3. Countur tanah Terasiring.
4. Lahan – lahan pertanian yang berada disekitarnya tidak boleh menggunakan
pestisida. 5.
Lahan yang awalnya digunakan untuk menanam tanaman an-organik, maka lahan tersebut harus diberakan diistirahatkan kurang lebih tiga bulan
sebelum penanaman kembali.
2.5 Lahan Pertanian Organik
Karakteristik lahan yang dapat dijadikan lahan pertanian organik adalah lahan yang benar
–benar aman, bebas dari kandungan pupuk kimia dan sisa pestisida. Ada dua jenis lahan yang dapat digunakan untuk berproduksi beras organik yaitu :
1 lahan pertanian yang baru dibuka dan belum pernah digunakan untuk berproduksi padi organik; atau 2 lahan pertanian yang sudah pernah digunakan
untuk berproduksi tanaman an-organik yang harus dikonversi secara intensif terlebih tergantung sejarah penggunaan lahan, pupuk, pestisida dan jenis tanaman
yang diproduksi. Lahan yang bisa digunakan untuk mendukung pertanian organik adalah lahan yang tekstur tanahnya lunak dan halus yang lazim disebut koloid. Di
dalam koloid tersebut terkandung berbagai unsur hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman organik. Adapun unsur
– unsur hara yang tersebut diantaranya nitrogen N, fosfor P, kalium K, sulfur S, magnesium Mg, besi
Fe, dan kalsium Ca. Luasan lahan pertanian organik kawasan Asia seluas 61.595 ha, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.
Pada Tabel 4 dapat dilihat luasan lahan organik yang terdapat di beberapa negara di Asia. Beberapa negara di Asia yang sudah mulai mengembangkan lahan
organik yang lebih dari 1.000 ha diantaranya Srilanka, India, China, Republik
Korea, Thailand dan Vietnam. Masing-masing luasan yang dimiliki yaitu 9.201 ha, 5.147 ha, 2.910 ha, 1.237 ha, 1.154 ha dan 1.022 ha. Negara Philipines,
Pakistan, Israel, Azerbaijan, Bangladesh, Ukraina, Nepal, Lebanon, Jepang, Kazakstan dan Syria hanya mengembangkan lahan pertanian organik kurang dari
1.000 ha. Luasan masing-masing negara yaitu 500 ha, 405 ha, 285 ha, 100 ha, 69 ha, 26 ha, 17 ha, 4 ha, 1 ha dan 1 ha. Diantara beberapa negara di Asia yang
mengembangkan lahan pertanian organik, Indonesia memiliki luasan lahan yang paling luas. Hal ini diakibatkan karena negara Indonesia merupakan negara agraris
yang penghasilan utamanya bersumber dari lahan pertanian. Pada Tabel dapat dilihat bahwa begitu luasnya lahan pertanian organik yang produktif di negara
Indonesia. Di Indonesia luasan lahan yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian
organik seluruh tanaman organik adalah seluas 45.000 ha. Potensi ekonomi lahan pertanian yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berperan dalam
perubahan biaya dan pendapatan ekonomi lahan. Setiap lahan memiliki potensi ekonomi yang bervariasi yang mendukung kondisi produksi dan pemasaran,
karena lahan pertanian memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan kondisi lahan tersebut. Oleh karena itu, faktor
– faktornya juga bervariasi dari satu lahan ke lahan yang lain dan dari satu negara ke negara yang lain. Secara umum,
semakin banyak perubahan dan adopsi yang diperlukan dalam lahan pertanian, semakin tinggi pula resiko ekonomi yang ditanggung untuk perubahan
– perubahan tersebut. Prawoto, 2006.