Politik, Pemerintah, dan Hukum

54 cenderung back to nature juga memberikan dampak positif bagi keberlangsungan usaha sayuran organik, hal ini dikarenakan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan maka semakin tinggi pula loyalitas masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran organik. Namun di sisi lain, kelompok tani mengalami beberapa kendala dalam menjalankan usahanya. Salah satunya adalah status kepemilikan lahan yang digarap oleh anggota kelompok tani, yang merupakan lahan sewaan. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan usaha kelompok tani, karena lahan tersebut dapat diambil oleh pemiliknya.

6.2.3. Politik, Pemerintah, dan Hukum

Pemerintah sebagai lembaga formal memegang peran penting dalam pengembangan berbagai macam usaha yang ada. Pemerintah merupakan pemberi subsidi, pembuat kebijakan dan pelanggan dari berbagai organisasi. Oleh karena itu, faktor politik, pemerintah dan hukum dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi suatu usaha. Untuk memajukan pertanian organik di Indonesia, diperlukan perencanaan dan implementasi yang baik secara bersama antara petani, pelaku usaha dan pemerintah. Kebijakan pemerintah merupakan hal yang penting untuk menumbuhkan, memfasilitasi, mengarahkan dan mengatur perkembangan pertanian organik di Indonesia. Oleh sebab itu, Departemen Pertanian telah mencanangkan pertanian organik denga program ”Go Organik 2010” yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu produsen dan pengekspor pangan organik utama di dunia pada tahun 2010. Misi yang diemban dalam program ini adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan alam Indonesia, dengan mendorong berkembangnya pertanian organik yang berdaya saing dan berkelanjutan Deptan, 2009. Program ”Go Organik 2010” dirancang pengembangannya ada enam tahapan mulai dari tahun 2001 sampai tahun 2010, tahapan tersebut adalah : 9 Tahun 2001, fokus pada kegiatan sosialisasi 9 Tahun 2002, fokus pada kegiatan sosialisasi dan pembentukan regulasi, 9 Tahun 2003, fokus pada pembentukan regulasi dan bantuan teknis, 9 Tahun 2004, fokus pada kegiatan bantuan teknis dan sertifikasi, 9 Tahun 2005, fokus pada sertifikasi dan promosi pasar, 55 9 Tahun 2006-2010, terbentuk kondisi industrialisasi dan perdagangan. Tahapan di atas disusun dengan mempertimbangkan akan terciptanya kondisi yang kondusif Departemen Pertanian dalam menjalankan programnya. Kondusif dan konsisten merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai perjalanan dari program yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tahapan sosialisasi pertanian oraganik telah dijalankan dengan baik dan tersebar secara luas di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari tingginya respn masyarakat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pertanian organik. Sosialisasi dilakukan oleh segenap elemen pembangunan pertanian mulai dari Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi, organisasi profesi, kelompok tani dan pihak-pihak terkait lainnya. Dengan adanya program pemerintah ”Go Organik 2010 ” dan dukungan pemerintah pada pengembangan usaha sayuran organik ini, maka petani dan masyarakat pun akan semakin mudah untuk menerimanya. Sejalan dengan upaya peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura, peredaran benih dan pupuk serta pestisida cenderung terus meningkat. Benih merupakan salah satu faktor penentu dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian, karena mempunyai peranan sangat penting dalam menentukan segala aktivitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dalam upaya meningkatkan penggunaan dan penyediaan benih unggul bermutu pemerintah perlu melakukan pengawasan pengadaan, penggunaan dan peredaran benih dengan memberikan sertifikat setelah melalui pemeriksaan lapangan, hal ini sesuai dengan keputusan Menteri Pertanian Nomor 803KptsOT.210797 tentang Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih Bina dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 517KptsTp.27092002 tentang Pengawasan Pestisida.

6.2.4. Teknologi