Matriks IE Internal-External Matrix Matriks SWOT Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats Matrix

Berdasarkan hasil perhitungan matriks EFE, faktor strategis yang merupakan peluang terbesar dan paling berpengaruh bagi kelompok tani Putera Alam adalah perubahan gaya hidupmasyarakat yang cenderung back to nature dengan nilai tertimbang 0,420, sehingga memungkinkan kelompok tani untuk lebih mengoptimalkan upaya perluasan daerah pemasaran produk. Peluang lain yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani adalah loyalitas konsumen, dengan adanya loyalitas konsumen ini maka kelompok tani dapat terus berproduksi karena permintaan produk sayuran organik dari konsumen yang berkelanjutan. Faktor eksternal yang menjadi ancaman bagi kelompok tani Putera Alam adalah perkembangan jenis hama dan penyakit pada tanaman, ini dapat dilihat pada nilai tertimbangnya yaitu sebesar 0,182. Penyakit yang sering menyerang tanaman adalah busuk batang, sedangkan hama yang sering menyerang tanaman adalah ulat, kutu, belalang dan lainnya. Hama dan penyakit tersebut jika tidak ditangani dapat menular ke tanaman lain yang belum terserang, sehingga dapat mengakibatkan kegagalan panen. Hasil analisis matriks EFE untuk peluang dan ancaman diperoleh total nilai tertimbang sebesar 3,382. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kelompok tani dalam merespons peluang dan mengatasi ancaman tergolong tinggi.

6.9. Tahap Pencocokan Matching Stage

Tahap pencocokan merupakan tahap kedua dalam proses perumusan strategi, berfungsi untuk memadukan kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan dengan peluang dan ancaman terhadap perusahaan dari lingkungan eksternal. Alat analisis yang digunakan adalah Matriks IE Internal-External dan Matriks SWOT Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats, untuk menghasilkan alternatif strategi bagi perusahaan.

6.9.1. Matriks IE Internal-External Matrix

Kegunaan dari matriks IE adalah untuk mengetahui posisi kelompok tani saat ini. Pemetaan posisi kelompok tani sangat penting dalam pemilihan strategi yang ditetapkan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, total nilai tertimbang pada matriks IFE adalah 2,320 yang artinya faktor internal berada di atas rata-rata, sedangkan total nilai tertimbang pada matriks EFE adalah 3,382 yang artinya respon kelompok tani terhadap faktor-faktor eksternal yang dihadapi tergolong tinggi. Total nilai tertimbang pada matriks IFE dan EFE tersebut kemudian ditetapkan pada matriks IE. Apabila masing-masing total nilai tertimbang dari IFE dan EFE dipetakan dalam matriks IE, maka posisi kelompok tani saat ini berada pada kotak di kuadran II yang menggambarkan bahwa kelompok tani berada dalam kondisi internal rata-rata dan respon usaha terhadap faktor-faktor eksternal yang dihadapinya tergolong tinggi. Inti strategi yang dapat diterapkan kelompok tani adalah strategi tumbuh dan kembang Growth and Build. Strategi terbaik yang cocok adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk atau integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal. Total nilai IFE yang diberi bobot Kuat Rata-rata Lemah 3,0 - 4,0 2,0 - 2,99 1,0 – 1,99 4,0 3,0 2,320 2,0 1,0 Tinggi 3,0 – 4,0 3,382 3,0 Menengah 2,0 – 3,99 2,0 Rendah 1,0 – 1,99 1,0 I II III IV V V VI VII VIII IX Gambar 9. Analisis Matriks Internal-Eksternal IE pada Kelompok Tani Putera Alam.

6.9.2. Matriks SWOT Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats Matrix

Tujuan dari tahap pencocokan matriks SWOT adalah untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Tidak semua strategi yang dikembangkan dalam matriks SWOT akan dipilih untuk implementasi. Empat tipe strategi yang disarankan yaitu strategi SO kekutan-peluangstrength-opportunities, strategi WO kelemahan- peluangweaknesses-opportunities, strategi ST kekuatan-ancamanstrength- threats , dan strategi WT kelemahan-ancamanweaknesses-threats. Faktor Internal Kekuatan Strengths-S Kelemahan Weakness-W Total nil a i EFE ya ng diberi bobo t Faktor Eksternal 1. Produk yang berkualitas 2. Perencanaan tanam yang baik 3. Hubungan ketua dengan anggota kelompok tani sudah baik 4. Pelayanan ke konsumen yang sudah baik 5. Dapat menyerap tenaga kerja 1. Belum memiliki kemasan dan label 2. Teknologi produksi yang digunakan masih sederhana 3. Kualitas SDM yang masih rendah 4. Kurangnya upaya promosi produk 5. Pengarsipan data-data yang belum tertata rapi 6. Belum ada sertifikasi produk 7. Keterbatasan modal 8. Kontrak kerjasama tidak tertulis 9. Lemahnya akses kelompok tani tentang pasar sayuran organik Peluang Opportunities-O 1. Adanya asosiasi pertanian organik. 2. Perkembangan Teknologi. 3. Kebijakan pemerintah mengenai program Go Organic 2010 . 4. Loyalitas konsumen yang tinggi. 5. Tersedianya tenaga kerja yang potensial di daerah setempat. 6. Perubahan gaya hidup masyarakat yag cenderung back to nature. 7. Daerah pemasaran sayuran organik yang masih luas. 8. Hambatan untuk masuk industri sayuran organik cukup besar. Strategi S-O 1. Mempertahankan dan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen serta memperluas jaringan distribusi dan pemasaran S 1, 2, 3, 4, 5 dan O 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Strategi W-O 1. Mengusahakan sertifikasi organik serta membuat kontrak kerjasama secara jelas dan tertulis W 6, 7, 8 dan O 1, 3 2. Memperbaiki dan meningkatkan kemampuan manajerial dan teknik budidaya dengan mempelajari perkembangan teknologi dan mengikuti pelatihan W 2, 3, 5, dan O 1, 2, 3 3. Mengoptimalkan upaya promosi produk, pendistribusian produk, mengusahakan kemasan dan label produk untuk meningkatkan serta mempertahankan loyalitas konsumen W 1, 4, dan O 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8 Ancaman Threats-T 1. Perkembangan jenis hama dan penyakit pada tanaman. 2. Kemudahan mendapatkan produk substitusi. 3. Perubahan cuaca dan perubahan fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan pemukiman. Strategi S-T 1. Memperkuat dan mempertahankan daerah pemasaran yang sudah ada S 1, 2, 4, 5 dan T 1, 2, 3 Strategi W-T 1. Melakukan riset pasar untuk memantau perkembangan pemasaran produk, harga dan tingkat persaingan W 1, 4, 9 dan T 2, 3 2. Mempertahankan dan mempererat hubungan kerjasama dengan pihak akademisi dan lembaga penelitian pemerintah untuk menghasilkan benih berkualitas W 2 dan T 1 Gambar 10. Analisis Matriks SWOT pada Kelompok Tani Putera Alam 1 Strategi S-O Strengths-Opportunities Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal, dimana kekuatan internal dapat memanfaatkan tren dan kejadian eksternal. Strategi yang dapat digunakan yaitu mempertahankan dan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen serta memperluas distribusi dan pemasaran. Dengan terus meningkatkan dan mempertahankan pelayanan terhadap konsumen, maka keberadaan produk sayuran organik kelompok tani tetap terjaga dan proses produksi akan terus berjalan karena adanya permintaan dari konsumen. Memperluas jaringan distribusi dan pemasaran juga sangat baik untuk keberadaan produk sayuran organik kelompok tani, semakin luas jaringan distribusi dan pemasaran produk akan semakin meningkatkan keuntungan kelompok tani. Strategi ini didukung dengan adanya kekuatan kelompok tani berupa produk yang berkualitas, perencanaan tanam yang baik, hubungan ketua dengan anggota kelompok tani sudah baik, pelayanan konsumen yang sudah baik dan dapat menyerap tenaga kerja. Selain itu, strategi tersebut juga didukung oleh adanya peluang eksternal berupa adanya asosiasi pertanian organik, perkembangan teknologi, kebijakan pemerintah mengenai program Go Organic 2010, loyalitas konsumen yang tinggi, tersedianya tenaga kerja yang potensial di daerah setempat, perubahan gaya hidup masyarakat yag cenderung back to nature, pangssa pasar sayuran organik yang masih luas. 2 Strategi W-O Weakness-Opportunities Strategi W-O bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dapat digunakan kelompok tani adalah mengusahakan sertifikasi organik serta membuat kontrak kerjasama secara