Alam adalah perencanaan tanam yang sudah baik dengan nilai tertimbang 0.320. Karena dari awal berdiri sampai pada saat sekarang ini, perencanaan tanam yang
dilakukan oleh kelompok tani sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pembagian jenis tanaman yang akan ditanam oleh masing-masing petani dibagi
oleh kelompok sesuai dengan subnya, misalnya dari 12 orang petani dibagi menjadi 4 sub yang terdiri dari 3 orang petani tiap subnya dan menanam beberapa
jenis sayuran yang berbeda di tiap sub. Dengan cara seperti ini, maka tidak ada petani yang merasa dirugikan karena over produksi dan ketersediaan produk pada
kelompok tani terjaga. Perencanaan tanam yang sudah baik juga dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu, perencanaan tanam yang baik
akan mempermudah kelompok tani dalam menentukan waktu panen dan kuantitas sayuran yang dipanen sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen dan
supplier. Faktor strategis internal yang merupakan kelemahan terbesar dari
kelompok tani adalah pengarsipan data yang belum tertata rapi dan belum ada sertifikasi produk,
ditunjukkan dengan nilai tertimbang masing-masing fator yakni 0,074. Pengarsipan data yang belum rapi membuat petani tidak begitu mengetahui
berapa keuntungan yang diperoleh dari setiap kali penjualan produknya. Hal ini dikarenakan petani tidak pernah berpikir berapa besar keuntungan yang diperoleh,
akan tetapi petani hanya berpikir produk yang mereka hasilkan habis terjual. Sertifikat organik juga merupakan kelemahan bagi kelompok tani, karena tidak
memiliki sertifikat organik kelompok tani akhirnya kehilangan beberapa daerah pemasarannya.
Hasil analisis matriks IFE untuk kekuatan dan kelemahan diperoleh total nilai tertimbang berada pada rata-rata yaitu sebesar 2,320, ini menunjukkan
kemampuan kelompok tani Putera Alam mengatasi kelemahan dengan menggunakan kekuatan berada di bawah rata-rata.
6.8.2. Matriks EFE External Factor Evaluation
Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor strategis eksternal kelompok tani Putera Alam, diperoleh peluang opportunities dan ancaman
threats yang berpengaruh terhadap usaha sayuran organik. Faktor-faktor
strategis eksternal diperolah dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden.
Setelah menentukan faktor-faktor strategis eksternal, dilakukan pembobotan dengan menggunakan matriks pasangan berganda paired
comparison matrix untuk mendapatkan bobot dari masing-masing variabel
eksternal. Nilai pembobotan yang digunakan pada matriks EFE merupakan hasil rata-rata dari lima responden yang dipilih. Pemberian peringkat rating dilakukan
oleh responden yang sama dan merupakan nilai rata-rata dari lima responden, perhitungannya terdapat pada Lampiran 3. Nilai tertimbang diperoleh dari hasil
kali antara bobot dengan peringkat. Dengan memasukkan hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal, kemudian diberi bobot dan
peringkat maka diperoleh hasil seperti pada Tabel 14.
Tabel 14. Matriks EFE Eksternal Factor Evaluation Kelompok Tani Putera
Alam Faktor-faktor Strategis Eksternal
Bobot Peringkat
Nilai Tertimbang
Peluang Opportunities
A. Pangsa pasar sayuran organik yang masih luas
0.091 4
0.364 B. Perubahan gaya hidup masyarakat
yag cenderung back to nature 0.105 4
0.420
C. Loyalitas konsumen yang tinggi 0.100
4 0.400
D. Tersedianya tenaga kerja yang potensial di daerah setempat
0.082 3
0.246 E. Kebijakan pemerintah mengenai
program Go Organic 2010 0.082 4 0.328
F. Perkembangan Teknologi 0.095
4 0.380
H. Hambatan untuk masuk industri sayuran organik cukup besar
0.095 3
0.285 J. Adanya asosiasi pertanian organik
0.086 3
0.258
Ancaman Threats
G. Perkembangan jenis hama dan penyakit pada tanaman
0.091 2
0.182
I. Kemudahan mendapatkan produk substitusi 0.091
3 0.273
K. Perubahan cuaca dan isu bencana alam yang terjadi di Indonesia
0.082 3
0.246
Total 1
3.382
Berdasarkan hasil perhitungan matriks EFE, faktor strategis yang merupakan peluang terbesar dan paling berpengaruh bagi kelompok tani Putera
Alam adalah perubahan gaya hidupmasyarakat yang cenderung back to nature dengan nilai tertimbang 0,420, sehingga memungkinkan kelompok tani untuk
lebih mengoptimalkan upaya perluasan daerah pemasaran produk. Peluang lain yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani adalah loyalitas konsumen, dengan
adanya loyalitas konsumen ini maka kelompok tani dapat terus berproduksi karena permintaan produk sayuran organik dari konsumen yang berkelanjutan.
Faktor eksternal yang menjadi ancaman bagi kelompok tani Putera Alam adalah perkembangan jenis hama dan penyakit pada tanaman, ini dapat dilihat
pada nilai tertimbangnya yaitu sebesar 0,182. Penyakit yang sering menyerang tanaman adalah busuk batang, sedangkan hama yang sering menyerang tanaman
adalah ulat, kutu, belalang dan lainnya. Hama dan penyakit tersebut jika tidak ditangani dapat menular ke tanaman lain yang belum terserang, sehingga dapat
mengakibatkan kegagalan panen. Hasil analisis matriks EFE untuk peluang dan ancaman diperoleh total
nilai tertimbang sebesar 3,382. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kelompok tani dalam merespons peluang dan mengatasi ancaman tergolong
tinggi.
6.9. Tahap Pencocokan Matching Stage