1. Lokasi lahan yang akan digunakan untuk berproduksi beras organik harus
jauh dari polusi seperti knalpot motor, limbah pabrik, dan lain - lain. 2.
Sistem pengairan harus baik, tidak boleh bercampur dengan lahan pertanian yang belum organik masih menggunakan pestisida.
3. Countur tanah Terasiring.
4. Lahan – lahan pertanian yang berada disekitarnya tidak boleh menggunakan
pestisida. 5.
Lahan yang awalnya digunakan untuk menanam tanaman an-organik, maka lahan tersebut harus diberakan diistirahatkan kurang lebih tiga bulan
sebelum penanaman kembali.
2.5 Lahan Pertanian Organik
Karakteristik lahan yang dapat dijadikan lahan pertanian organik adalah lahan yang benar
–benar aman, bebas dari kandungan pupuk kimia dan sisa pestisida. Ada dua jenis lahan yang dapat digunakan untuk berproduksi beras organik yaitu :
1 lahan pertanian yang baru dibuka dan belum pernah digunakan untuk berproduksi padi organik; atau 2 lahan pertanian yang sudah pernah digunakan
untuk berproduksi tanaman an-organik yang harus dikonversi secara intensif terlebih tergantung sejarah penggunaan lahan, pupuk, pestisida dan jenis tanaman
yang diproduksi. Lahan yang bisa digunakan untuk mendukung pertanian organik adalah lahan yang tekstur tanahnya lunak dan halus yang lazim disebut koloid. Di
dalam koloid tersebut terkandung berbagai unsur hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman organik. Adapun unsur
– unsur hara yang tersebut diantaranya nitrogen N, fosfor P, kalium K, sulfur S, magnesium Mg, besi
Fe, dan kalsium Ca. Luasan lahan pertanian organik kawasan Asia seluas 61.595 ha, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.
Pada Tabel 4 dapat dilihat luasan lahan organik yang terdapat di beberapa negara di Asia. Beberapa negara di Asia yang sudah mulai mengembangkan lahan
organik yang lebih dari 1.000 ha diantaranya Srilanka, India, China, Republik Korea, Thailand dan Vietnam. Masing-masing luasan yang dimiliki yaitu 9.201
ha, 5.147 ha, 2.910 ha, 1.237 ha, 1.154 ha dan 1.022 ha. Negara Philipines, Pakistan, Israel, Azerbaijan, Bangladesh, Ukraina, Nepal, Lebanon, Jepang,
Kazakstan dan Syria hanya mengembangkan lahan pertanian organik kurang dari 1.000 ha. Luasan masing-masing negara yaitu 500 ha, 405 ha, 285 ha, 100 ha, 69
ha, 26 ha, 17 ha, 4 ha, 1 ha dan 1 ha. Diantara beberapa negara di Asia yang mengembangkan lahan pertanian organik, Indonesia memiliki luasan lahan yang
paling luas. Hal ini diakibatkan karena negara Indonesia merupakan negara agraris yang penghasilan utamanya bersumber dari lahan pertanian. Pada Tabel dapat
dilihat bahwa begitu luasnya lahan pertanian organik yang produktif di negara Indonesia.
Di Indonesia luasan lahan yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian organik seluruh tanaman organik adalah seluas 45.000 ha. Potensi ekonomi
lahan pertanian yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berperan dalam perubahan biaya dan pendapatan ekonomi lahan. Setiap lahan memiliki potensi
ekonomi yang bervariasi yang mendukung kondisi produksi dan pemasaran, karena lahan pertanian memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan kondisi
lahan tersebut. Oleh karena itu, faktor – faktornya juga bervariasi dari satu lahan
ke lahan yang lain dan dari satu negara ke negara yang lain. Secara umum,
semakin banyak perubahan dan adopsi yang diperlukan dalam lahan pertanian, semakin tinggi pula resiko ekonomi yang ditanggung untuk perubahan
– perubahan tersebut. Prawoto, 2006.
Tabel 4. Luasan Lahan Pertanian Oganik di Kawasan Asia Tahun 2004 Country
Year Organic
Farms of all
Farms Organics
Hectares of
Agricultural Area
Azerbaijan 2002
285 0,75
2.540 0,2
Bangladesh 2002
100 177.700
7 China
2001 2.910
901.295 0,06
India 2002
5.147 97.050
0,03 Indonesia
2001 45.000
40.000 0,09
Israel 2002
420 5.000
0,90 Japan
1999 4
5.003 0,09
Kazakhstan 2002
1 26.992
Rep. of Korea 1999
1.237 902
0,05 Laos
2001 150
0,01 Lebanon
2001 17
0,01 250
0,07 Malaysia
2002 4
Nepal 2001
26 45
0,001 Pakistan
2001 405
0,06 2.009
0,09 Philippines
2000 500
2.000 0,02
Russia 2002
5.276 0,003
Sri Lanka 2001
9.201 15.215
0,65 Syria
2000 1
74 0,001
Thailand 2002
1.154 0,02
3.993 0,02
Ukraina 2002
69 239.542
0,09 Vietnam
2002 1.022
6.475 0,09
SUM 61.595
Sumber : SOEL – Survey, 2004
2.6 Konsep Pengembangan Kelompok Tani Cibeureum Beras Organik