3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Proses manajemen strategi diawali dengan visi dan misi yang dibangun oleh Kelompok Tani Cibeureum Jempol. Selanjtnya, diidentifikasi faktor-faktor
eksternal dan internal yang mempengaruhi perkembangan Kelompok Tani Cibeureum Jempol. Pada tahap ini dilakukan analisis faktor eksternal dan internal
untuk menetapkan strategi pengembangan kelompok tani agar dapat meningkatkan kinerja dan daya saingnya. Analisis lingkungan internal kelompok
tani berguna untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kelompok tani tersebut. Sedangkan analisis eksternal kelompok tani berguna
untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi Kelompok Tani Cibeureum Jempol.
Kekuatan Kelompok Tani Cibeureum Jempol adalah sebagai perkumpulan anggota petani yang mau berkembang, berwawasan, berkerakyatan serta
berusahatani dalam agribisnis. Melalui adanya Kelompok Tani Cibeureum Jempol diharapkan para petani beras organik di Mulyaharja khusunya memiliki wadah
aspirasi sehingga petani yang ada akan menjadi lebih kuat baik dalam penerapan teknologi, sistem budidaya, permodalan dan sebagainya. Kelompok Tani
Cibeureum Jempol juga diharapkan dapat membantu petani dalam hal pemasaran atau penjualan beras organiksehat sehingga mampu meningkatkan tingkat
pendapatan para petani anggota melalui sistem usahatani yang berkelanjutan dan ramah lingkungan sehingga kelompok tani juga dapat terus berkembang.
Penurunan penjualan beras organik pada bulan April dan Juli 2008 merupakan kendala yang dihadapi oleh Kelompok Tani Cibeureum Jempol.
Hadirnya kelompok tani yang sejenis seperti Lemah Duhur dan Alam Lestari yang sama-sama mengembangkan usahatani beras organik merupakan kendala
yang menuntut Kelompok Tani Cibeureum Jempol untuk dapat menentukan strategi pengembangan usaha yang tepat agar dapat bersaing dengan keadaan
apapun. Untuk menetapkan strategi yang tepat bagi pengembangan usaha, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal
khususnya kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dimilikinya. Faktor internal ini terdiri dari struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan,
dan sumberdaya perusahaan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor ekonomi, sosial, politik, kebijakan pemerintah, teknologi, pendatang baru, pembeli, produk
pengganti dan pesaing. Dari hasil identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal dapat diketahui apakah saat ini usaha dari Kelompok Tani Cibeureum Jempol
memiliki potensi untuk dikembangkan dan terus bertahan di masa yang akan datang.
Pengidentifikasian ini dilanjutkan dengan memilih faktor strategis bagi Kelompok Tani Cibeureum Jempol didalam bentuk matriks IFE Internal Factor
Evaluation dan EFE External Factor Evaluation yang bertujuan untuk mengetahui apakah kekuatan yang dimiliki lebih besar dari kelemahan atau
sebaliknya dan apakah usaha yang dimiliki oleh Kelompok Tani Cibeureum Jempol mampu memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman yang ada. Lalu
dari hasil matriks IFE dan EFE dilakukan penentuan alternatif strategi dengan analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity, Threat. Penentuan alternatif
strategi ini terdiri dari empat alternatif strategi yaitu strategi penyesuaian kekuatan dan peluang, strategi penyesuaian kelemahan dan peluang, strategi penyesuaian
kekuatan dan ancaman, serta strategi penyesuaian kelemahan dan ancaman. Keempat alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks akan dipilih strategi yang
terbaik untuk dapat diterapkan dalam manajemen Kelompok Tani Cibeureum Jempol dalam pengembangan usaha beras organik dengan analisis yang lebih
objektif dengan intuisi yang baik dalam matriks QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix dengan alat analisis ini nantinya dapat diketahui prioritas
strategi yang akan diusahakan Kelompok Tani Cibeureum Jempol dilihat dari nilaiskor totalnya Weighted Actractiveness ScoreWAS.
Hasil matriks QSPM di Kelompok Tani Cibeureum Jempol akan diperlihatkan dari perolehan skor. Skor yang tertinggi menunjukkan bahwa altermatif strategi
tersebut penting sebagai prioritas utama untuk diterapkan dan perolehan skor terrendah menunjukkan bahwa alternatif strategi tersebut merupakan prioritas
terakhir yang dipilih untuk dilaksanakan oleh Kelompok Tani Cibeureum Jempol. Sistem operasional penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional
Visi dan Misi Kelompok Tani Cibeureum Jempol
Faktor Eksternal dengan Matriks EFE
- Lingkungan Makro .
Faktor Ekonomi . Faktor Sosial, Budaya,
DemografiLingkungan . Faktor Politik dan
Kebijakan pemerintah . Faktor Teknologi
. Pesaing
- Lingkungan Industri
Analisis Posisi Kelompok Tani Cibeureum Jempol dengan matriks Internal-Eksternal
Faktor Internal dengan Matriks IFE
- Struktur Organisasi Perusahaan
- Budaya perusahaan
SDM, Produksi, Keuangan, Pemasaran,
dan Litbang
Formulasi Strategi dengan matriks SWOT
Pemilihan Strategi Terbaik Untuk Kelompok Tani Cibeureum Jempol dengan matriks QSP
- Penurunan produksi beras organik - Penurunan penjualan
- Keterbatasan sarana dan prasarana - Keterbatasan pendidikan anggota dalam
teknologi - Semakin menyempitnya lahan produktif
Analisis Lingkungan Perusahaan
Rekomendasi Strategi Pengembangan
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok tani Cibeureum Jempol di Kelurahan Muyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Penelitian di kelompok tani ini
sengaja dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa kelompok tani Cibeureum Jempol ini merupakan salah satu kelompok tani di Kelurahan Mulyaharja yang tetap
berusahatani beras organik dari mulai hulu hingga hilir. Pengambilan data ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2008.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan tiga orang responden yang terdiri dari
ketua kelompok tani, pesaing sekaligus rekanan kelompok tani Cibeureum Jempol, serta pihak penyuluh yang merangkap agen pemasar ke swalayan-swalayan seperti Hero dan
Giant. Sejumlah responden dipilih berdasarkan tingkat pengaruhnya terhadap perkembangan usaha kelompok tani Cibeureum Jempol. Data sekunder diperoleh dari
laporan-laporan lembaga yang erat kaitannya dengan produksi beras organik. Data penunjang lainnya didapat dari situs internet, artikel majalah, surat kabar, dan
penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan pembanding. Data internal yang dibutuhkan antara lain:
1 Gambaran Umum Kelompok Tani Cibeureum Jempol
Nama, sejarah, perkembangan dan keadaaan umum kelompok tani. Visi, misi dan tujuan kelompok tani.