Berdasarkan data tersebut, bahwa penduduk sekitar banyak berkecimpung dalam pertanian khususnya budidaya sayuran yang merupakan andalan desa
Sukagalih. Hal ini memudahkan kelompok tani untuk memperoleh pekerja lepas dalam proses produksi yang diusahakan.
5.4. Struktur Organisasi Kelompok Tani Putera Alam
Kelompok tani Putera Alam ini diketuai oleh Bapak Rahmad Hidayat. Ketua kelompok tani memiliki jalur komando kepada wakil ketua, sekretaris dan
bendahara yang ada di bawahnya. Masing-masing memiliki hak dan wewenang yang saling mendukung. Jumlah anggota kelompok tani Putera Alam ini adalah 12
orang anggota aktif. Secara struktural kelompok tani Putera Alam memiliki hierarki sebagai berikut :
Gambar 6. Struktur Organisasi Kelompok Tani Putera Alam
Sumber : Kelompok Tani Putera Alam
5.5. Kegiatan Usaha Kelompok Tani Putera Alam
Aktifitas bisnis kelompok tani Putera Alam terdiri dari tiga subsistem usaha. Ketiga subsistem usaha tersebut yaitu kegiatan budidaya, kegiatan
pemasaran dan kegiatan kemitraan. Masing-masing kegiatan tersebut akan dijelaskan berikut ini.
5.5.1. Kegatan Budidaya
Pada umumnya kegiatan budidaya terdiri dari beberapa tahapan, yaitu persiapan lahan, persemaian, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan. Kegiatan
yang termasuk dalam persiapan lahan adalah sanitasi lahan, pencangkulan, pembentukan bedeng, pemupukan dan penyiraman. Kegiatan persemaian dimulai
dengan menyiapkan benih, menyiapkan media benih, perkecambahan, Ketua
Wakil Ketua Bendahara
Sekretaris Anggota
menyiapkan kecambah ke polybag semai, perawatan yang terdiri dari pengendalian hama dan penyakit.
Kegiatan penanaman dimulai dengan menentukan pola tanam, pembuatan lubang tanam dan penanaman. Pemeliharaan tanaman meliputi kegiatan
penyulaman tanaman yang mati, penyiraman, pemasangan ajir, penyiangan, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit. Tahapan dalam pemanenan
meliputi pemilihan tanaman yang siap panen, pemetikan hasil, pengangkutan dan penyortiran.
5.5.2. Kegiatan Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan distribusi barang atau jasa yang dihasilkan dari produsen kepada konsumen akhir, sehingga dalam aliran barang dan jasa
tersebut akan terbentuk suatu sistem pemasaran. Keberhasilan kegiatan suatu usaha tidak terlepas dari pelaksanaan pemasarannya.
Dalam subsistem pemasaran, kelompok tani Putera Alam melakukan kegiatan usaha suplay sayuran baik secara langsung ke konsumen maupun melalui
perantara supplier. Secara umum kegiatan yang dilakukan dalam pemasaran adalah mengetahui permintaan pasar, menyediakan produk sayuran, kegiatan
pasca panen yang terdiri dari penyortiran dan gradding, menimbang dan mengemas produk dan pencatatan dalam buku penjualan. Kegiatan pasca panen
dimulai dengan mengeluarkan sayuran dan diangin-anginkan, kemudian disortasi dari kotoran yang terbawa seperti daun atau kotoran lainnya dan dilakukan
gradding , terakhir pengemasan produk dengan menggunakan plastik berukuran 5-
10 kg atau tergantung berat yang diminta. Kegiatan distribusi langsung ke konsumen yang dilakukan kelompok tani
Putera Alam ini ditujukan untuk memperpendek saluran pemasaran dan untuk mengetahui secara langsung apa yang diinginkan konsumen, sehingga dapat lebih
mudah membina hubungan baik dengan pelanggan agar dan pelanggan mau melakukan pembelian berulang. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menjamin
bahwa sayuran yang dipasarkan benar-benar organik ketika sampai dikonsumen akhir. Hal ini juga dilakukan mengingat adanya kecurangan yang telah terjadi,
yang dilakukan oleh beberapa supplier selama ini. Sistem harga yang diterapkan adalah harga flat, artinya tidak tergantung hukum ekonomi permintaan dan
penawaran. Apabila produksi rendah dan permintaan tinggi, maka kelompok tani tetap memberlakukan harga awal atau tidak melakukan kenaikan harga. Hal ini
dikarenakan produk sayuran organik tidak dipengaruhi dengan adanya kenaikan harga pupuk kimia, pestisida, ataupun hormon pertumbuhan, sehingga harga
produk sayuran tersebut tetap.
5.5.3. Kemitraan