya dan harga yang paling
mahal hanya 400 ribu per meternya. Sementara harga tanah terendah di Kelurahan Pamoyangan, Kecamatan Bogor hanya 64 ribu
6
. Berdasarkan data ini menunjukkan bahwa tingkat harga yang ada di Kota
Bogor sangat berfluktuatif tergantung dari tempat lahan tersebut berada. Seperti lahan dan bangunan yang telah resmi menjadi milik restoran MAM yang berada di
jalan Sudirman dan di jalan Pajajaran semua menghabiskan dana kurang lebih 10 miliar, sedangkan cabang yang berada di jalan Sukahati merupakan bangunan
yang disewa kurang lebih 70 juta untuk dua tahun.
10. Kenaikan Listrik, Air, BBM Kebijakan pemerintah sangat terkait dalam kenaikan listrik, air, dan BBM.
Tarif dasar listrik atau biasa disingkat TDL, adalah tarif yang boleh dikenakan oleh pemerintah untuk para pelanggan PLN. PLN adalah satu-satunya perusahaan
yang boleh menjual listrik secara langsung kepada masyarakat Indonesia, maka TDL bisa dibilang adalah tarif untuk penggunaan listrik di Indonesia. Pemerintah
melalui Kementerian ESDM bersama-sama dengan komisi VII DPR minus Fraksi PKS dan PDIP telah menyetujui kenaikan TDL yang berlaku per 1 Juli
mendatang. Berikut rincian kenaikan TDL baru yang bakal diterima pelanggan listrik per 1 Juli 2010 yang dikelompokkan dalam tiga kelompok
7
, yaitu:
a. Pelanggan Rumah Tangga R 1. Pelanggan R1 daya 1.300VA, rata-rata pemakaian listrik 200 kWhbln, biaya
pokok produksinya 1.163 per kWh, TDL sebelum naik rata-rata 672 perak per kWh, rata-rata kenaikan TDL ditetapkan sebesar 18 persen. Dengan demikian
tarif baru yang mulai berlaku rata-rata mencapai 793 perak per kwh.
6
Ram. 2012. Radar Bogor 11 Juni 2012. http:www.radar-bogor.co.id diakses 29 Desember 2012.
7
Anonim. 2012. Kautsar 16 Juni 2010. http:kautsarku.wordpress.com diakses 29 Desember 2012.
55 2. Pelanggan Rumah Tangga R1, daya 2.200 VA, pemakaian listrik rata-rata 355
kwh per bulan, besaran biaya pokok produksi BPP 1.163 per kwh, TDL rata- rata sebelum naik 675 perak per kwh. Rata-rata kenaikan 18 persen, sehingga
tarif baru sesudah naik rata-rata jadi 797 perak per kwh. 3. Pelanggan Rumah Tangga R2, daya 3.500 VA sampai dengan 5.500VA, rata-
rata pemakaian listrik 636 kwhbln, BPP mencapai 1.163kwh, harga sebelum naik 755 perak per kwh, dengan kenaikan sebesar 18 persen, maka tarif baru
menjadi 891 perakkwh.
b. Kelompok Pelanggan Kelas Bisnis B 1. Untuk B1, daya 1.300 VA, rata-rata pemakaian 198kwhbln, BPP 1.163kwh,
harga sebelum naik 685 perakkwh, naik sebesar 16 persen, sehingga harga tarif baru menjadi 795 perakkwh.
2. Untuk B2, daya 2.200 VA-5.500VA. Rata-rata pemakaian 307 kwhbulan, BPP 1.163kwh, harga sebelum naik 782 perakkwh, naik 16 persen, tarif sesudah
naik menjadi 907 perakkwh. 3. Untuk B3, di atas 200 KVA, rata-rata pemakaian 212,249, BPP 839kwh, harga
sebelum 811 perakkwh, naik 12 persen, tarif sesudah naik menjadi 908 perakkwh.
c. Kelompok Pelanggan Industri I 1. Pelanggan I1, daya 1.300 VA, rata-rata pemakaian 178kwhbln, BPP 1.163kwh,
tarif sebelum 724 perakkwh, dengan kenaikan 6 persen, maka tarif baru menjadi 767 perakkwh.
2. Pelanggan I2, daya 2.200 VA, rata-rata pemakaian 273 kwh per bulan, BPP 1.163kwh, tarif sebelum naik 746 perakkwh, kenaikan 6 persen, maka tarif
sesudah naik menjadi 790 perakkwh. 3. Pelanggan I3, daya 2.200VA sampai dengan 14 KVA, rata-rata pemakaian
872kwhbln, BPP 1.163, tarif sebelum naik 872 perakkwh, kenaikan 9 persen, maka tarif baru menjadi 916 perakkwh.
