46 artinya tidak tergantung hukum ekonomi permintaan dan penawaran. Apabila
produksi rendah dan permintaan tinggi, maka kelompok tani tetap memberlakukan harga awal atau tidak melakukan kenaikan harga.
5 Distribusi mencakup pergudangan, saluran distribusi, cakupan distribusi, tingkat dan lokasi persediaan, alat transportasi, dan penjual partai besar.
Kelompok tani Putera Alam menjual produknya baik secara langsung ke konsumen maupun melalui supplier langganan. Distribusi produk pada
kelompok tani ini kurang dapat berjalan dengan baik, hal ini dikarenakan kelompok tani belum memiliki sarana transportasi.
6 Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan analisis data secara sistematis tentang masalah yang berkaitan dengan pemasaran barang dan jasa.
Riset pemasaran belum dapat dilakukan sepenuhnya oleh kelompok tani Putera Alam karena pencatatan data dari kegiatan produksi dan penjualan
belum sesuai dengan sistem akuntansi, sehingga data tidak terkumpul dan tidak dapat dianalisis.
7 Analisis peluang melibatkan evaluasi terhadap biaya, manfaat, dan risiko yang berhubungan dengan keputusan pemasaran. Kelompok tani belum dapat
memanfaatkan peluang sepenuhnya terutama dalam pelaksanaan pemasaran produk, karena penjualan produk hanya dilakukan pada pelanggan-pelanggan
tetap saja tanpa adanya promosi ke pasar-pasar yang memiliki potensi besar.
6.1.9. Keuangan Akuntansi
Modal merupakan variabel yang sangat penting dalam menjalankan suatu kegiatan usaha terkait dengan bagaimana perusahaan mendapatkan modal usaha,
melakukan investasi, penggunaan pembiayaan usaha, dan perhitungan keuntungan yang ingin dicapai. Modal kelompok tani Putera Alam adalah modal perseorangan
masing-masing anggota kelompok tani. Tidak ada iuran khusus dari para anggota kelompok tani ini, karena kelompok tani hanya berfungsi sebagai wadah atau
tempat bagi para anggota tani menyalurkan produk sayurannya untuk kemudian dipasarkan.
Pencatatan keuangan di kelompok tani dibuat sangat sederhana, hanya mencakup penjualan dan penerimaan yang bersifat sementara pada jangka waktu
yang sangat singkat. Kelompok tani belum menerapkan pencatatan keuangan yang sesuai dengan sistem akuntasi. Ini merupakan kelemahan bagi kelompok tani
47 karena perhitungan keuntungan atau kerugian kelompok tani sulit untuk diketahui,
sehingga dapat menjadi hambatan dalam menetukan perencanaan kegiatan produksi ataupun peningkatan laba kelompok tani.
6.1.10. Produksi Operasi
Produksi sayuran organik dimulai sejak berdirinya kelompok tani Putera Alam pada tanggal 17 Maret 2007, sebelumnya beberapa petani telah menjalankan
usahatani secara semi organik. Kegiatan pembudidayaan sayuran organik di kelompok tani Putera Alam meliputi persiapan media persemaian, pembibitan,
persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman pemupukan, penyiraman, penyiangan atau perompesan dan penyulaman serta pengendalian hama dan
penyakit tanaman, panen dan pasca panen. Peralatan yang digunakan dalam pengolahan secara umum sama dengan pertanian lainnya dan masih sederhana
yaitu masih menggunakan cangkul, kored, pisau, gunting, pinset dan sebagainya. Secara umum proses kegiatan pembudidayaan di kelompok tani Putera Alam
adalah sebagai berikut :
Gambar 7. Tahapan Proses Produksi pada Kelompok Tani Putera Alam
Penyirama Pemupuka
Penyiangan Perompesan Dan Penyulaman
Persiapan Lahan Penanaman
Pemeliharaan Tanaman Pengendalian Hama
Dan Penyakit Tanaman Panen
Pasca Panen Persiapan Media
Pembibitan
48
1 Persiapan Media Persemaian
Proses awal adalah persiapan media persemaian menggunakan sekam. Pembakaran sekam biasanya dilakukan pada sore hari dan selesai pada pagi
harinya. Sekam didinginkan dengan penyiraman air dan diserakkan agar sekam tidak menjadi abu. Sekam yang telah didinginkan dicampur dengan tanah, pupuk
bokashi kotoran ayam, kambing atau sapi, dolomit atau kapur dan urine kambing sapi aduk hingga merata menggunakan cangkul dan sekop. Media
persemaian tersebut kemudian dimasukkan kedalam wadah atau tempat yang sudah disiapkan.
Gambar 8. Media Persemaian Benih pada Kelompok Tani Putera Alam
2 Pembibitan
Pembibitan dilakukan secara terjadwal dan biasanya setelah proses pemanenan. Awal dari pembibitan yaitu penyemaian. Sebelum disemai, benih
terlebih dahulu direndam dengan air hangat selama 1-2 jam untuk menghilangkan sisa-sisa bakteri dan cendawan yang bisa mengganggu proses pertumbuhan
tanaman. Dalam perendaman, jika ada benih yang mengapung harus diambil. Benih yang telah direndam kemudian ditanam dalam media persemaian yang telah
disiapkan.
3 Persiapan Lahan
Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan, pengolahan tanah, pemberian dolomit kapur, pemupukan dan pembuatan bedengan serta penyiraman. Fungsi
pembersihan lahan adalah untuk menghilangkan gulma yang mengganggu pertumbuhan. Pengolahan tanah dilakukan agar tidak terjadi pertukaran unsur hara
baru yang terkandung di dalam lapisan tanah. Kemudian pemupukan dilakukan
49 untuk menetralkan kadar keasaman tanah, perlakuan pemupukan tergantung pada
jenis tanamannya. Terakhir dalam proses penyiapan lahan adalah membuat bedengan dengan tinggi sekitar 30 cm. Setelah lahan diolah dan bedengan
dibentuk, lalu ditaburkan pupuk bokashi sebanyak dua kali dan disiram secara merata.
4 Penanaman
Cara penanaman komoditi sayuran berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga harus memperhatikan karakteristik tanaman yang akan
ditanam. Penanaman diawali dengan pembuatan lubang tanaman pada bedengan dengan jarak dan kedalaman sesuai dengan jenis sayuran yang akan ditanam.
Penanaman yang dilakukan kelompok tani adalah sesuai dengan banyaknya permintaan perkomoditi sayuran tersebut.
5 Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman adalah suatu upaya yang direalisasikan untuk mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan pada saat panen. Kegiatan
dalam pemeliharaan tanaman terdiri dari pemberian pupuk atau nutrisi yang berimbang pemupukan, penyiraman, penyiangan perompesan dan penyulaman
serta pengendalian hama dan penyakit tanaman.
a. Pemupukan