Keuangan Analisis Lingkungan Internal

Dalam perkembangannya, Bapak Amin melihat kelompok tani ini semakin maju dengan semangat petani anggota yang tinggi. Kondisi tersebut mendorong pak Amin untuk ingin menambah modal usahanya. Untuk itu, pak Amin meminta bantuan Dinas Pertanian kota Bogor agar memberi pinjaman dana. Pada tahun 2005 permohonan dikabulkan dan modal bertambah Rp. 90 juta. Dana ini berasal dari dana tuna jual dan dikembalikan dengan cara diangsur sebanyak enam kali sebesar Rp. 15 juta per angsuran. Modal tambahan tersebut dibelikan kelengkapan sarana dan prasarana produksi. Pada sistem keuangannya, kelompok tani ini masih digunakan sistem keuangan yang sederhana. Kelompok tani ini tidak memiliki komputer untuk mendukung sistem pencatatannya, sehingga hanya digunakan buku dan pensil biasa saja. Sedangkan untuk perhitungannya hanya digunakan kalkulator biasa saja.

6.1.3 Produksi dan Operasi

Kelompok tani Cibeureum Jempol, memiliki kelompok tani yang terdiri dari petani penggarap dan petani pemilik sekaligus penggarap. Kelompok tani ini mempunyai teknologi penggilingan yang ditempatkan di sekretariat kelompok tani ini. Pada kegiatan proses produksi di kelompok tani Cibeureum Jempol ini, dimulai pada saat para petani panen dari lahan yang digarapnya. Panen dilaksanakan tepat waktu sesuai umur tanaman dengan alat yang digunakan berupa sabit gerigi. Setelah panen, para petani menjual padi mereka ke kelompok tani dengan harga Rp 1.700 perkilogram untuk gabah basah dan Rp 2.500 untuk padi kering yaitu pada kadar 18-21 persen. Setelah itu, padi para petani tersebut diproses lebih lanjut di kelompok tani mulai dari penjemuran, penggilingan hingga pengemasan. Setelah gabah padi tersebut di beli oleh kelompok tani, Bapak Amin menjemur kembali gabah tersebut hingga kadar airnya sebesar 14 persen dan layak untuk digiling dan diayak hingga terkumpul beras organik yang cukup berkualitas. Beras organik kelompok tani Cibeureum Jempol memiliki kualitas grade A seperti beras organik yang dihasilkan di daerah Cianjur, sehingga apabila terjadi kelebihan permintaan maka untuk menutupinya diambil dari kelompok tani beras organik di daerah Cianjur. Tahap selanjutnya adalah pengemasan dengan menggunakan mesin sederhana. Bentuk kemasan yang digunakan kelompok tani ini adalah plastik dengan ukuran 5 kilogram serta karung yang berisi 20 kilogram. Untuk menutup kemasan dalam bentuk plastik digunakan mesin pres, sedangkan untuk kemasan dalam karung penutupannya dilakukan dengan cara menjahit karung tersebut. Untuk konsumen eceran juga disediakan beras organik kiloan, yang disimpan diatas baskom wadah yang lebih besar dan lebar ukurannya daripada ember. Untuk mendukung kegiatan petani on-farm kelompok tani cibeureum jempol melakukan penelitian terlebih dahulu terhadap bibit unggul yang akan dikembangkan dan diproduksi oleh petani anggota tersebut. Bibit yang dikembangkan adalah bibit yang berasal dari saran pemerintah Dinas Agribisnis Bogor. Setelah diketahui bahwa bibit tersebut layak untuk dikembangkan maka bibit tersebut dijual kepada petani anggota dengan harga yang relatif murah. Kelompok tani juga menyediakan pupuk organik yang diproduksi sendiri oleh ketua kelompok tani yaitu bapak Amin. Hal ini juga guna membantu petani