jelas dan tertulis. Kelompok tani sebaiknya mulai mengusahakan sertifikasi organik agar para konsumen lebih percaya akan kualitas produk dan memberikan rasa aman terhadap produk yang dikonsumsinya. Jika kelompok tani merasa tidak mampu dalam mengusahakan sertifikasi ini, maka kelompok tani dapat memanfaatkan peluang yang ada yakni mendatangi pihak pemerintah terkait atau asosiasi pertanian organik yang berada di derah setempat untuk memintai bantuan maupun solusi tentang masalah ini. Kontrak kerjasama secara tertulis perlu dilakukan karena hal ini akan sangat membantu petani khususnya dalam hal kejelasan tata cara pembayaran produk, sehingga petani agar tidak mengalami kerugian. Terdapat beberapa strategi lain yang dapat diterapkan oleh kelompok tani yaitu memperbaiki dan meningkatkan kemampuan manajerial dan teknik budidaya dengan mempelajari perkembangan teknologi dan mengikuti pelatihan. Manajemen yang baik dalam suatu organisasi akan sangat membantu tercapainya tujuan yang diinginkan. Melalui pelatihan yang diadakan pemerintah maupu LSM Lembaga Swadaya Masyarakat, kelompok tani Putera Alam harus dapat mengambil kesempatan untuk semakin meningkatkan kemampuan manajerial terutama di bidang pengelolaan SDM dan perencanaan keuangan usaha dengan merapikan kembali pembukuan yang telah dilakukan. Perkembangan teknologi juga baik untuk diikuti dan dipelajari oleh setiap anggota kelompok tani, karena hal ini dapat membantu meningkatkan bargaining position posisi tawar kelompok tani. Mengoptimalkan upaya promosi produk, pendistribusian produk, mengusahakan kemasan dan label produk untuk meningkatkan serta mempertahankan loyalitas konsumen juga merupakan strategi yang dapat dilakukan dengan memperbaiki kelemahan seperti belum memiliki kemasan dan label serta kurangnya upaya promosi, dengan memanfaatkan peluang eksternal seperti adanya asosiasi pertanian organik, perkembangan teknologi, kebijakan pemerintah mengenai program Go Organic 2010, loyalitas konsumen yang tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat yag cenderung back to nature, pangsa pasar sayuran organik yang masih luas, hambatan untuk masuk industri sayuran organik cukup besar. Kegiatan promosi dan periklanan dapat menarik minat calon konsumen untuk mencoba dan membeli produk kelompok tani. Hal ini akan mendukung usaha pengembangan pangsa pasar produk dan dapat menjadi alternatif strategi untuk mengatasi kelemahan kegiatan promosi yang selama ini dinilai kurang gencar. Selain itu, adanya peluang pangsa pasar sayuran organik yang masih luas dan trend back to nature dapat menjadi pertimbangan bagi kelompok tani. Promosi dapat dilakukan dengan memberikan informasi yang lengkap kepada calon konsumen, dengan mencantumkan keterangan mengenai produk pada kemasan atau brosur dan ikut serta dalam kegiatan pameram dagang. Pemberian kemasan dan lebel juga dapat membantu kegiatan promosi produk, dengan adanya kemasan dan label maka akan mempermudah konsumen untuk mengenali produk sayuran yang diproduksi oleh kelompok tani. Kegiatan promosi pemasaran sangat diperlukan untuk mengenalkan, mengingatkan dan menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan kelompok tani. 3 Strategi S-T Strengths-Threats Strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan kelompok tani untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Strategi yang dapat digunakan oleh kelompok tani yaitu memperkuat dan mempertahankan daerah pemasaran yang sudah ada. Hal ini dilakukan mengingat daerah pemasaran produk sayuran kelompok tani Putera Alam pada saat ini sedikit berkurang dikarenakan permasalahan yang terjadi dengan beberapa perusahaan supplier, sehingga mengharuskan kelompok tani untuk memperkuat dan mempertahankan daerah pemasaran yang ada. Strategi ini juga didukung dengan kekuatan kelompok tani lainnya berupa produk yang berkualitas, perencanaan tanam yang baik, pelayanan konsumen yang sudah baik, dapat menyerap tenaga kerja, dengan mengurangi pengaruh ancaman eksternal seperti perkembangan jenis hama dan penyakit pada tanaman, kemudahan mendapatkan produk substitusi, perubahan cuaca dan perubahan fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan pemukiman. 4 Strategi W-T Weakness-Threats Strategi W-T adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Strategi yang dapat digunakan oleh kelompok tani adalah melakukan riset pasar untuk memantau perkembangan pemasaran produk, harga dan tingkat persaingan. Strategi ini dapat dilakukan dengan menjalin kerjasama net working dengan perusahaan- perusahaan untuk mencari dan mendapatkan informasi pasar pertanian organik.

6.10. Tahap Keputusan Decision Stage