68 konsumen inipun menyarankan agar Restoran MAM membuka cabang lagi untuk
mempermudah akses pembelian dan dilakukan sistem delivery agar konsumen lebih nyaman untuk menunggu dirumah tanpa harus menganteri lama.
Terhadap inflasi bagi sebagian konsumen memberikan pengaruh, karena kebutuhan pokok akan menjadi hal yang utama untuk dipenuhi terlebih dahulu.
Bagi pihak restoran ketika ingin dilakukan pengembangan usaha, sangat baik menggunakan sistem kredit pada saat permodalan belum kuat. Pemberian kredit
dianggap sangat baik oleh beberapa konsumen, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa restoran MAM pasti memiliki modal yang kuat dalam melakukan
perluasan usahanya.
6.2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah suatu lingkungan yang berada didalam perusahaan dan berpengaru langsung terhadap arah dan tindakan perusahaan.
Tujuannya untuk melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan Restoran MAM, sebagai berikut :
1. Koordinasi Karyawan Restoran MAM sampai dengan saat ini sudah memiliki 50 karyawan yang
ditempatkan pada setiap cabang Restoran MAM. Hubungan seluruh karyawan dengan pihak pengelola restoran berjalan dengan baik. Sistem penempatan
karyawan dilakukan oleh pihak Restoran MAM dengan melihat kemampuan dan kedisiplinan karyawan tersebut. Beberapa pemasalahan yang dapat menjadi
kelemahan dalam pengelolaan SDM ini adalah pada saat perekrutan karyawan, pengkoordinasian jadwal shift, kejujuran karyawan.
Perekrutan karyawan dilakukan ketikan ada posisi yang diperlukan. Semua karyawan yang baru akan di training selama tiga bulan maksimal. Karyawan akan
diberikan libur satu hari dalam seminggu oleh pihak pengelola. Memilih karyawan yang baru memiliki tingkat kesulitan tersendiri, walaupun dengan
tingkat pendidikan karyawan Sekolah Menengah Atas akan tetapi untuk tekat dan etos bekerja masih kurang, seperti pergantian jadwal shift yang telah ditentukan
oleh pihak pengelola terkadang dilakukan pertukaran sendiri oleh karyawan dan tidak dikonfirmasikan terlebih dahulu.
69 Kekuatan yang dimiliki adalah sistem operasional yang sudah terbentuk
dengan baik, dilihat pada penempatan setiap karyawan sesuai dengan tanggung jawab dan kompetensinya. Penerapan sistem kekeluargaan yang dilakukan oleh
pihak pengelola dalam menjalankan sistem operasionalnya, dimana tidak ada lagi jenjang antara atasan dan karyawan. Perlindungan lain yang diberikan pihak
pengelola berupa asuransi Jamsostek kepada para karyawan pria dengan masa kerja minimal satu tahun. Pada Tabel 19 merupakan daftar karyawan yang
terdapat pada Restoran MAM di jalan Sudirman.
Tabel 19. Daftar Karyawan Restoran Martabak Air Mancur di Jl. Sudirman
No Bagian
Jenis Kelamin
Umur Jumlah
orang
Pendidikan Lama
Bekerja
1 Dapur
Laki-laki 40
2 SD 19 tahun
Laki-laki 35
1 SD 19 tahun
Laki-laki 30
1 SMP 8 tahun
2 Kantor
Perempuan 45
1 Sarjana 17 tahun
Perempuan 31
1 SMU 7 tahun
3 Gudang
Laki-laki 45
1 Sarjanan 8 tahun
4 Cooking Mie dan Baso
Laki-laki 40
1 SD 19 tahun
5 Es
Laki-laki 35
1 SMA 9 tahun
6 Kasir
Perempuan 20
1 SMA 5 bulan
Perempuan 21
1 SMA 10 bulan
Perempuan 19
2 SMA 1 bulan
7 Martabak Manis
Laki-laki 34
2 SMA 10 tahun
Laki-laki 24
1 SMA 7 tahun
8 Martabak Telur
Laki-laki 42
2 SMA 17 tahun
9 Umum Pelayan
Laki-laki 30
1 SMA 7 tahun
Laki-laki 25
3 SMA
6 bulan – 2
tahun Laki-laki
22 1 SMA
2 bulan Laki-laki
22 1 SMA
2 minggu 10
Satpam Laki-laki
37 1 SMA
10 tahun Sumber: Martabak Air Mancur, 2012
2. Tingkat pendidikan dan pelatihan untuk pemilik Tingkat pendidikan pengelola adalah sarjana S1 sehingga memiliki
kemampuan dalam mengelola kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan Restoran MAM. Tingkat pendidikan yang tinggi akan berpengaruh terhadap proses
pengambilan keputusan dan kebijakan yang diterapkan di Restoran MAM. Manajemen yang diterapkan oleh restoran tidak akan berjalan dengan baik ketika
tidak ada pihak yang bertanggung jawab dalam menjalankan sistem tersebut.
