organik. Ini dikarenakan sayuran anorganik diproduksi dengan menggunakan pupuk dan obat-obatan kimia, sehingga dapat diatur pertumbuhan dan ukuran
produknya. Selain itu, sayuran konvensional lebih mudah didapat oleh konsumen karena tersedia banyak di pasaran, mulai dari warung-warung kecil sampai toko-
toko besar atau supermarket. Dengan demikian, ancaman produk substitusi untuk menggeser produk kelompok tani relatif besar.
5 Persaingan Antar Kompetitor
Tingkat persaingan diantara para produsen sayuran organik dapat diminimalisir oleh kelompok tani, jika strategi yang dijalankan memiliki
keunggulan kompetitif. Pada umumnya, persaingan yang diperebutkan adalah posisi di pasar dan market share, penguasaan saluran distribusi, pemasok dan
lainnya. Produk sayuran organik yang ditawarkan oleh produsen-produsen lain yang bergerak dalam industri pertanian organik dinilai cukup menarik karena
telah dikemas dengan baik dan telah memiliki label sertifikasi dari lembaga sertifikasi. Produsen-produsen tersebut juga bersaing dalam hal kualitas sayuran,
harga yang bervariasi dan upaya promosi. Untuk menghadapi persaingan di dalam industri yang semakin kompetitif, maka setiap produsen sayuran organik dapat
menonjolkan keunggulan produknya dibandingkan dengan produk pesaing melalui penciptaan inovasi-inovasi baru.
6.7. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
Hasil identifikasi terhadap lingkungan eksternal dan internal digunakan untuk menyusun matriks Internal Factor Evaluation IFE dan matriks External
Factor Evaluation EFE. Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan
eksternal, selanjutnya dilakukan analisis terhadap peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dapat mempengaruhi strategi yang dijalankan
perusahaan.
6.7.1. Identifikasi Faktor Internal Kekuatan dan Kelemahan
Berdasarkan hasil analisis faktor internal, maka selanjutnya akan diidentifikasi beberapa hal yang enjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hasil
identifikasi tersebut digunakan untuk menyusun matriks IFE Internal Factor Evaluation
. Aspek-aspek yang ditinjau adalah manajemen, pemasaran, keuangan akuntansi dan produksi operasi Tabel 11.
Tabel 11. Kekuatan dan Kelemahan yang Dihadapi Kelompok Tani Putera Alam
Faktor Internal Kekuatan
Kelemahan
Manajemen • Hubungan Ketua dengan
anggota kelompok tani, • Dapat menyerap tenaga
kerja. • Kualitas SDM yang
masih rendah • Kontrak kerjasama
tidak tertulis. Pemasaran
• Produk yang berkualitas, • Pelayanan ke konsumen
yang sudah baik. • Belum memiliki
kemasan dan label, • Kurangnya upaya
promosi, • Belum ada
sertifikasi produk, • Lemahnya akses
kelompok tani tentang pasar
sayuran organik. Keuangan
akuntansi • Pengarsipan data
yang belum rapi, • Keterbatasan
modal, Produksioperasi
• Perencanaan tanam yang sudah baik,
• Teknologi produksi yang digunakan
masih sederhana. Penelitian dan
Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Kelompok tani memiliki kekuatan produk yang berkualitas dengan sistem
tanam yang sudah baik sehingga produk yang ditanam dapat dipanen secara kontinyu, dengan demikian permintaan konsumen dapat terus terpenuhi. Hal
tersebut merupakan upaya yang dilakukan kelompok tani untuk mempertahankan pelayanan ke konsumen yang sudah baik saat ini. Kekuatan lain yang dimiliki
kelompok tani yaitu berdirinya kelompok tani sebagai suatu usaha yang bergerak di bidang pertanian organik telah dapat menyerap tenaga kerja setempat, karena
usaha pertanian organik memerlukan banyak tenaga kerja dalam kegiatan produksi operasinya. Hubungan antara ketua dengan anggota kelompok juga
terjalin dengan baik.
Kelemahan yang dimiliki oleh kelompok tani yang paling mendasar adalah keterbatasan modal. Selama ini modal yang digunakan untuk menjalankan
usahanya berasal dari modal pribadi para anggota tani, tidak ada iuran khusus yang dikumpulkan ke kas kelompok tani. Dengan keterbatasan modal, kelompok
tani tidak mampu berbuat banyak terhadap usaha yang dijalankan, sehingga timbul kelemahan-kelemahan lain seperti belum memiliki kemasan dan label,
belum ada sertifkasi organik, kurangnya upaya promosi, serta teknologi yang digunakan masih sederhana. Kelemahan lainnya adalah kualitas SDM yang masih
rendah, kontrak kerja tidak tertulis dan lemahnya akses kelompok tani tentang pasar sayuran organik.
6.7.2. Identifikasi Faktor Eksternal Peluang dan Ancaman