56 Peningkatan kenaikan listrik ini juga berpengaruh terhadap pengeluaran
biaya di restoran MAM untuk kebutuhan listrik. Berdasarkan hasil wawancara pengeluran untuk kebutuhan listrik setiap bulan yang dikeluarkan restoran MAM
kurang lebih sebesar tiga juta. Pada saat terjadinya kenaikan TDL akan berpengaruh besar terhadap pengeluaran biaya tetap restoran ini dan akan
memberikan suatu ancaman bagi pendapatan restoran MAM. Hal ini terkait juga dengan pengeluaran biaya untuk kebutuhan air, dimana
pihak restoran mendapat pasokan air yang berasal dari PDAM. Berdasarkan berita yang dituliskan di Kompas Media
8
tarif PDAM di Kota Bogor akan meningkat. Dikatakan bahwa tarif air minum PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor akan
dinaikkan 400 perak sampai 1.500 per meter kubik mulai 1 Oktober 2012. Namun, kenaikan itu dinilai berlebihan karena kondisi PDAM Kota Bogor
terbilang sehat dengan biaya produksi dan distribusi yang relatif rendah. Kenaikan bervariasi, tergantung golongan pelanggan dengan kenaikan tertinggi 25 persen.
Sebagai contoh, untuk 10 meter kubik pertama tarif naik dari semula 1.300 per meter kubik menjadi 1.700. Sementara untuk 10 meter kubik berikutnya naik dari
2.200 menjadi 2.800 per meter kubik. Dikatakan juga bahwa pada tahun 2015 PDAM Kota Bogor ditargetkan bisa melayani minimal 80 persen rumah tangga di
Kota Bogor, sedangkan saat ini masih berkisar 63,6 persen atau 109.000 pelanggan.
Kenaikan lainnya pada harga BBM, dimana kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM akan berpengaruh pada setiap sektor usaha. Hal ini juga
dapat mempengaruhi daya beli setiap konsumen. Artinya ketika harga BBM ditingkatkan akan memberikan pengaruh yang uruk terhadap para pengusaha
maupun pembeli. Perkembangan harga BBM dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Perkembangan Harga BBM Tahun 2005-2011.
No Terhitung
Mulai Tanggal Harga BBM Rpliter
Keterangan Bensin
Solar Minyak Tanah
1 1 Maret 2005
2.100 2.400
700 PERPRES 222005
2 1 Oktober 2005
4.300 4.500
2.000 PERPRES 552005
3 24 Mei 2008
6.000 5.500
2.500 Permen ESDM No 16 Tahun 2008
4 15 Mei 2009
4.500 4.500
2.500 Permen ESDM No 16 Tahun 2008
5 1 Januari 2010
4.500 4.500
2.500 Permen ESDM No 16 Tahun 2008
6 1 Januari 2011
4.500 4.500
2.500 Permen ESDM No 16 Tahun 2008
Sumber: Pertamina diacu dalam Wardhana dan Bagian Hukum Humas BPH Migas 2012
11. Harga Bahan Baku
8
Anonim. 2012. Kompas 29 September 2012. http:digilib-ampl.net diakses 29 Desember 2012.
57 Bahan-bahan pokok yang biasa digunakan seperti daging sapi, minyak
goreng, gula pasir, tepung terigu merupakan salah satu faktor pendukung kegiatan di restoran MAM. Apabila terjadi kenaikan di setiap bahan baku, akan
memberikan dampak negatif bagi semua pihak yang menggunakan. Terutama bagi pihak pelaku usaha, karena kenaikan bahan baku ini akan berpengaruh terhadap
biaya operasional yang akan dikeluarkan dan mengurangi jumlah pendapatannya. Pada Tabel 17 dapat dilihat data peningkatan harga bahan-bahan pokok.
Tabel 17. Harga Eceran Bahan Pokok April 2011-April 2012.
Bulan Komoditas
Daging Sapi kg Minyak Goreng
liter Gula Pasir kg
Tepung Terigu kg
April‟11 64.394
12.884 10.933
7.171 Mei
64.491 12.918
10.792 7.138
Juni 64.831
12.947 10.590
7.176 Juli
65.584 12.898
10.629 7.185
Agustus 67.939
12.932 10.701
7.155 September
68.082 12.989
10.732 7.362
Oktober 67.510
12.863 10.714
7.375 November
67.834 12.841
10.728 7.366
Desember 67.929
12.833 10.734
7.361 Januari „12
68.241 13.141
10.861 7.391
Februari 68.473
13.142 10.941
7.387 Maret
68.761 13.211
11.076 7.381
April 69.036
13.371 11.405
7.378 Sumber : Badan Pusat Statistik 2012
Tabel 16 ini menunjukan perkembangan harga daging sapi, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu. Secara umum dalam waktu satu tahun telah
mengalami peningkatan harga, apabila hal ini terus menerus terjadi maka akan sangat berdampak negatif bagi pihak restoran. Kebutuhan terhadap bahan-bahan
ini sangat penting dalam proses produksi di restoran MAM, yang dijadikan sebagai bahan pelengkap dalam membuat martabak manis, asin, dan produk
lainnya.
58
6.1.2. Lingkungan Industri