70 Pendidikan dan proses pengetahuan yang didapatkan tidak hanya berasal
dari pendidikan formal, tetapi dapat berasal dari pendidikan non formal. Pendidikan non formal yang dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan-
pelatihan untuk keterampilan pengetahuan masakan kuliner atau tentang manajemen yang dapat diterapkan untuk sebuah restoran makanan kuliner. Pihak
pengelola akan selalu mencari sumber-sumber informasi untuk melakukan tahap promosi, seperti membuka stand ketika ada pameran kuliner.
3. Memiliki SOP dalam Operasional Perencanaan produksi yang diterapkan oleh Restoran MAM dijalankan
memiliki kekuatan dalam bidang produksi dengan adanya standarisasi SOP sehingga setiap proses pembuatan martabak sudah dilakukan dengan standar yang
baku. Bahan baku yang digunakanpun memiliki standar kualitas sehingga produk tetap memiliki cita rasa yang sama.
Analisis kegiatan produksi ini menjadi suatu hal penting mengingat kegiatan ini sebagai rangkaian proses akhir pada saat akan disampaikan ke
konsumen. Produk tepung terigu yang digunakan berasal dari PT. Bogasari, pihak rstoran MAM pada awalnya menggunakan tepung terigu merek Segitiga Biru.
Seiring dengan berjalannya waktu dilakukan perkembangan untuk menghasilkan produk yang lebih baik, maka pihak restoran menggantinya dengan merek Cakra
Kembar dengan kadar protein yang lebih tinggi sekitar 13 persen dan membuat hasil martabak manis menjadi lebih baik.
Proses produksi ini dilakukan secara langsung ketika ada pemesanan, sehingga bahan baku utama harus diperhatikan dengan baik. Konsumen dapat
melihat proses memasak secara langsung sehingga mengatahui bahan baku yang digunakan dan kehigienisan produknya. Memasak bahan-bahan secara langsung
akan menjaga kesegaran dari produk tersebut dan meminimalkan adanya sisa bahan baku, proses pembuatan martabak ini dapat dilihat pada Lampiran 5.
4. Sistem Manajerial Bersifat Kekeluargaan Sistem manajemen yang dilakukan oleh pihak MAM dengan menerapkan
sistem kekeluargaan. Sistem ini dibuat oleh pihak manager store dengan tujuan
71 agar tidak terjadi kesenjangan antara atasan dan bawahan. Hal ini diharapkan
dapat membangun rasa kepedulian karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukannya dan segala permasalahan dapat dengan segera diatasi.
Kelemahan dalam sistem ini adalah setiap karyawan dapat secara langsung berkomunikasi dengan pemilik restoran MAM. Bagi karywan yang
merasa dekat akan langsung menceritakan segala kebutuan dan permasalahan yang dihadapinya. Hal ini akan memberikan dampak negatif bagi karyawan
lainnya, karena dapat saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Beberapa permasalahan yang sering muncul adalah ketika satu karyawan akrab dengan
karyawan lainnya akan membuat suatu kompromi untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
5. Perlindungan Kerja Terhadap Karyawan Pihak restoran MAM juga memperhatikan perlindungan terhadap para
karyawannya. Bentuk perlindungan yang diberikan adalah pemberian asuransi berupa Jamsostek bagi karyawan yang sudah lama bekerja di MAM minimal
kurang lebih satu tahun bekerja. Asuransi jamsostek ini merupakan Jaminan Sosial Tenaga kerja yang hadir untuk memberikan pelayanan kepada tenaga kerja
dan menjadi mitra dari para pengusaha. Program asuransi yang diberikan adalah jaminan hari tua, jaminan pemeriksaan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, dan
jaminan kematian. Perlindungan asuransi ini lebih menguntungkan bagi karyawan laki-laki,
hal ini dikarenakan keuntungan yang didapatkan menjadi lebih banyak karena adanya jaminan bagi istri, dan tiga orang anak. Untuk karyawan wanita tetap
diberi perlindungan, ketika sakit tetap diganti ongkos perawatannya. 6. Pelayanan Cepat
Sistem pelayanan menjadi hal penting dan sebagai kunci utama untuk melayani konsumen. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen merasa
nyaman dalam melakukan pembelian, tetapi pelayanan yang buruk akan berakibat buruk bagi pihak restoran. Konsmen akan merasa kurang nyaman dalam membeli,
sehingga konsumen akan berpindah pembelian ketempat lainnya.
