Kerangka Pemikiran KERANGKA PEMIKIRAN

3.2. Kerangka Pemikiran

Operasional Saat ini produk organik mulai berkembang dan diminati banyak orang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya usaha pertanian yang menerapkan sistem bertani secara organik serta peningkatan konsumsi masyarakat yang ingin bergaya hidup sehat. Dari beberapa komoditas yang dapat dikembangkan dengan sistem pertanian organik adalah komoditas hortikultura terutama untuk komoditas sayuran. Salah satu kelompok tani yang bergerak dalam usaha produk sayuran organik adalah kelompok tani Putera Alam, yang terletak di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Dalam menjalankan usahanya kelompok tani Putera Alam mengalami beberapa kendala, diantaranya kurangnya modal usaha, sehingga menyebabkan kelompok tani Putera Alam sulit untuk mengembangkan usahanya. Terbatasnya sarana dan prasarana, baik untuk kegiatan produksi maupun kegiatan pendistribusian produk sayuran yang mereka hasilkan. SDM anggota tani masih rendah, yang berdampak pada kurangnya sentuhan teknologi pada sistem produksi sayuran organik dan lemahnya sistem manajemen organisasi pada kelompok tani ini. Selain itu, pemahaman masyarakat akan pentingnya pangan sehat mulai disadari dalam jangka waktu lama, sehingga terjadi peningkatan permintaan produk sayuran organik di pasar. Oleh karena itu, kelompok tani perlu merumuskan dan menyusun strategi yang tepat dengan mengidentifikasi faktor- faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberlangsungan jalannya usaha sayuran organik ini. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi kelompok tani, sedangkan untuk merumuskan dan menyusun strategi usaha yang tepat, terdapat tiga tahap yang perlu ditempuh. Tahap tersebut meliputi tahap pengumpulan input dasar the input stage, tahap pemanduan atau pencocokan the matching stage dan tahap keputusan the decision stage. Operasional penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap. Tahap pertama meringkas informasi input dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi, terdiri dari matriks IFE Internal Factor Evaluating dan Matriks EFE External Factor Evaluating. Faktor internal yang akan diteliti terdiri dari manajemen, pemasaran, keuangan akuntansi, produksi operasi, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari ekonomi; sosial, budaya, demografi dan lingkungan; politik, pemerintah dan hukum; teknologi; dan kekuatan kompetitif. Tahap kedua untuk menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor internal dan eksternal yang diperoleh dari tahap input atau tahap pertama dari matriks IFE dan EFE. Teknik pada tahap kedua ini adalah matriks I-E Internal-External yang diguanakan untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini dan matriks SWOT Strengths-Weaknesses-Opportunities- Threats untuk menghasilkan strategi alternative yang layak. Pada tahap ketiga akan diambil keputusan strategi mana yang menjadi prioritas dengan menggunakan matriks perencanaan strategi kuantitatif atau QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix sebagai rekomendasi strategi yang harus dijalankan oleh kelompok tani tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka bagan pemikiran operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Diagram Alir Kerangka Pemikiran Operasional Kelompok Tani Putera Alam • Kurangnya modal usaha • Sarana dan prasarana terbatas • SDM anggota tani masih rendah • Daerah pemasaran masih terbuka luas Analisis Lingkungan Internal : • Manajemen • Pemasaran • Keuanganakuntansi • Produksioperasi • Penelitian dan Pengembangan • Sistem Informasi Manajemen Analisis Lingkungan Eksternal : • Ekonomi • Sosial, budaya, demografi, dan lingkungan • Politik, hukum, dan pemerintah • Teknologi • Kompetitif Identifikasi Faktor-faktor Internal dan Eksternal Kelompok Tani Matriks IFE Matriks EFE Matriks IE Matriks SWOT Alternatif Strategi Pengembangan Usaha QSPM Prioritas Strategi Terbaik

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok tani Putera Alam di desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purvosive dengan pertimbangan bahwa kelompok tani Putera Alam merupakan satu-satunya kelompok tani yang mengusahakan sayuran organik dibawah naungan GAPOKTAN Flamboyan desa Sukagalih, yang juga merupakan kelompok tani binaan dibawah bimbingan Tim Academic Frontier Research Project Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2009.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan tiga orang responden yang terdiri dari ketua kelompok tani, penyuluh dari Tim Academic Frontier Research Project Institut Pertanian Bogor dan KASI Hortikultura Dinas Pernatian Kabupaten Bogor. Jumlah responden dipilih berdasarkan tingkat pengaruhnya terhadap perkembangan usaha kelompok tani Putera Alam. Dalam pengolahan data, bobot yang diberikan terhadap ketiga responden berbeda. Responden pertama yang merupakan pihak internal kelompok tani diberi bobot 60 persen, sedangkan pihak eksternal yakni responden kedua dan ketiga masing-masing diberi bobot 20 persen. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa responden pertama lebih mengetahui kondisi internal kelompok tani dari pada responden kedua dan ketiga. Selain itu, responden kedua dan ketiga tidak mempunyai pengaruh dalam pengambilan kebijakan atau keputusan dalam kelompok tani sehingga diberi bobot yang kecil. Pemberian bobot ini dilakukan pada tahap penilaian rating. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan lembaga yang erat kaitannya dengan usaha sayuran organik. Data penunjang lainnya didapat dari situs internet, artikel majalah, surat kabar, penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan