Matrks SWOT Tahap Pemaduan Data

Tabel 17. Matriks SWOT Kelompok Tani Cibeureum Jempol Analisis Internal Analisis Eksternal Kekuatan Strengths 1. Memiliki pimpinan yang berjiwa sosial, bertanggungjawab, cerdas, semangat yang besar dan berjiwa wirausaha. 2. Memiliki produk yang bernilai ekonomis, berdaya saing tinggi dan bersertifikasi organik dengan No.215ARESMKDNVIII07. 3. Memiliki dukungan penggilingan yang cukup baik dan lengkap. 4. Terbina suasana kerja yang bersifat kekeluargaan dan gotong royong antara karyawan, petani anggota dan ketua kelompok tani. 5. Sudah mampu dilakukannya penelitian dan pengembangan terhadap komoditas padi organik unggulan pada lahan milik sendiri. 6. Satu-satunya kelompok tani beras organik yang melakukan usaha dari mulai hulu sampai hilir di Bogor. Kelemahan Weaknesses 1. Terjadinya konversi lahan dari pertanian ke non-pertanian, sehingga lahan yang masih produktif semakin menyempit. 2. Kurangnya pendidikan SDM para petani anggota yang dimiliki. 3. Sarana dan prasarana yang masih terbatas. 4. Sistem keuangan yang masih sangat sederhana. 5. Modal kerja yang terbatas. 6. Kurang konsistensinya anggota organisasi terhadap tugas-tugasnya Peluang Opportunities 1. Adanya program pemerintah “Go Organic” 2. Meningkatnya pendidikan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi untuk hidup sehat 3. Adanya dukungan pemerintah dengan mengeluarkan UU No. 17 Tahun 2007 mengenai Ketahanan Pangan 4. Tersedianya pasar beras organik yang masih luas 5. Terjalin kerjasama yang baik dengan kelompok tani sejenis, PT. Pupuk Sriwijaya, serta Dinas agribisnis setempat 6. Ketersediaan air yang cukup baik Strategi Kekuatan Peluang S-O Strategi SO1. Memperluas jaringan pasar O 1 , O 2 , O 3 , O 4 , S 1 , S 2 SO2. Meningkatkan kualitas produk beras organik melalui kemasan ataupun pengembangan penanganan pascapanen. O 5 , O 6 , S 4 , S 6 Strategi Kelemahan Peluang W-O Strategi WO1. Memperkuat modal melalui Pengembangan kerjasama dengan pihak swasta, pemerintah serta masyarakat setempat. O 5 , W 3 , W 5 WO2. Perbaikan sistem manajemen keuangan pada kelompok tani Cibeureum Jempol. O 4 , O 5 , W 4 Ancaman Threats 1. Tingkat daya beli masyarakat yang masih rendah 2. Banyaknya beredar produk organik palsu 3. Adanya program diversifikasi produk pangan 4. Perubahan cuaca Climate Change dan isu bencana alam yang terjadi di Indonesia 5. Lahan produktif yang semakin menyempit diakibatkan pembelian secara paksa oleh salah satu perusahaan terbesar di Indonesia Strategi Kekuatan Ancaman S-T Strategi ST1. Meningkatkan promosi mengenai beras organik kepada masyarakat baik melalui penyuluhan ataupun media lain. T 1 , T 2 , T 3 , S 1 , S 6 ST2. Mengembangkan produksi dengan menggunakan bibit padi organik unggul dengan tingkat produktivitas yang lebih tinggi. T 4 , T 5 , S 5 Strategi Kelemahan Ancaman W-T Strategi WT1. Meningkatkan keterampilan SDM yang ada melalui pelatihan rutin didalam kelompok tani Cibeureum Jempol T 2 , T 3 , W 1 , W 2 , W 6 WT2. Menjalin kerjasama dengan para ahli teknologi baik dari institusi pendidikan maupun instansi terkait guna mendapatkan teknologi pertanian yang sehat, cepat dan tepat guna. T 3 , T 4 , T 5 , W 1 , W 2 , W 3

7.3 Matriks Quantitative Strategic Planning QSPM

Tahap akhir dari perumusan strategi adalah pemilihan strategi terbaik dengan menggunakan alat analisis matriks QSP yang berdasarkan pada hasil analisis SWOT. Penggunaan QSP bertujuan untuk memperoleh alternatif strategi yang terbaik yang dapat diimplementasikan kelompok tani berdasarkan arah kebijakan dan kondisi riil kelompok tani tersebut. Matriks QSP dibuat berdasarkan faktor-faktor utama internal dan eksternal pada matriks EFE, IFE, IE serta matriks SWOT. Pada matriks QSP terdapat nilai AS dan TAS. Nilai AS menunjukkan daya tarik masing-masing strategi terhadap faktor kunci yang dimiliki. Nilai AS diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada responden yaitu pak Wawan selaku tenaga pemasaran sekaligus mantan penyuluh kelompok tani tersebut dari mulai kelompok tani ini berdiri. Responden ini memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai perkembangan kelompok tani dan salah satu orang yang peduli terhadap pekembangan kelompok tani ini. Responden ini juga memiliki pengaruh yang cukup tinggi karena beliau sangat disegani oleh ketua kelompok tani yaitu pak Amin. Nilai TAS merupakan hasil perkalian antara bobot rata-rata dengan nilai AS dari setiap faktor kunci strategis. Alternatif strategi dari matriks SWOT yang dapat dihasilkan antara lain : Strategi 1 : Memperluas jaringan pasar. Strategi 2 : Meningkatkan kualitas produk beras organik melalui kemasan ataupun pengembangan penanganan pascapanen. Strategi 3 : Meningkatkan promosi mengenai beras organik kepada masyarakat baik melalui penyuluhan ataupun media lain. Strategi 4 : Mengembangkan produksi dengan menggunakan bibit organik unggul dengan tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Strategi 5 : Memperkuat modal melalui pengembangan kerjasama dengan pihak swasta, pemerintah serta masyarakat setempat. Strategi 6 : Perbaikan sistem manajemen keuangan pada kelompok tani Cibeureum Jempol. Strategi 7 : Meningkatkan pendidikan SDM yang ada melalui pelatihan rutin didalam kelompok tani Cibeureum Jempol Strategi 8 : Menjalin kerjasama dengan para ahli teknologi baik dari institusi pendidikan maupun instansi terkait guna mendapatkan teknologi pertanian yang sehat, cepat dan tepat guna. Berdasarkan hasil penilaian dari matriks QSP, maka diperoleh urutan strategi dari yang nilai TASnya paling tinggi hingga paling rendah. Dari urutan tersebut dapat dihasilkan strategi yang paling menarik untuk diimplementasikan kelompok tani Cibeureum Jempol sesuai dengan kewenangan ketua serta anggota kelompok tani yang ada. Perumusan strategi ini hanya sampai tahap formulasi strategi. Adapun urutan strategi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Memperluas jaringan pasar dengan nilai TAS sebesar 7,377 strategi 1 2. Meningkatkan kualitas produk beras organik melalui kemasan ataupun pengembangan penanganan pascapanen, dengan nilai TAS sebesar 6,920. strategi 2