IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut
dilakukan secara sengaja purposive yang didasarkan pertimbangan bahwa Desa Pasirlangu merupakan sentra produksi paprika hidroponik di Kabupaten Bandung
Barat yang berpotensi untuk dikembangkan. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2012.
4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data primer
dikumpulkan dari petani responden melalui pengamatan dan wawancara secara langsung dengan menggunakan kuisioner yang meliputi karakteristik petani
responden dan karakteristik usahatani. Data primer berupa karakteristik petani responden seperti umur, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani paprika, dan
lain sebagainya digunakan untuk mendapat gambaran umum mengenai petani paprika di Desa Pasirlangu. Data mengenai karakteristik usahatani seperti
penggunaan faktor produksi, produksi paprika dalam satu musim tanam, dan pertanyaan lain digunakan untuk menganalisis efisiensi teknis dan pendapatan
usahatani paprika di tempat penelitian. Data sekunder digunakan sebagai data penunjang pada penelitian ini. Data
sekunder diperoleh dari artikel, jurnal, buku, literatur internet, serta dari berbagai instansi terkait seperti Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI,
Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Desa Pasirlangu, serta beberapa sumber lain yang berkaitan
dengan penelitian ini.
4.3. Metode Pengambilan Sampel
Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak 60 orang petani paprika hidroponik, berdasarkan aturan umum secara statistik yaitu
30 orang karena sudah terdistribusi normal dan dapat memprediksi populasi yang diteliti. Pengambilan responden untuk penelitian dilakukan dengan metode
35 purposive sampling. Purposive sampling dapat diartikan pengambilan sampel
berdasarkan kesengajaan dimana pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri atau sifat tertentu Soekartawi 2006. Penelitian ini berfokus untuk melihat
efisiensi teknis petani pada tingkat teknologi tertentu sehingga petani yang menjadi sampel adalah petani yang menggunakan sistem fertigasi manual dan
membudidayakan paprika dengan sistem hidroponik menggunakan arang sekam sebagai media tanamannya. Penentuan sampel tidak dilakukan secara acak karena
tidak tersedia sampel frame petani paprika di lokasi penelitian.
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data