21 3. Faktor Keuangan
Pada faktor keuangan melakukan analisis dari sisi keuangan yang telah dilaksanakan perusahaan, penetapan kekuatan dan kelemahan keuangan
organisasi penting untuk merumuskan strategi secara efektif. 4. Faktor Produksi atau Operasi
Fungsi produksi dan operasi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas yang mengubah masukan menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi
dan operasi berkaitan dengan input, transformasi, dan output yang beragam.
5. Faktor Penelitian dan Pengembangan Anggaran LITBANG diarahkan pada pengembangan produk-produk baru
sebelum pesaing melakukannya, memperbaiki mutu produk, memperbaiki proses manufaktur untuk mengurangi biaya.
6. Faktor Sistem Informasi Manajemen Kekuatan dan kelemahan organisasi perusahaan dapat dilihat dari
kemampuannya dalam menerapkan sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen yang efektif memanfaatkan hardware, software,
model analisis dan database komputer untuk memperbaiki pemahaman fungsi bisnis.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Restoran Martabak Air Mancur Bogor mengalami beberapa permasalahan secara internal dan eksternal yaitu, adanya sedikit penurunan pendapatan total
omset pada tahun 2009-2010, kemudian meningkat di tahun 2011. Fluktuasi pendapatan dengan nilai persentasi mencapai minus ini tidak boleh diabaikan,
faktor-fator yang menjadi penyebabnya harus diketahui. Seperti, dengan munculnya para pesaing baru yang dapat memberi dampak terhadap total
penjualan MAM. Beberapa permasalahan ini perlu direspon dengan baik oleh pihak restoran untuk dapat melihat keunggulan dan peluang yang ada, sehingga
dilakukan penelitian strategi pengembangan restoran untuk mengadapinya. Tahapan pertama yang akan dilakukan dalam penelitian ini dengan
menganalisis faktor eksternal dan internal yang berpengaruh terhadap restoran ini. Pada tahap analisis internal, faktor-faktor yang akan diketahui mengenai
22 manajemen kemampuan manajerial, tingkat pendidikan dan pelatihan pemilik,
perekrutan karyawan pemasaran, keuangan pengetahuan keuangan, dan produksi inovasi. Pada tahap analisis eksternal yang dianalisis adalah, kekuatan
ekonomi ketersediaan kredit, tingkat suku bunga, laju inflasi, kekuatan sosial pendidikan konsumen, gaya hidup, kekuatan politik program kepajakan,
teknologi, diferensiasi produk, daya tawar pemasok, dan daya tawar pembeli. Tahap selanjutnya dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang telah
diketahui untuk dimasukkan kedalam kekuatan atau kelemahan dan peluang atau ancaman. Tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi yang dipilih
menggunakan matriks SWOT. Hal ini dilihat pada faktor-faktor keberhasilan internal dan eksternal sebagai kunci untuk menciptakan strategi alternatif yang
masuk akal, bukan untuk memilih atau menentukan strategi mana yang terbaik saja tetapi melihat strategi yang dapat dipilih untuk diterapkan pada restoran.
Aspek penting dari matriks SWOT dapat dinyatakan secara kuantitatif dan spesifik. Tahap terakhir setelah mendapatkan strateginya dilakukan tahap
keputusan dengan matriks QSPM Quantitative strategic Planning Matrix, tujuannya mendapatkan strategi yang memiliki daya tarik lebih tinggi
dibandingkan dengan strategi lainnya. Pengimplementasian keputusan strategi
oleh perusahan yang di ilustrasikan pada Gambar 3.
23 Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pengembangan Usaha
Martabak Air Mancur, Kota Bogor. 1.
Terjadinya fluktuasi penjualan pada Martabak Air Mancur Bogor
2.
Jumlah pelaku usaha restoran martabak yang semakin meningkat dan berimplikasi pada terjadinya peningkatan persaingan.
Analisis Internal
Rekomendasi Prioritas Strategi Pengembangan Restoran Martabak Air Mancur
Analisis Eksternal
Pilihan Strategi QSPM Identifikasi Restoran Martabak Air Mancur Bogor untuk mendapatkan perumusan
strategi yang tepat.
1. Manajerial kemampuan
manajerial, tingkat pendidikan dan
pelatihan pemilik, perekrutan karyawan
2. Pemasaran 3. Keuangan
pengetahuan keuangan
4. Produksi Inovasi
1. Kekuatan Ekonomi ketersediaan kredit,
tingkat suku bunga, laju inflasi
2. Kekuatan Sosial pendidikan, gaya
hidup 3. Kekuatan Politik
program kepajakan 4. Teknologi
5. Diferensiasi Produk 6. Daya Tawar Pemasok
7. Daya Tawar Pembeli
KekuatanKelemahan PeluangAncaman
Matriks SWOT Teknik
Delphi
Matriks IFE Matriks EFE
24
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja purposive dan
dengan pertimbangan lainnya karena restoran ini telah berdiri sejak tahun 1993 yang merupakan pelopor restoran martabak pertama kali berdiri di Kota Bogor.
Proses pengambilan data penelitian ini akan dilakukan pada pertengahan bulan September sampai Desember 2012.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Proses pengumpulan data sebagai tahapan yang penting untuk dilakukan. Jenis data yang diambil terdiri dari data primer dan data sekunder, baik yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer didapatkan dari pencatatan dan wawancara langsung melalui pengisian kuisioner yang sudah dibuat sesuai dengan
kerangka pemikiran dan menentukan faktor-faktor eksternal dan internal lainnya yang berpengaruh terhadap perusahaan.
Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan lembaga yang erat kaitannya dengan restoran. Data penunjang lainnya didapat dari buku-buku yang terkait
dengan topik penelitian, situs internet, artikel, penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan perbandingan serta kumpulan informasi dari instansi-instansi yang
terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data primer dilakukan dengan beberapa cara, pertama melakukan pengamatan langsung observasi ke lapangan, kemudian melakukan
wawancara kepada pihak-pihak yang sudah ditetapkan sebagai responden. Pihak awal yang dikunjungi adalah bagian internal yaitu manager MAM, selanjutnya
kepada pihak eksternal yang mengetahui tentang martabak seperti, manager martabak AA, supervisor Bolu Mirah, team ahli Bogasari, dan pengelola martabak
Aphin. Prosesnya dilakukan dengan teknik delphi, dimana diberikan instrument daftar pertanyaan kepada responden internal dan eksternal untuk melihat
gambaran umum terhadap faktor-faktor yang terkait dan telah dirumuskan dalam kerangka pemikiran. Pada tahapan wawancara pihak internal dilakukan ke