Konsep Fungsi Produksi Stochastic Frontier

25 decreasing rate. Penggunaan input pada daerah ini telah optimal sehingga disebut daerah rasional atau efisien. Stage III merupakan daerah dimana PM pada posisi negatif dan turun secara tajam serta PR dan PT berada pada kondisi menurun, dengan nilai elastisitas lebih kecil dari nol E p 0. Pada daerah ini upaya penambahan sejumlah input akan merugikan bagi petani karena akan menurunkan produksi. Penggunaan input dalam jumlah berlebih menyebabkan daerah ini sudah tidak efisien sehingga disebut daerah irrasional.

3.1.3. Konsep Fungsi Produksi Stochastic Frontier

Metode stochastic frontier adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi relatif suatu usahatani Seiford dan Thrall 1990, diacu dalam Coelli et al. 2005. Dalam metode tersebut digunakan data hasil survei untuk menentukan produksi frontier terbaik. Dugaan stokastik berkaitan dengan pengukuran kesalahan acak random error yang meliputi dugaan fungsi produksi frontier dimana keluaran dari suatu usahatani merupakan fungsi dari faktor-faktor produksi, kesalahan acak, dan inefisiensi. Greene 1993, diacu dalam Sukiyono 2005 menjelaskan bahwa model produksi frontier dimungkinkan untuk menduga atau memperkirakan efisiensi relatif suatu kelompok atau usahatani tertentu yang didapatakan dari hubungan antara produksi dan potensi produksi yang dapat dicapai. Karakterisitik model produksi frontier untuk menduga efisiensi teknis adalah adanya pemisah dampak dari goncangan peubah eksogen terhadap keluaran melalui kontribusi ragam yang menggambarkan efisiensi teknis Giannakas et al. 2003, diacu dalam Sukiyono 2005. Dengan demikian, metode frontier dapat menduga ketidakefisienan suatu proses produksi tanpa mengabaikan galat dari modelnya. Aigner et al. 1977; Meeusen van den Broeck 1977, diacu dalam Coelli et al. 2005 menjelaskan bahwa fungsi produksi stochastic frontier merupakan fungsi produksi yang dispesifikasi untuk data silang cross-sectional data yang memiliki dua komponen error term, yaitu random effects v i dan inefisiensi teknis u i . Secara matematis, fungsi produksi stochastic frontier dapat ditulis dalam persamaan berikut: 26 ln y i = x i + v i - u i ; i = 1,2,3,...,N dimana: y i = produksi yang dihasilkan pada waktu ke-i x i = vektor input yang digunakan pada waktu ke-i = vektor parameter yang akan diestimasi v i = variabel acak yang bebas dan secara identik terdistribusi normal independent-identically distributed, iid. N 0, v 2 , berkaitan dengan faktor eksternal iklim, hama u i = variabel acak non negatif yang diasumsikan iid., yang menggambarkan inefisiensi teknis dalam produksi, dengan sebaran bersifat setengah normal N 0, u 2 Model yang dinyatakan dalam persamaan di atas disebut sebagai fungsi produksi stochastic frontier karena nilai output dibatasi oleh variabel acak stochastic, yaitu nilai harapan dari x i β + v i atau expx i β + v i . Random error v i dapat bernilai positif dan negatif dan begitu juga output stochastic frontier bervariasi sekitar bagian tertentu dari model frontier, expx i β. Gambar 2. Fungsi Produksi Stochastic Frontier Sumber: Coelli et al. 2005 Struktur dasar dari model stochastic frontier dapat dilihat pada Gambar 2. Sumbu x mewakili input dan sumbu y mewakili output. Komponen dari model x y x i x j y i y j Fungsi produksi, y=fexpxβ Output frontier y j expx j β+v j , jika v j Output frontier y i expx i β+v i , jika v i 27 frontier yaitu fx β, digambarkan sesuai asumsi diminishing return to scale, dimana jika variabel faktor produksi dengan jumlah tertentu ditambahkan secara terus-menerus dengan jumlah yang tetap maka akhirnya akan tercapai suatu kondisi dimana setiap penambahan satu unit faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang semakin menurun. Gambar 2 menjelaskan aktivitas produksi dari dua petani yang diwakili simbol i dan j. Petani i menggunakan input sebesar x i dan menghasilkan output sebesar y i , sedangkan petani j menggunakan input sebesar x j dan menghasilkan output sebesar y j . Berdasarkan output batas, terlihat bahwa output frontier petani i melampaui fungsi produksi fx β sedangkan nilai output frontier petani j berada di bawah fungsi produksi fx β. Hal tersebut dapat terjadi karena aktivitas produksi petani i dipengaruhi oleh kondisi yang menguntungkan dimana variabel v i bernilai positif. Sebaliknya, aktivitas produksi petani j dipengaruhi oleh kondisi yang tidak menguntungkan dimana variabel v j bernilai negatif. Output frontier i dan j tidak dapat diamati atau diukur karena random error dari keduanya tidak teramati. Output frontier yang tak teramati tersebut dapat berada di atas atau di bawah bagian deterministik dari model stochastic frontier, sedangkan output yang teramati hanya dapat berada di bawah bagian deterministik dari model stochastic frontier. Output yang teramati dapat berada di atas fungsi deterministik frontiernya apabila random error bernilai positif dan lebih besar dari efek inefisiensinya misalnya y i expx i β jika v i u i Coelli et al. 2005.

3.1.4. Konsep Efisiensi dan Inefisiensi

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani dan Keunggulan Komparatif-Kompetitif Pengusahaan Paprika Hidroponik di Desa Pasir Langu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 8 148

Analisis Saluran Pemasaran Paprika Hidroponik di Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

2 18 134

Analisis Usahatani dan Analisis Kelayakan Usahatani pada Budidaya Paprika (Capsicum annum var. grosumm) dengan Sistem Hidroponik (Studi Kasus di PT Cipta Citra Persada, Desa Naringgul Bawah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 15 106

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani paprika hidroponik di Kecamatan Parangpong Kabupaten Bandung

3 19 95

Analisis gender dalam pengembangan agribisnis paprika (Kasus komunitas petani Kampung Pasirlangu, Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat)

0 16 113

Analisis risiko produksi cabai paprika di kelompok tani dewa family Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat

2 26 88

Analisis risiko produksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi paprika hidroponik (Studi kasus kelompok tani paprika “Dewa Family” Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat)

7 59 145

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

10 42 80

Analisis pendapatan dan efisiensi teknis usahatani ubi kayu desa galuga kecamatan cibungbulang kabupaten Bogor

2 11 70

ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT.

0 3 24