55 tanaman dengan jarak antar tanaman yaitu sekitar 30 x 30 cm. Rata-rata populasi
tanaman paprika petani responden yaitu 3,48 pohon per m
2
.
5.3.4. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan bagian penting dari tahap budidaya yang akan menentukan keberhasilan produksi paprika. Pemeliharaan tanaman paprika
meliputi penyiraman dan pemupukan, pengajiran, pembentukan dan pemilihan batang produksi, pewiwilan, dan pengendalian hama dan penyakit.
5.3.4.1. Penyiraman dan pemupukan
Penyiraman dan pemupukan atau pemberian larutan nutrisi merupakan kegiatan yang sangat vital dalam menunjang pertumbuhan paprika hidroponik.
Hal ini disebabkan dalam media tanam arang sekam yang digunakan tidak ada penunjang air dan makanan layaknya tanah. Pemberian air dan pupuk dilakukan
secara bersamaan dalam bentuk larutan nutrisi. Sistem tersebut disebut juga fertigasi. Sistem fertigasi yang dilakukan oleh petani responden dan sebagian
besar petani paprika hidroponik yang ada di Desa Pasirlangu masih manual, yaitu masih menggunakan selang.
Nutrisi yang digunakan untuk tanaman paprika terdiri atas dua campuran yaitu pupuk A dan B yang dijual sepaket dan dikenal dengan sebutan pupuk AB
Mix. Dalam pupuk AB MIX terkandung unsur makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman seperti KNO3, KH2PO4, K2O, MgSO4, CaNO3, SO4, Tenso Fe,
MnSO4, H3BO3, CuSO4, dan MO. Dalam penggunaannya, paket pupuk A dan B masing-masing dilarutkan dalam drum terpisah hingga menjadi 100 liter larutan
pekat. Untuk menghasilkan larutan nutrisi yang siap siram, dari masing-masing larutan pekat A dan B diambil 5-7 liter dan diencerkan dengan 1.000 liter air.
Gambar 7. Pupuk AB Mix a dan Tangki Penampung Nutrisi b
a b
56 Pemberian nutrisi pada tanaman paprika dilakukan setiap hari dengan
frekuensi pemberian nutrisi yang dianjurkan sebanyak dua kali per hari pada saat cuaca normal. Dari 59 orang responden, terdapat 12 orang atau 20,34 persen
responden yang memberikan nutrisi hanya satu kali per hari ditambah satu kali penyiraman dengan air biasa. Volume pemberian nutrisi diberikan secara berpola
sesuai dengan umur tanaman. Tanaman muda diberi nutrisi sebanyak 400 ml per tanaman per hari, tanaman yang sudah mulai berbunga diberi nutrisi sebanyak 600
ml per tanaman per hari, dan tanaman yang sudah memasuki usia produktif atau berbuah diberi nutrisi sebanyak 1.000 ml per tanaman per hari. Untuk tanaman
yang menjelang dibongkar maka pemberian nutrisi diturunkan kembali menjadi 400 ml per tanaman per hari. Akan tetapi, para petani responden sebenarnya tidak
dapat memastikan secara tepat jumlah nutrisi yang diberikan untuk setiap tanaman karena terkendala oleh sistem fertigasi manual yang mereka gunakan. Rata-rata
pupuk AB Mix yang dihabiskan responden untuk satu musim tanam pada greenhouse 1.000 m
2
atau 3.482 pohon adalah sekitar 25 paket atau jika dikonversi yaitu sekitar 354.380 liter larutan nutrisi siap pakai.
Selain nutrisi, beberapa petani paprika di Desa Pasirlangu juga memberikan pupuk daun dan pupuk pelengkap cair untuk tanaman paprika. Pupuk
daun yang digunakan antara lain Growmore yang berbentuk padat, dosis pemakaiannya yaitu 1 gram per liter air. Sementara pupuk pelengkap cair yang
digunakan antara lain Trubus dan Atonic dengan dosis pemakaian 1 ml per liter air. Pupuk daun biasanya dicampurkan bersama dengan larutan pekat pupuk B,
sedangkan pupuk pelengkap cair digunakan secara terpisah. Akan tetapi pemberian kedua jenis pupuk ini bersifat kondisional, dapat disesuaikan dengan
kondisi tanaman paprika di lahan. Dalam satu musim tanam, rata-rata pupuk daun yang dibutuhkan per 1.000 m
2
adalah sebanyak 1,81 kg dan pupuk pelengkap cair sebanyak 2,82 liter.
5.3.4.2. Pengajiran