Kegiatan Pemasaran Kelompok Tani Cibeureum Jempol

Beras biasa : Rp 5.000 per kilogram Beras sayur : Rp 4.500 – Rp 4.800 per kilogram Sekam : Rp 3.000 per karung Pasar yang telah dicapai beras organik kelompok tani Cibeureum Jempol meliputi Giant, Carefour, PT. Amico, PT. Shafira, Nurseri Tajur, toko - toko kecil di daerah bogor dan konsumen langsung seperti para dokter di Dinas kesehatan Bogor, Dinas Pertanian kota Bogor, dosen – dosen IPB serta masyarakat sekitar. .

VI. ANALISIS LINGKUNGAN KELOMPOK TANI

Analisis lingkungan adalah proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan mencakup semua faktor yang dapat memenuhi kelangsungan pencapaian tujuan yang diinginkan. Secara garis besar analisis lingkungan dapat dibagi menjadi lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan.

6.1 Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada dalam organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi langsung pada perusahaan. Analisis faktor internal merupakan proses identifikasi terhadap faktor kelemahan dan kekuatan perusahaan yang terdiri dari Sumber daya Manusia, manajemen keuangan, produksi serta penelitian dan pengembangan perusahaan juga pemasaran.

6.1.1 Sumber Daya Manusia

Kelompok tani Cibeureum Jempol terdiri dari seorang ketua sekaligus pendiri yaitu Bapak Amin. Tugas dari Bapak Amin ini selaku ketua diantaranya membina petani anggota, mengajak petani untuk tetap bersemangat memproduksi beras organik, memantau harga pasar serta memberdayakan pupuk organik subsidi agar dapat digunakan oleh petani anggota yang memerlukan. Bapak Amin dibantu oleh sekretaris yaitu bapak Mulyadi dan bendahara yang tidak lain adalah istrinya sendiri yaitu Ibu Acih. Kelompok tani Cibeureum Jempol terdiri dari beberapa seksi diantaranya humas, pembelian, saprodi, pengolahan hasil dan panen PHP serta bagian pemasaran. Kelompok tani ini memiliki 40 anggota. Berdasarkan status kepemilikan lahan, petani anggota tersebut terdiri atas empat orang petani pemilik lahan dan 36 orang petani penggarap lahan. Sedangkan jumlah karyawan yang dipekerjakan Bapak Amin di tempat penggilingan sejumlah lima orang dengan satu orang mandor yang berasal dari Sukabumi dan empat orang karyawan biasa yang berasal dari Mulyaharja. Keempat karyawan tersebut bertugas menjemur, menggiling, memoles hingga mengemas beras organik. Karyawan dan petani anggota kelompok tani Cibeureum Jempol direkruit tanpa melalui test tetapi hanya didasarkan pada kepercayaan Bapak Amin terhadap mereka yang benar-benar mau bergabung dan memajukan agribisnis beras organik di Mulyaharja. Sistem kerja di kelompok tani Mulyaharja ini adalah sistem padat karya, sehingga keharmonisan didalamnya sangat diperlukan dalam proses kerjanya. Keharmonisan tersebut dicapai dengan adanya suasana akrab dan kekeluargaan yang sampai saat ini masih dijadikan budaya kerja pada kelompok tani Cibeureum Jempol ini.

6.1.2 Keuangan

Keuangan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam setiap usaha, begitu juga bagi kelompok tani Cibeureum Jempol. Modal awal kelompok tani Cibeureum Jempol berasal dari milik Bapak Amin selaku pendiri yaitu sebesar Rp. 4,5 juta. Dengan modal tersebut Bapak Amin membeli mesin giling dengan kapasitas tiga ton perhari. Mesin giling ini diperuntukkan membantu petani anggota agar para petani tidak kasulitan menggiling gabah kering mereka dengan biaya yang murah.