Analisis Matriks IFE Tahap Pemasukan Data
pertanian, sehingga lahan yang masih produktif semakin menyempit dengan nilai skor sebesar 0,147.
Tabel 16. Matriks IFE Kelompok Tani Cibeureum Jempol
Faktor Startegis Internal Bobot
Rating Skor
KEKUATAN 1
Memiliki pimpinan yang berjiwa sosial, bertanggungjawab, cerdas, semangat yang besar dan
berjiwa wirausaha. 0,086
3,000 0,258
2 Memiliki produk yang bernilai ekonomis, berdaya saing
tinggi dan bersertifikasi organik dengan No.215ARESMKDNVIII07.
0,093 4,000
0,372 3
Memiliki dukungan sarana produksi penggilingan yang cukup baik dan lengkap.
0,073 3,333
0,243 4
Terbina suasana kerja yang bersifat kekeluargaan dan gotong royong antara karyawan, petani anggota dan
ketua kelompok tani. 0,086
3,333 0,287
5 Sudah mampu dilakukannya penelitian dan
pengembangan terhadap komoditas padi organik unggulan pada lahan milik sendiri.
0,095 3,333
0,317 6
Satu-satunya kelompok tani beras organik yang melakukan usaha dari mulai hulu sampai hilir di Bogor.
0,087 3,000
0,261 KELEMAHAN
1 Terjadinya konversi lahan dari pertanian ke non-
pertanian, sehingga lahan yang masih produktif semakin menyempit.
0,088 1,667
0,147 2
Kurangnya pendidikan SDM para petani anggota yang dimiliki.
0,084 1,333
0,112 3
Sarana dan prasarana yang masih terbatas. 0,084
1,333 0,112
4 Sistem keuangan yang masih sangat sederhana.
0,068 1,667
0,113 5
Modal kerja yang terbatas. 0,081
1,667 0,135
6 Kurang konsistensinya anggota
organisasi terhadap tugas-tugasnya 0,075
1,000 0,075
TOTAL 1,000
2,432
Pada tabel 16 dijelaskan bahwa dari berbagai kekuatan yang ada, memiliki produk yang bernilai ekonomis, berdaya saing tinggi dan bersertifikasi organik
dengan No.215ARESMKDNVIII07 menjadi kekuatan kelompok tani yang paling besar dengan nilai skor sebesar 0,372. Beras organik yang dihasilkan oleh
kelompok tani Cibeureum Jempol memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan produk pesaingnya dipasaran.