72 Sistem pelayanan kepada konsumen dilakukan oleh para karyawan
restoran MAM yaitu, setiap makanan yang sudah siap ditata dan diatur diatas piring disajikan kepada konsumen yang akan menikmati ditempat restoran, dan
semua piring kotor juga diangkat dengan cepat. Sistem kedua disebut take out service yaitu pelayanan dimana konsumen datang untuk membeli makanan yang
disiapkan terlebih dahulu, kemudian dibungkus dalam kotak untuk dibawa pergi, jadi makanan tidak dinikmati di tempat. Bagi sebagian pelanggan yang telah lama
menjadi konsumen MAM, ketika ingin membeli martabak manis dan martabak asin akan terlebih dahulu melakukan pemesanan melalui telepon 0251-8328388.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan nomor antrian yang lebih awal dibandingkan harus datang terlebih dahulu.
Pihak restoran juga tidak memiliki sistem delivery order ataupun tenaga marketing dalam hal promosi. Untuk penyebaran brosur juga tidak sering dil-
akukan oleh pihak MAM, hal ini perlu diperhatikan bagi pihak restoran untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas.
7. Lokasi Strategis Lokasi yang digunakan MAM untuk memasarkan produknya merupakan
lokasi yang sangat strategis yaitu di jalan Sudirman 64, jalan Pajajaran Ruko No. 20 S-T, dan jalan Sukahati No.54 dalam penelitian ini tempat pengkajian
penelitian adalah lokasi Restoran MAM yang berada di jalan Sudirman 64 Bogor. Lokasi ini merupakan lokasi pertama kali dibuat dan menggambaran realisasi dari
logo paten MAM. Pada lokasi ini merupakan lokasi atau tempat yang dikenal sebagai lokasi tujuan wisata dan kuliner makan. Hal ini dikarenakan pada daerah
ini sebagai area yang cukup ramai dengan para wisatawan di Bogor. Lokasi menjadi tempat utama untuk memperkenalkan produk kepada
konsumen, lokasi yang baik dapat dijadikan sebagai langkah promosi. Promosi merupakan tahapan komunikasi dalam memperkenalkan perusahaan terhadap
produk yang akan dijual kepada konsumen. Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mencapai target perusahaan. Restoran MAM
memperkenalkan produknya
melalui website
yaitu www.
martabak-
73 airmancur.web.id, media cetak, media televisi, spanduk, radio, dan kalender serta
souvenir. Keunggulan dari Restoran MAM ini memiliki brand image yang sudah
terkenal dikalangan masyarakat. Sekalipun sudah jarang melakukan kegiatan promosi tersebut tetapi restoran MAM masih mengisi jajanan kuliner yang ada di
Taman Sari. Hanya saja untuk saat ini Restoran MAM tidak lagi melakukan promosi-promosi seperti diatas.
8. Brand Brand atu logo menjadi suatu simbol dari sebuah usaha. Brand atau logo
ini merupakan identitas suatu perusahaan yang menggambarkan tujuan, prinsip, serta ideologi. Brand atau logo dari restoran MAM dapat lebih jelas dilihat pada
Lampiran 6, dimana warna dari logo tersebut banyak menggunakan warna orange, putih, hijau, dan merah. Logo ini telah lama sekali digunakan sehingga sangat
sulit untuk dirubah dalam benak masyarakat. Warna-warna yang digunakan ini bertujuan untuk membangkitkan reaksi
emosional yang memudahkan orang untuk mengingatnya. Arti dari setiap warna yang dipakai oleh restoran MAM, seperti warna putih menunjukkan kedamaian,
kesederhanaan, kebersihan, keamanan, warna merah melambangkan kesan energi, kekuatan, ketenaran, keberanian, warna hijau menunjukkan warna bumi,
kelimpahan, keajaiban, kesuburan, kemakmuran, pertumbuhan, warna orange menunjukkan kehangatan, antusiasme, persahabatan, pencapaian bisnis, karier,
kesuksesan, kegembiraan.
9. Sistem Keuangan
Keuangan merupakan suatu hal yang sangat penting, hal ini disebabkan dapat mempengaruhi pemenuhan akan biaya tetap maupun biaya variabel. Oleh
karena itu orang yang mengelola keuangan haruslah yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran keuangan di Restoran MAM.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan digunakan untuk pembayaran ke pemasok, belanja kebutuhan operasional sehari-hari, pembelian
bahan-bahan baku, bumbu, pembayaran gaji karyawan, dan kebutuhan lainnya
74 dipegang oleh manager store. Manager store ini mendapat kepercayaan penuh
untuk mengelola keuangan Restoran MAM oleh pemilik restoran MAM. Semua bentuk pelaporan keuangan yang terjadi setiap bulannya wajib diberitahukan
kepada pemilik restoran MAM termasuk apabila ada kelebihan surplus atau terjadi kekurangan.
6.3. Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal