Penyemaian dan Pembibitan Penanaman

53 Pada bagian dalam greenhouse penanaman dibuat bedengan-bedengan dimana polybag akan diletakkan di atasnya. Bedengan dibuat dengan lebar 100 cm, tinggi 20-40 cm, dan jarak antar bedengan 80-100 cm, sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan lahan. Bedengan ini sengaja dibuat lebih tinggi dari lantai agar air yang keluar dari polybag akan mengalir sehingga daerah sekitar perakaran tidak akan tergenang oleh air dan mencegah pembusukan akar. Seperti yang terlihat pada Gambar 5b, bedengan juga ditutupi oleh plastik mulsa untuk menghindari kontak langsung dengan tanah yang berpotensi menghasilkan gulma dan bibit penyakit. Sebelum penanaman, petani melakukan persiapan lahan yang meliputi sanitasi dan sterilisasi greenhouse. Sanitasi dilakukan dengan membuang sisa tanaman yang masih ada dan gulma di dalam greenhouse untuk menghindari penularan penyakit dari tanaman lama. Sementara sterilisasi dilakukan dengan menyemprotkan bahan kimia sejenis lysol dan gramoxone untuk membunuh bibit penyakit yang dapat menyerang tanaman paprika. Untuk musim tanam berikutnya, secara rutin dilakukan pencucian polybag tanam, plastik mulsa, dan atap greenhouse. Pencucian atap greenhouse bertujuan untuk membersihkan plastik UV dari lumut agar tidak menghalangi sinar matahari yang masuk.

5.3.2. Penyemaian dan Pembibitan

Varietas benih paprika merah yang umumnya digunakan oleh petani paprika Desa Pasirlangu adalah Edison, sedangkan benih paprika kuning yang digunakan adalah Sunny dan Capino. Baik varietas paprika merah dan kuning semuanya merupakan benih hibrida F1. Proses penyemaian benih paprika dilakukan dalam greenhouse khusus dengan ukuran yang lebih kecil yaitu sekitar 16 meter persegi. Sebelum penyemaian, benih terlebih dahulu direndam dalam air hangat selama kurang lebih 60 menit untuk merangsang perkecambahan. Setelah direndam, benih kemudian dikeringkan di tempat teduh. Setelah kering, benih dimasukkan satu per satu ke dalam tray yang telah berisi arang sekam basah. Setelah itu, tray ditutup oleh plastik mulsa hitam perak sampai sekitar 10 hari. Selama benih disemai, petani harus selalu mengontrol suhu, tingkat kelembaban, dan kebasahan media 54 arang sekam. Suhu yang baik untuk penyemaian berkisar 20-25 C dengan tingkat kelembaban antara 70-90 persen. Gambar 6. Penyemaian dan Pembibitan Paprika Hidroponik Benih akan mulai berkecambah setelah berumur 10 hari. Umumnya dari semua benih yang disemai, hanya sekitar 90 persen benih yang berhasil berkecambah. Rata-rata jumlah benih yang disemai oleh responden untuk lahan seluas 1.000 m 2 adalah sebanyak 3.869 benih, sehingga potensi bibit yang mungkin dihasilkan yaitu kurang lebih sebanyak 3.482 bibit. Jika telah berkecambah, bibit sudah dapat dipindahkan ke polybag kecil dan diletakkan di tempat yang terang. Selama proses pembibitan, petani harus tetap melakukan penyiraman tergantung cuaca dan keadaan media arang sekam dan pengendalian hama seperti thrips.

5.3.3. Penanaman

Rata-rata umur bibit yang digunakan oleh petani responden adalah yang berumur 30 hari. Sementara rekomendasi umur bibit dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran yaitu yang berumur sekitar enam minggu setelah semai. Bibit yang ditanam sebaiknya adalah bibit yang sehat atau tidak terserang hama dan penyakit serta memiliki daun sebanyak 5-8 helai. Media tanam yang akan ditanami bibit terlebih dahulu dibasahi dengan nutrisi kurang lebih sebanyak 500 ml per polybag. Agar bibit tidak patah dan tidak merusak daerah perakaran, maka saat pemindahan ke polybag tanam bibit dilepas dari polybag kecil bersama medianya dengan hati-hati. Bagian bawah polybag penanaman sebelumnya diberi lubang sebanyak 5-10 lubang agar air yang diberikan tidak tergenang untuk mencegah pembusukan akar. Dalam satu polybag biasanya hanya berisi satu 55 tanaman dengan jarak antar tanaman yaitu sekitar 30 x 30 cm. Rata-rata populasi tanaman paprika petani responden yaitu 3,48 pohon per m 2 .

5.3.4. Pemeliharaan

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani dan Keunggulan Komparatif-Kompetitif Pengusahaan Paprika Hidroponik di Desa Pasir Langu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 8 148

Analisis Saluran Pemasaran Paprika Hidroponik di Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

2 18 134

Analisis Usahatani dan Analisis Kelayakan Usahatani pada Budidaya Paprika (Capsicum annum var. grosumm) dengan Sistem Hidroponik (Studi Kasus di PT Cipta Citra Persada, Desa Naringgul Bawah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 15 106

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani paprika hidroponik di Kecamatan Parangpong Kabupaten Bandung

3 19 95

Analisis gender dalam pengembangan agribisnis paprika (Kasus komunitas petani Kampung Pasirlangu, Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat)

0 16 113

Analisis risiko produksi cabai paprika di kelompok tani dewa family Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat

2 26 88

Analisis risiko produksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi paprika hidroponik (Studi kasus kelompok tani paprika “Dewa Family” Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat)

7 59 145

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

10 42 80

Analisis pendapatan dan efisiensi teknis usahatani ubi kayu desa galuga kecamatan cibungbulang kabupaten Bogor

2 11 70

ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT.

0 3 24